Sebagian dari kita mungkin belum terlalu memperhatikan mengenai infaq yang paling utama yang sebenarnya perlu untuk dilakukan untuk semakin menambah pahala kita. Infaq yang paling utama adalah kegiatan bersedekah yang sangat dianjurkan dalam tuntunan Islam untuk dilakukan terutama dalam rangka menambah amal kebaikan. Sedekah tersebut pada intinya adalah bentuk pemberian dari kita kepada orang lain dengan tetap memperhatikan nilai-nilai keikhlasan.
Lantas, adakah ketentuan tertentu mengenai tata cara dalam berinfaq? Berikut adalah beberapa ulasan secara garis besar mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan ketika Anda akan berinfaq. Pada dasarnya, infaq yang paling utama wajib diberikan kepada orang lain mesti didasari dengan keikhlasan tanpa mengharapkan balasan apapun. Untuk lebih rincinya, simak penjelasannya berikut ini.
Sebelum membahas lebih jauh mengenai ketentuan dalam berinfaq, kita juga mungkin sering bertanya dengan bedanya zakat dan infaq. Yang jelas, zakat merupakan suatu kegiatan yang memang diwajibkan dalam hal membagikan harta yang kita miliki kepada orang lain ketika harta kita sudah melebihi nisab atau hitungan yang ada. Zakat ini mengikat wajib bagi siapa pun dan harus diberikan sesuai dengan ketentuan.
Sementara, infaq tidak memiliki ketentuan yang baku seperti zakat. Infaq tidak mengikat mengenai jumlah dan siapa yang harus melakukan. Infaq bisa dilakukan oleh siapa saja baik dalam kondisi berlimpah harta maupun dalam kondisi kesusahan. Tentunya infaq ini juga tetap memiliki tujuan untuk membagikan sebagian harta atau kemampuan yang dimiliki untuk membantu orang lain.
Ada beberapa hal yang bisa diperhatikan ketika akan melakukan infaq yang paling utama, antara lain:
Berinfaq dalam rangka mengumpulkan amal kebaikan memang bagus untuk dilakukan. Tetapi jangan sampai Anda juga lupa dengan kewajiban yang lebih penting. Sebagai contoh, jika Anda masih memiliki hutang, maka lebih dulu lunasi hutang Anda daripada berinfaq. Pun demikian perhatikan kondisi keluarga Anda. Jika Anda belum memenuhi nafkah keluarga dengan baik, maka ada baiknya penuhi nafkah keluarga terlebih dahulu.
Di dalam Fathul Qadir (3: 236), oleh Imam Asy Syaukaniy disebutkan bahwa mengambil harta dari haknya untuk kemudian memberikan harta tersebut kepada yang bukan haknya merupakan tindakan berlebihan atau pemborosan (israf). Praktik semacam ini bahkan disebut sebagai praktik yang haram. Oleh karenanya, penting untuk kita selalu tahu bahwa infaq dilakukan jangan sampai menggunakan hak yang lebih penting.
Sebagaimana sudah disinggung sebelumnya, infaq boleh saja dilakukan tetapi sangat dilarang dilakukan dengan berlebihan. Rasulullah sendiri sering menegur para sahabat yang ingin melakukan infaq dengan menyedekahkan seluruh harta kekayaannya. Menurut baginda, tindakan tersebut justru akan menimbulkan kerusakan yang lebih besar. Di dalam Al Quran sendiri, larangan untuk melakukan infaq secara berlebihan juga tercantum pada surat Al Furqan ayat 67.
Jika beberapa ketentuan terkait dengan infaq sudah kita ketahui dengan baik, maka kita bisa mulai mempertimbangkan apa kira-kira infaq yang paling utama yang bisa kita lakukan. Infaq atau sedekah tidak melulu tentang materi atau harta. Infaq dalam bentuk tenaga, pikiran, ilmu dan mengajarkan orang lain juga merupakan bentuk sedekah yang bisa memberikan kemuliaan bagi yang melakukannya.
