Perbedaan Wakaf dan Sedekah yang Penting untuk Diketahui

Islam senantiasa mengajarkan umatnya untuk berbagi dan saling mengasihi, salah satunya adalah melalui amalan wakaf dan sedekah. Walaupun sama-sama jenis ibadah pemberian harta, namun ada perbedaan wakaf dan sedekah.

Misalnya, mulai dari definisi, hukum, keutamaan, syarat, dan manfaat pemberian. Walaupun beberapa diantaranya terdapat kesamaan, seperti waktu pemberian dan penerima manfaat. Simak apa saja perbedaan wakaf dan sedekah berikut ini:

Pengertian Wakaf

Sebelum mengetahui apa saja perbedaan wakaf dan sedekah, sebaiknya pahami dulu apa itu wakaf. Menurut Badan Wakaf Indonesia, asal istilah Wakaf adalah dari bahasa Arab, yakni “Waqf” yang berarti menahan suatu barang atau harta untuk diwakafkan.

Sementara itu, berdasarkan Mazhab Syafi’I, wakaf bisa berarti salah satu kegiatan melepaskan harta yang dimiliki wakif (pemberi wakaf) untuk diwakafkan.

Dari pengertian tersebut, yang dimaksud dengan melepaskan harta yakni setelah proses pemberian wakaf dilakukan secara sah, maka wakif tidak boleh membuat keputusan apapun atas harta yang sudah diwakafkan tersebut.

Dengan demikian, harta yang telah diwakafkan tersebut, tidak bisa diwariskan kepada ahli waris pemberi wakaf. Harta yang telah diwakafkan tersebut, juga menjadi tanggung jawab sepenuhnya penerima wakaf untuk memenuhi kebutuhan sosial.

Pengertian wakaf lainnya menurut Mazhab hanafi yaitu wakaf adalah menahan harta atau suatu benda untuk diwakafkan kepada pihak tertentu. Hal ini agar manfaatnya bisa dinikmati demi kesejahteraan masyarakat umum.

Pengertian Sedekah

Menurut istilah, sedekah adalah pemberian sesuatu atau harta yang dimiliki kepada seseorang yang berhak menerimanya. Namun, pemberian sedekah adalah amalan diluar kewajiban zakat fitrah dan zakat mal sehingga diberikan sesuai kemampuan orang yang memberikannya.

Dengan demikian, sedekah diberikan untuk mengamalkan harta di jalan Allah SWT secara ikhlas dan tidak mengharap imbalan apapun. Kemudian, sedekah juga dilakukan untuk mengharap ridha Allah SWT.

Perbedaan Wakaf dan Sedekah

Dari ulasan di atas bisa diketahui jika keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Namun, ada hal lainnya yang membedakan wakaf dan sedekah, yaitu sebagai berikut:

1. Berdasarkan Keberlangsungan Manfaat

Baik wakaf dan sedekah, keduanya memiliki manfaat yang besar bagi yang membutuhkan. Keduanya juga termasuk amalan yang disarankan dalam agama Islam untuk membantu sesama umat manusia.

Meskipun begitu, keduanya memiliki perbedaan dari segi keberlangsungan manfaat. Wakaf mempunyai keberlangsungan manfaat yang berkepanjangan. Pasalnya, harta yang diberikan ketika wakaf, tidak akan habis dalam waktu singkat.

Namun, wakaf bermanfaat dalam waktu yang relatif lebih lama daripada sedekah. Itulah mengapa salah satu syarat harta wakaf adalah bernilai dan berwujud serta jika digunakan, nilainya tidak berkurang.

Kemudian, waktu keberlangsungan manfaat sedekah lebih sedikit. Hal ini berarti sedekah memang bermanfaat bagi penerimanya, namun hanya bermanfaat ketika diberikan dan akan habis saat itu juga.

2. Ditinjau Dari Segi Nilainya

Perbedaan wakaf dan sedekah yang menonjol adalah nilai harta yang diberikan. Untuk sedekah, kadar harta yang diberikan pada dasarnya tidak memiliki aturan tertentu.

Hal sekecil apapun bisa dikatakan sebagai sedekah asalkan diberikannya dengan hati yang tulus dan ikhlas. Sementara itu, untuk harta yang ingin diwakafkan harus berharga atau bernilai yang dapat dikembangkan secara syariah.

Jika dibandingkan dengan sedekah, wakaf memiliki nilai manfaat yang lebih tinggi daripada sedekah sehingga dapat menjangkau lebih banyak orang. Dengan ini bisa berarti harta yang diwakafkan tersebut bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan nilai tambah untuk kepentingan masyarakat luas.

Kemudian, wakaf juga harus bernilai karena sifatnya yang termasuk amal jariyah sehingga akan terus memiliki nilai guna bagi banyak orang meskipun orang yang mewakafkan sudah meninggal dunia.

3. Berdasarkan Persyaratannya

Pada dasarnya, untuk amalan ibadah sedekah tidak ada persyaratan khusus. Namun, hal yang utama adalah ketika memberikan sedekah, pemberi harus memiliki niat yang baik untuk membersihkan jiwa dan harta serta mengharap ridha Allah SWT.

Sedangkan untuk wakaf ada persyaratan yang harus dipenuhi. Adapun berbagai persyaratan wakaf agar menjadi sah hukumnya, adalah sebagai berikut:

  • Adanya pemberi wakaf (wakif).
  • Harta yang diwakafkan adalah milik pribadi wakif, berwujud, dan bernilai untuk diwakafkan.
  • Adanya sighat atau ikrar yang diucapkan oleh wakif.
  • Adanya pihak yang menerima wakaf.

4. Ditinjau dari Jenis yang Diberikan

Ada banyak barang atau harta yang bisa dijadikan wakaf, namun semuanya bernilai, dan bermanfaat bagi banyak orang. Beberapa jenis harta yang umumnya diwakafkan adalah tanah, bangunan, masjid, logam mulia, Al-Qur’an, uang, dan lain-lain.

Kemudian untuk sedekah, seseorang bisa memberikan hartanya pada siapapun dan dalam bentuk apapun, asalkan ikhlas dan tidak mengharap imbalan. Bahkan, memberikan senyum pada orang lain juga bisa dikatakan sebagai sedekah.

5. Dilihat dari Fungsinya

Baik wakaf dan juga sedekah, keduanya memiliki fungsi untuk membersihkan harta yang dimiliki dari hak orang yang membutuhkan. Namun, untuk sedekah, umumnya fungsinya tidak mencakup masyarakat secara luas, namun hanya individu tertentu yang membutuhkan.

Sementara itu, wakaf memiliki fungsi yang cakupannya lebih luas. Hal ini bisa dilihat dari berbagai jenis harta yang biasanya diwakafkan, yaitu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umum.

Itulah berbagai perbedaan wakaf dan sedekah dilihat dari berbagai segi. Meskipun begitu, keduanya memiliki manfaat yang besar dan memberikan keuntungan positif bagi penerimanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like
Chat WhatsApp
Hubungi Kami