Menjaga Izzah dan Iffah Menjadi Beban Berat Muslimah Saat Ini

Alfatihah.com – Menjadi muslimah yang menjaga izzah dan iffah di akhir zaman seperti saat ini memang tidak mudah, sebab banyak hal yang menantang akidah dan keyakinan untuk menjaga diri dengan sebaik-baiknya. Berbagai macam hiburan yang bisa dengan mudah didapat menjadi gambaran nyata bahwa kamera bisa dengan mudah mengubah niat dan tampilan seseorang untuk hadir di media sosial.

Tak heran jika banyak ulama dan penceramah yang mengingatkan perempuan untuk tetap menjaga diri dengan menjaga izzah dan iffah. Lalu, benarkan bahwa menjaga izzah dan iffah di masa sekarang sulit dilakukan muslimah? Simak penjelasan berikut ini!

Apa itu izzah dan iffah

Izzah adalah kata dalam bahasa Arab yang bermakna kemuliaan, kehormatan dan kekuatan. Konsep Izzah berasal dari Rabbul ‘Alamin, karena pada dasarnya hanya Allah yang sebenar-benarnya memiliki izzah dan menamai diriNYA Al Aziz (Maha Mulia, maha Perkasa).

Izzah diberikan pada hambaNYA sesuai pendekatannya kepada Rabbnya. Semakin seseorang dekat dengan Allah, maka kemuliannya akan bertambah. Makhluk yang paling dekat dengan Allah adalah Rasul, kemudian orang-orang mukmin. Dalam Alquran Allah menjelaskan tentang izzah pada surat AL Munafiqun ayat 8 yang artinya “Izzah itu milik Allah, Rasul-Nya dan orang-orang mukmin.

Sementara iffah adalah kata dalam bahasa Arab yang bermakna menahan diri sepenuhnya dari perkara yang Allah haramkan. Seseorang yang afif akan menjauhkan dirinya dari hal-hal yang diharamkan Allah walaupun jiwanya cenderung pada hal itu.

Secara keseluruhan izzah dan iffah adalah akhlak yang tinggi dan mulia yang dicintai oleh Allah. Akhlak ini merupakan sifat dari hamba Allah yang salih, senantiasa memuji keagungan Allah, takut pada siksa serta murka Allah dan selalu mencari keridaanNYA. 

Bagi seorang muslimah izzah akan menjadi kehormatannya sebagai seorang muslimah dan iffah akan menjadi kesucian dirinya dengan mejaga rasa malu. Malu dalam Islam adalah sebagian dari akhlak muslim dan sebagian dari iman. Tak heran jika izzah dan iffah diidentikkan dnegan perasaan malu yang harus dimiliki muslim dan muslimah. Dalam sebuah hadis Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa “Rasa malu tidaklah mendatangkan kecuali kebaikan.” (H.R. Bukhari no. 6117 dan Muslim no. 37, dari ‘Imron bin Hushain)

Tantangan Muslimah Saat Ini

Muslimah saat ini secara umum dihadapkan pada kondisi yang rentan membuat keyakinan mereka untuk menutup aurat dan menjaga izzah dan iffah goyah. Lewat gawai yang biasa digenggam izzah dan iffah bisa lenyap, karena godaan hiburan atau sekadar tampil di kamera. Media sosial yang kini berisi banyak konten tentang muslim atau muslimah yang sudah tergerus izzah dan iffahnya pun mudah ditemukan.

Barangkali niat awalnya adalah untuk dakwah, tetapi seiring berjalannya waktu perasaan untuk menjaga kehormatan dan perasaan malu semakin tergerus, karena tren yang mampu menaikkan konten mereka adalah tren yang mengumbar dan membuka aurat di hadapan banyak orang secara online. Miris sekali melihat muslim dan muslimah saat ini yang semakin bebas menunjukkan sisi karakternya di media sosial tanpa filter yang tegas, sebab di media sosial semua orang bisa berekspresi tanpa ada halangan atau batasan.

Padahal Islam telah memperingatkan muslim dan muslimah untuk menjaga diri dan keluarganya dalam Alquran. Dalam Alquran surat Al Ahzab ayat 59 Allah berfirman yang artinya “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak perempuan, dan perempuan-perempuan mukmin agar mereka mengulurkan jilbabnya. Dengan demikian mereka lebih mudah dikenal dan mereka tidak akan diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Al Ahzab ayat 59)

Dari ayat tersebut, jelas bahwa seorang perempuan atau muslimah wajib menggunakan penutup kepala bernama hijab agar auratnya berupa rambut dan bagian tubuh atas terlindungi dari pandangan maupun tujuan yang tidak baik dari orang lain. Tak heran jika ada pernyataan bahwa hidup menjadi muslimah di era sekarang cukup menantang, karena banyaknya hiburan dan alternatif gaya hidup yang mengaburkan fokus keimanan seorang muslimah. Semoga bermanfaat. Barakallahufikum.

Baca Juga: Tips Puasa Bugar Ala Rasulullah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kamu harus baca
Chat WhatsApp
WhatsApp