Berikut adalah beberapa macam infaq yang paling utama yaitu sedekah yang bisa Anda pertimbangkan untuk lakukan yang paling utama.
Ketika Anda sedang dalam kondisi yang sehat dan kuat, maka infaq yang Anda lakukan akan lebih mendapatkan kemuliaan dibandingkan ketika Anda sedang sakit. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, ada hamba Allah yang bertanya pada baginda Rasul: “Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang pahalanya paling besar?”.
Oleh Rasulullah kemudian dijawab: “Engkau bersedekah dalam keadaan sehat, sangat menyayangi harta, takut miskin, dan mengharapkan kekayaan. Janganlah engkau menunda-nunda (sedekah). Ketika ruh (nyawa) sampai di tenggorokan (hampir meninggal, barulah) engkau berwasiat: untuk si anu sekian, untuk si anu sekian. Padahal waktu itu kekayaan sudah menjadi hak ahli waris.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Seperti yang sudah disinggung juga dalam ketentuan ketika berinfaq, maka infaq yang menyesuaikan kemampuan akan lebih berpahala ketimbang infaq yang dipaksakan. Sebagai contoh, infaq di hari Jumat bisa Anda lakukan menyesuaikan dengan kemampuan yang Anda miliki. Jangan memaksakan diri ketika Anda belum mampu memenuhi kebutuhan sendiri tapi sudah ingin infaq di luar batas kemampuan.
Bentuk infaq yang juga diutamakan selanjutnya adalah sedekah kepada keluarga. Prioritaskan terlebih dahulu keluarga terutama istri dan anak ketika Anda ingin bersedekah. Sebagai tambahan informasi, ada infaq yang diwajibkan adalah seperti misalnya membayar mas kawin.
Khofiyyah memiliki makna sebagai “sembunyi-sembunyi”. Infaq yang dilakukan dengan cara ini tentu lebih diutamakan karena dapat memberikan lebih banyak pahala. Sebagai contoh, Anda dapat melakukan infaq di bulan Ramadhan dengan cara beramal di masjid langsung tanpa harus diketahui orang lain.
Saat Anda memiliki harta yang berlebih, maka infaq diberikan dalam bentuk sebagian harta yang Anda sisihkan menjadi infaq yang utama. Ini akan menambah amal kebaikan Anda sesuai dengan anjuran yang ada. Misalnya, infaq untuk membangun pasar hukumnya tidak wajib tetapi bisa Anda lakukan jika memang Anda memiliki kelebihan harta.
Anda juga bisa melakukan sedekah kepada kerabat terdekat. Ini merupakan bentuk infaq yang juga termasuk prioritas dan diutamakan sebelum Anda memberikan infaq kepada orang yang tidak dikenal.
Tetangga adalah saudara paling terdekat yang bisa Anda temui. Oleh karenanya, jangan segan memberikan infaq kepada tetangga yang Anda kenal jika memang ia sedang membutuhkan pertolongan.
Infaq jariyah merupakan infaq dengan amal yang akan mengalir terus menerus. Contohnya yaitu infaq untuk pembangunan masjid. Anda bisa melakukan sedekah ini untuk mendapatkan amal kebaikan terus menerus. Contoh lain, infaq untuk pembangunan pasar hukumnya tidak wajib dan jika memang memiliki kemanfaatan bagi orang banyak akan memberikan amalan jariyah juga.
Jihad memiliki makna sebagai keperluan untuk kemajuan Islam. Oleh karenanya, Anda juga bisa memprioritaskan bersedekah untuk keperluan ini. Bersedekah dalam bentuk pikiran juga termasuk amalan yang bagus untuk dilakukan.
Terakhir, Anda juga bisa melakukan infaq bagi sesama teman seperjuangan di jalan Allah. Contohnya adalah infaq untuk penghafal Alquran. Ini akan memberikan amal kebaikan yang lebih pula untuk Anda.
Itulah beragam infaq yang bisa dilakukan. Semoga info mengenai infaq yang paling utama ini bermanfaat dan selamat melanjutkan kebaikan untuk mendapat manfaat pahala yang mulia.