Seorang Muslim Menonton Film Horor, Apakah Boleh?

Seorang muslim menonton film horor adalah pemandangan yang makin mudah ditemui, di saat bersamaan kondisi ini juga mengkhawatirkan. Internet dan akses film saat ini menjadikan kita bisa menonton film dengan beragam genre. Mulai dari kisah percintaan hingga kisah hidup seorang tokoh terkenal saat ini bisa dengan mudah disaksikan dalam bentuk film. Tak jarang, film-film yang menyajikan tema-tema tertentu juga membalut kisahnya dengan kejadian mistis atau horor yang menjadi poin utama dari film tersebut.

Sebagai seorang muslim, kita memang meyakini betul bahwa ada jenis makhluk lain yang Allah ciptakan dan itu merupakan salah satu hal yang sudah menjadi keniscayaan. Lalu, bagaimana sebenarnya hukum seorang muslim menonton film horor? Ini dia ulasan tentang hukum seorang muslim menonton film horor!

Landasan hukum seorang muslim menonton film horor

Hukum dasar seorang muslim menonton film horor didasarkan pada hukum awal menonton film. Dalam sebuah film baik film dengan tema persahabatan atau religi sekali pun tetap dikahwatirkan akan menimbulkan pandangan yang tidak baik karena adanya seorang perempuan yang tersingkap auratnya atau adanya musik yang tidak pantas untuk didengarkan seorang muslim. Dalam Alquran Allah menjelaskan bahwa “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya. Demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Alah Mahateliti terhadap apa yang mereka perbuat.” (Q.S An Nur: 30)

Dalam ayat tersebut Allah menjelaskan bahwa bagi seorang laki-laki sebaiknya menundukkan pandangannya dari seorang perempuan. Seperti kita ketahui bersama bahwa film horor tidak akan murni diperankan oleh pemain laki-laki saja, pasti ada tokoh perempuan yang memainkan peran-peran tertentu. Kondisi sebaliknya juga berlaku bagi perempuan, sebab pasti ada aktor yang memainkan peran tertentu dalam sebuah film, khususnya film horor. Hal tersebut menjadi sebab mengapa sebaiknya seorang muslim tidak menonton film horor.

Salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari juga menjadi penguat seorang muslim baiknya tidak menonton film horor. “Mata berzina dengan melihat, lisan berzina dengan bicara, hati berzina dengan hasrat, dan kemaluan yang akan membenarkan atau mendustakannya.” (H.R. Bukhari No. 6243) Hadis tersebut menjadi penguat dan pencegah seorang muslim agar tidak menonton film horor karena madhorot atau keburukan yang jauh lebih besar daripada manfaat yang akan diperolehnya.

Sebab-sebab yang menjadikan seorang muslim sebaiknya tidak menonton film horor

Banyak sebab yang menjadikan seorang muslim sebaiknya tidak menonton film horor. Hukum seorang muslim menonton film horor dimulai dari memunculkan rasa takut di hati seorang muslim, terdapat simbol atau praktik kesyirikan, hingga praktik yang melanggar syariat beupa khalwat atau ikhtilat. Tak jarang, pandangan tentang pemain film horor yang sering membuka auratnya menjadi bias niat ketika menonton film horor dan menjadi boomerang bagi niat yang dijalankan seorang muslim untuk melihat aurat pemain film. Astagfirullah. Semua alasan tersebut baru sebagian dari sebab mengapa seorang muslim sebaiknya tidak meonoton film horor. Dampak lebih jauh apabila seorang muslim menonton film horor adalah hilangnya kekhusyuan dalam beribadah dan inspirasi buruk yang diperoleh dari praktik syirik yang biasanya ada dalam film horor. 

Salah satu hadis pun menegaskan bahwa tidak boleh seorang muslim menakut-nakuti muslim lainnya, dalam hal ini sebagian muslim bisa menakuti sesama lewat film horor. “Tidak boleh bagi seorang muslim menakut-nakuti yang lainnya.” (H.R Abu Dawud No. 5004) Semua penjelasan tesebut menjadi dasar mengapa sebaiknya seorang muslim tidak bersenang-senang atau sengaja meononton film horor untuk mendapatkan sensasi tertentu. 

Itu dia ulasan mengenai hukum seorang muslim menonton film horor. Dapat disimpulkan bahwa menonton film horor bagi seorang muslim hukumnya haram, sebab lebih banyak keburukannya daripada kebaikannya. Stigma atau pandangan tentang film horor yang biasanya lebih banyak menunjukkan praktik syirik dan aktivitas membuka aurat hingga khalwat, bahkan ikhtilar adalah hal yang tidak baik untuk disaksikan.

Semoga kita bisa menjadi muslim yang lebih baik setiap harinya dengan memperhatikan apa yang akan dilakukan dengan meluruskan dan memperbaiki niat, memilih aktivitas yang baik, dan membersamai aktivitas tersebut dengan kebaikan, hingga menutupnya dengan kebaikan pula.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kamu harus baca
Chat WhatsApp
WhatsApp