Perbedaan Syarat Kambing Aqiqah dengan Kambing Qurban Terlengkap

Ibadah aqiqah dan qurban sama-sama berkaitan dengan proses penyembelihan hewan, salah satunya adalah kambing. Namun sebelum melakukannya, ketahui dulu perbedaan syarat kambing aqiqah dengan kambing qurban yang akan dimanfaatkan.

Jika dilihat dari perbedaannya, maka klasifikasinya akan terdiri dari tiga jenis. Setiap perbedaan akan dijelaskan satu per satu secara menyeluruh agar mudah dipahami. Untuk itu, simak semua penjelasan yang terdata sebagai berikut:

Waktu Penyembelihan Kambing

Perbedaan syarat kambing aqiqah dengan kambing qurban yang pertama berasal dari sisi waktu penyembelihannya. Seperti yang sudah diketahui, qurban adalah ibadah yang dilakukan saat Idul Adha tiba satu tahun sekali.

Pengerjaan dan penyembelihannya bisa dilakukan pada tanggal 10 sampai 13 dzulhijjah. Selain tanggal tersebut, hewan kambing yang disembelih bukan termasuk dalam qurban. Hal ini sudah menjadi ketentuan dasar yang harus dipahami.

Namun waktu yang paling pas untuk dijalankan adalah pada tanggal 10 dzulhijjah. Alasannya adalah pada tanggal ini keutamaan utama akan didapat dan termasuk waktu terbaik. Sedangkan hari lain, biasanya dimanfaatkan untuk menikmati dagingnya.

Kemudian untuk kambing aqiqah akan disembelih pada hari ke-7 setelah kelahiran anak. Hal ini disesuaikan dengan sunnah yang disebutkan oleh Nabi Muhammad. Karena ketentuan waktu ini sunnah, maka waktu lain juga diperbolehkan.

Jika orang tua belum mampu melaksanakannya, maka aqiqah bisa ditetapkan pada hari ke-14 atau ke-21. Lalu bagaimana jika pada opsi tanggal tersebut masih belum mampu? Maka bisa diterapkan kapan saja sampai anak dewasa.

Waktu untuk melakukan aqiqah hanya satu kali semasa hidup anak. Sedangkan untuk qurban bisa dilakukan secara berkala setiap tahunnya. Tidak ada batasan kapan penyembelihan bisa dilaksanakan, selama mampu dan masih hidup di dunia.

Jika diperhatikan dari aspek penyembelihan ini sudah sangat jelas. Aqiqah dan qurban memiliki ketentuan masing-masing yang sudah sangat jelas dan harus diperhatikan. Dengan demikian proses klasifikasinya akan mudah.

Jumlah Kambing

Kemudian untuk perbedaan lain dari syarat kambing aqiqah dan qurban juga bisa dilihat dari sisi jumlahnya. Hal ini juga sangat penting untuk dipahami, agar tidak salah kaprah saat akan melaksanakan salah satu ibadah ini.

Untuk proses aqiqah, jumlah kambingnya akan disesuaikan dengan jumlah anak. Untuk anak laki-laki, maka jumlahnya adalah 2 ekor. Sedangkan untuk anak perempuan, jumlahnya adalah 1 ekor tanpa ada penambahan jumlah.

Jadi jika ingin melakukan aqiqah, jumlahnya harus disesuaikan dengan benar. Apabila dalam satu acara ada dua anak, maka tinggal jumlahkan saja kambingnya. Dengan demikian, akan diketahui jumlah yang harus disembelih.

Lalu untuk ibadah qurban, maka jumlahnya akan berbeda lagi. Jika ingin berqurban, maka ketentuan jumlah tidak harus diperhatikan. Tidak ada batasan jumlah yang diatur, dan satu orang bisa menyerahkan hewan qurban berapapun asal mampu.

Namun perlu dipahami bahwa jumlah satu kambing hanya diperuntukkan untuk qurban satu orang. Tidak bisa satu kambing diserahkan sebagai qurban, namun diatasnamakan dua orang atau lebih karena hal ini dilarang.

Sedangkan jika menyerahkan lebih dari satu kambing, maka bisa diatasnamakan satu orang saja. Hal ini sah untuk dilakukan asal semua kambing tersebut memang benar status kepemilikannya sesuai orang yang berqurban.

Dilihat dari aspek jumlah kambing ini juga sudah diketahui dengan jelas dan konkret. Karena sudah jelas, maka pastikan untuk menyediakan jumlah yang sesuai saat akan melaksanakan salah satu ibadahnya.

Pembagian Daging Kambing

Perbedaan syarat kambing aqiqah dengan kambing qurban yang terakhir berasal dari sisi pembagian dagingnya. Untuk proses qurban, pembagian dagingnya harus mentah dan diperuntukkan untuk kaum yang berhak menerimanya.

Pembagian ini dilakukan dengan perhitungan sepertiga. Jadi sepertiga bagian disimpan, sepertiga disedekahkan, dan sepertiga lainnya dimakan. Ketentuan ini berdasarkan Kitab Bidayatul Mujtahid dan sudah disepakati ulama.

Ketentuan ini akan berbeda dengan kambing aqiqah. Untuk aqiqah, proses pembagiannya bisa dilakukan dengan dua metode berbeda. Agar lebih paham klasifikasinya, maka simak rincian metode yang diperbolehkan untuk aqiqah sebagai berikut:

1. Diolah Menjadi Masakan

Metode pembagian daging kambing aqiqah yang paling umum adalah dengan diolah terlebih dahulu. Pihak yang punya hajat bisa langsung memasaknya dan membagikannya kepada orang terdekat seperti kerabat, tetangga, dan teman.

Selain itu, menyerahkannya ke fakir miskin juga sangat disarankan. Jadi proses penyerahannya bisa kepada siapa saja tanpa ada batasan. Hal ini, tentu sangat berbeda dengan ketentuan pada kambing qurban.

2. Diberikan Mentah

Meski kebanyakan diberikan dalam bentuk olahan, bukan berarti kambing aqiqah tidak boleh diserahkan mentah. Proses ini masih diperbolehkan untuk dilakukan. Asal niat yang dimiliki sama yaitu untuk menunaikan proses aqiqah.

Semua perbedaan syarat kambing aqiqah dengan kambing qurban di atas, tentu harus dipahami dengan baik. Jika segala aspeknya sudah dipahami, maka proses pemilihan dan pelaksanaannya akan tepat serta terarah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kamu harus baca
Chat WhatsApp
WhatsApp