Inilah 5 Adab dalam Memberi Nasihat,  Salah Satunya Tidak Dilakukan di Depan Umum

Inilah 5 Adab dalam Memberi Nasihat, Salah Satunya Tidak Boleh Dilakukan di Depan Umum

Alfatihah.com –Ada sejumlah adab dalam memberi nasihat pada orang yang melakukan kesalahan dalam pandangan Islam. Salah satu caranya adalah tidak menasihati di depan umum, karena alih-alih seseorang akan sadar dari perbuatannya ia bisa saja merasa direndahkan sehingga enggan untuk berubah ke arah yang lebih baik. Dampak yang lebih buruk lagi adalah orang tersebut bisa saja membenci kita.

“Kewajiban seorang muslim atas muslim yang lain ada enam.”Lalu ada yang bertanya, “Apa itu ya Rasulullah?” Maka beliau menjawab, “Apabila kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam kepadanya; apabila dia mengundangmu maka penuhilah undangannya; apabila dia meminta nasihat kepadamu maka berilah nasihat kepadanya; apabila dia bersin lalu memuji Allah maka doakanlah dia dengan bacaan yarhamukallah; apabila dia sakit maka jenguklah ia; dan apabila dia meninggal maka iringilah jenazahnya.” (HR. Muslim).

Berikut 5  Adab dalam Memberi Nasihat

Meskipun dalam agama Islam kita dianjurkan untuk saling memberikan nasihat, namun dalam memberi nasihat tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Ada etika dan adab-adab yang harus dipenuhi, agar nasihat yang disampaikan bisa dipahami dan dilaksanakan oleh orang yang dituju. Apa saja adab-adab tersebut? Simak artikel ini hingga selesai.

  1. Niat untuk Mengingatkan

Mengutip dari laman Dalamislam.com, adab dalam memberi nasihat yang pertama adalah memiliki niat yang kuat untuk mengingatkan. Jangan sampai niat tersebut tercampuadukkan, apalagi sampai terlintas untuk merendahkan orang yang diberi nasihat.Orang yang memberi nasihat dengan tulus akan lebih masuk dan berpengaruh daripada orang yang memberi nasihat dengan tujuan menunjukkan kehebatannya (menyombongkan diri).

“Sesungguhnya setiap menasihati itu tergantung niatnya dan sesungguhnya setiap orang hanya mendapatkan apa yang dia niatkan.” (HR.Bukhori Muslim).

  1. Memberi Nasihat di Tempat Tertutup

Adab dalam memberi nasihat selanjutnya adalah dilakukan di tempat yang tertutup, jangan sampai kita menegur dan menasihati kesalahan orang lain di dalam sebuah forum atau perkumpulan. Hal tersebut bisa menjatuhkan wibawa dan harga diri dari orang yang kita nasihati. 

Imam Syafii mengatakan: “Berilah aku nasihat ketika aku sendiri, dan jauhilah nasihat ditengah keramaian karena nasihat ditengah manusia adalah salah satu jenis caci maki yang tidak suka aku dengarkan.”

  1. Menggunakan Bahasa yang Lembut dan Sopan

Adab dalam memberi nasihat selanjutnya adalah menggunakan bahasa yang lembut dan sopan. Meski sefatal atau seburuk apa pun kesalahan orang yang kita nasihati, kita tidak boleh menaikkan suara, memaki, apalagi berkata kasar. Hal ini ditakutkan bisa menyinggung orang yang sedang kita nasihati. Oleh sebab itu, alangkah baiknya kita menggunakan bahasa yang halus, sopan dan penuh hormat, agar nasihat tersebut bisa diterima oleh orang yang kita tuju.

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka katakanlah yang baik atau berdiam diri.” (HR Bukhari dan Muslim)

  1. Menasihati Sesuai Kadar Ilmu yang Dimiliki

Adab dalam memberi nasihat selanjutnya adalah menasihati sesuai kadar ilmu yang kita miliki. Jangan sampai kita berlagak sok pintar dalam perkara yang belum kita kuasai sepenuhnya hanya untuk menasihati orang lain. Terlebih jika kita tidak mengetahui permasalahan dan cara mencari solusinya, maka lebih baik kita tidak menasihati orang lain dulu.

“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kami ketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan dimintai pertanggungjawabannya.” (QS. Al Isra’ 36)

  1. Bersabar

Adab dalam memberi nasihat selanjutnya adalah senantiasa bersabar. Terlebih lagi jika nasihat tersebut diabaikan dan tidak pernah dilaksanakan. Kita harus senantiasa bersabar dan mendoakan orang tersebut, selain itu kita juga tidak boleh berhenti menasihati hingga nasihat tersebut bisa diterima oleh orang yang kita ingatkan.

“Dan berperingatanlah karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Adz Dzaariyaat 55)

Itu dia 5 adab memberi nasihat dalam pandangan Islam yang perlu kita ketahui. Karena ternyata memberi nasihat tak bisa dilakukan dengan sembarangan, melainkan harus mengikuti adab-adab yang telah dijelaskan dalam kitab suci Al-Quran dan Hadits Rasulullah SAW. Sehingga nasihat yang kita berian pun tidak akan berakhir dengan sia-sia.

BACA JUGA: Begini Adab Bepergian Sesuai Petunjuk Nabi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like
Chat WhatsApp
Hubungi Kami