Alfatihah.com – Banyak keutamaan bulan Rajab yang bias amenjadi bulan pembuka sebelum Ramadan. Ramadan semakin dekat dan kondisi ini membuat kaum muslimin berlomba-lomba untuk memperbaiki ibadah dan mempersiapkan persiapan fisik, ilmu hingga materi jauh-jauh hari. Meski seringkali niat yang dijalankan berbeda tujuan, tapi setidaknya banyak kaum muslimin yang menyadari bahwa bulan mulia bernama Ramadan itu semakin dekat.
Ada tiga bulan sebelum datangnya bulan Ramadan dan ketiga bulan tersebut biasa dijadikan start paling dekat untuk mempersiapkan diri menyambut Ramadan. Tiga bulan tersebut adalah bulan Jumadil Akhir, Rajab dan Syaban. Lalu, apa saja keistimewaan dan keutamaan bulan Rajab? Ini dia ulasannya!
Bulan Rajab adalah salah satu bulan haram yang artinya bulan tersebut adalah bulan yang dimuliakan. Bulan haram adalah bulan yang sangat dimuliakan dan dilarang keras untuk melakukan maksiat, serta diperintahkan untuk memperbanyak amal salih.
Bulan Rajab terletak di antara bulan Jumadil Akhir dan bulan Syaban. Bulan Rajab sebagaimana bulan Muharram termasuk bulan haram telah dijelaskan dalam Alquran dalam surat At Taubah ayat 36 yang artinya “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganah kamu menganiya diti kamu dalma bulan yang empat itu.”
Empat bulan haram yang ada diantara dua belas bulan Hijriah dijlaskan dalam sebuah hadis dengan arti berikut ini “Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban.” (H.R Bukhari No. 3197 dan Muslim No. 1679). Dari hadis tersebut dapat disimpulkan bahwa ada empat bulan haram dari dua belas bulan yang ada dalam hitungan bulan Hijriah, yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.
Setelah mengetahui bahwa bulan Rajab termasuk dari empat bulan haram dalam Islam, maka hal selanjutnya adalah memahami bahwa bulan Rajab adalah bulan yang penuh dengan keistimewaan, terutama ibadah istimewa yang sebaiknya dilakukan di bulan tersebut. Rasulullah juga sangat memperhatikan amal ibadahnya di bulan Rajab, karena banyak keutamaan bulan Rajab. Salah satu keutamaannya, yaitu terdapat satu malam yang mustajab jikwa berdoa sebagaimana hal yang ditegaskan oleh Imam Syafi’i dalam kitab Al Umm yang maknanya “Telah sampai berita pada kami bahwa dulu pernah dikatakan: “Sesungguhnya doa dikabulkan pada lima malam: malam Jumat, malam hari raya idul Adha, malam hari raya Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab dan malam Nishfu Sya’ban.””
Berikut ini adalah amalan yang bisa dimaksimalkan di bulan Rajab sebagai upaya memaksimalkan keutamaan bulan Rajab.
Istighfar dan zikir adalah amalan yang sangat dianjurkan ketika Rajab tiba. Pada dasarnya, zikir apapun jenisnya sangat dianjurkan dilakukan dalam bulan apapun, hanya saja tiga bulan menjelang bulan Ramadan dan Rajab sebagai salah satu bulan haram menjadi istimewa dan harus mendapat amalan prioritas. Salah satu zikir yang diajarkan oleh Ustazah Halimah Alaydrus adalah zikir berikut ini Rabbirghfirli warhamni watub’alayya yang artinya “Ya Tuhanku ampunilah aku, rahmatillah aku dan terimalah taubatku.”. Zikir tersebut memnag lebih baik dilafalkan ketika bulan haram datang, sebab salah satu hal yang menjadi ciri mengapa sebuah bulan disebut bulan haram adalah pahala dan dosa yang dilipatgandakan. Oleh karena itulah, memperbanyak zikir yang memiliki makna meminta ampunan akan menjadi amalan yang sangat dianjurkan untuk memaksimalkan keutamaan bulan Rajab.
Memperbanyak puasa sunah juga menjadi salah satu amalan yang sangat dianjurkan untuk memaksimalkan keutamaan bulan Rajab. Rasulullah pun pernah bersabda yang artinya “Telah menceritakan kepada kami “Utsman ibn Hakim al-Anshari berkata, aku bertanya kepada Sa’id ibn Jubair tentang puasa Rajab, padahal pada waktu itu di bulan Rajab, dia menjawab, aku pernah mendengar Ibn Abbas berkata, Rasulullah SAW berpuasa (Rajab) terus hingga kami berkata, beliau tidak berbuka, dan (pada waktu yang lain) beliau berbuka hingga kami berkata, nabi tidak puasa.” (H.R Muslim)
Disarankan berpuasa sunah di bulan Rajab dilakukan pada hari-hari dianjurkan berpuasa seperti pada Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, dan 15), hari Senin, Kamis, dan Jumat, atau juga dengan berpuasa Daud (satu hari puasa, satu hari tidak). Boleh juga menjalankan qadha puasa bersamaan dengan puasa sunah Rajab, bahkan menurut Sayyid Bakri Syattha’ (w. 1892 M) dengan mengutip fatwa Al-Barizi, andaikan puasanya hanya niat qadha, maka otomatis juga memperoleh kesunahan puasa Rajab. (Sayid Bakri, Hasyiyah I’anah At-Thaalibin, juz 2, halaman: 224)
Memperbanyak sedekah juga menjadi amalan yang sangat baik untuk dilakukan untuk memaksimalkan upaya meraih keutamaan bulan Rajab. Hal tersebut dijelaskan oleh sabda Nabi Muhammad bahwa “Nabi Muhammad SAW bersabda, siapa yang sedekah di bulan Rajab maka Allah Ta’ala menjauhkan dirinya dari neraka sejauh jarak terbang seekor burung elang yang terbang dari kecil hingga mati.”
Memperbanyak salat sunah juga menjadi amalan utama yang bisa dimaksimalkan di bulan Rajab. Salat malam menjadi amalan baik di bulan Rajab yang dianjurkan untuk dimaksimalkan, karena keutamaannya yang sangat besar.
Itu dia keutamaan bulan Rajab dan keistimewaannya yang perlu kamu tahu untuk memaksimalkan bulan tersebut. Semoga Allah menerima semua usahamu untuk memaksimalkan bulan Rajab ini.
Baca Juga : 5 Kejadian Penting di Bulan Rajab