Ini Dia Sebab Amal Baik Terhapus! Awas Nomor Tiga Paling Sering Kamu Lakukan!

Alfatihah.com – Ada sejumlah hal yang menjadi sebab amal baik terhapus atau hilang seketika. Ketika hati kotor dan amalan buruk terlanjur dilakukan, maka kamu bisa kehilangan pahala amal baik yang sudah kamu lakukan. Meski secara kasat mata perbuatan-perbuatan buruk itu tidak terlihat, tetapi hati yang kotor bisa menggugurkan amal baik kita secara perlahan dan halus. Lantas, hal-hal apa saja yang sebenarnya bisa menjadi sebab amal baik terhapus? Simak penjelasan berikut ini!

Murtad (keluar dari agama Islam)

Sebab amal baik terhapus yang pertama adalah murtad atau keluar dari agama Islam. Hal tersebut didasarkan pada Alquran surat Al Baqarah ayat 217 yang artinya “Barangsiapa di antara kalian yang murtad dari agamanya kemudian mati dalam keadaan kafir, maka mereka itulah orang-orang yang terhapus amalannya di dunia dan akhirat. Dan mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal berada di dalamnya.” (Q.S. Al Baqarah: 217)

Syirik

Syirik menjadi sebab amal baik terhapus selanjutnya. Syirik atau menyekutukan Allah dengan yang lainnya adalah bentuk ketidakpercayaan pada Allah dan ketentuan yang Dia buat. Hal ini didasarkan pada surat Al An’am ayat 88 yang artinya “Seandainya mereka menyekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. Al An’am: 88) Beberapa bentuk kesyikiran yang biasa ditemukan adalah mendatangi dukun, peramal, tukang sihir, pemakai jimat, hingga hal-hal kecil berupa memaki hujan, memakaikan jimat untuk bayi yang baru lahir dan menyelisihi ketetapan Allah lainnya.

Riya’ dan Sum’ah

Riya dan Sum’ah adalah bentuk sebab amal baik terhapus dari catatan amal baik di dunia yang seringkali terjadi secara tidak sadar. Definisi riya sendiri adalah menunjukkan suatu amal agar mendapat pujian orang lain. Sementara sum’ah adalah menceritakan amal yang dia kerjakan dengan tujuan agar mendapat pujian juga.

Riya’ dan Suma’ah ini dibenci Allah dan hanya akan merugikan diri sendiri sebab tidak akan ada amal yang didapat di akhirat. Hal tersebut didasarkan pada sebuah ayat dalam Alquran yaitu surat Al Baqarah ayat 264. “Seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya’; kepada manusia dan tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka, perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadikan ia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.” (Q.S. Al Baqarah: 264)

Durhaka pada Orang Tua

Durhaka pada orang tua ternyata bisa menjadi sebab amal baik terhapus atau amal yang dilakukan selama ini gugur tak bersisa. Hal tersebut dilandaskan pada Alquran surat Al Isra ayat 23 yang menjelaskan tentang larangan menyembah selain Allah dan perintah berbuat baik pada orang tua.

Mengungkit Pemberian

Mengungkit pemberian atau Al Mann dan menyakiti perasaan penerima atau Al Adzaa juga bisa menjadi sebab amal baik terhapus atau hanya akan menjadi sumber hilangnya amal baik yang sudah dilakukan selama ini. Hal tersebut didasarkan pada Alquran surat Al Baqarah ayat 264 yang artinya “Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan di penerima).” (Q.S. Al Baqarah: 164)

Meninggalkan Salat Wajib, Terutama Salat Asar

Selain termausk dosa besar, karena meninggalkan salat wajib. Amal buruk meninggalkan salat wajib, terutama salat Asr juga termasuk ke dalam sebab amal baik terhapus meski selama ini diperjuangkan untuk ditunaikan, baik berupa puasa, zakat, haji, dan lainnya. Dalil terhapusnya amal baik yang dilakukan di hari itu, karena tidak menunaikan salat Asar ada dalam hadis berikut ini. “Bersegeralah kalian melakukan salat Asar! Karena Nabi bersabda, “Siapa yang meninggalkan salat Asar, maka gugur amalnya (pada hari itu, pen.).”” (H.R. Bukhari no. 553)

Mengonsumsi Khamr (minuman keras)

Mengonsumsi Khamr adalah segala yang memabukkan, baik sedikit atau banyak, baik bentuknya cair, gas, atau padat adalah haram. Allah hanya akan menghalalkan khamr di surga dan menjadikannya ujian di dunia. Dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa pecandu khamr tidak akan masuk surga. “Ada tiga orang yang tidak masuk surga, yaitu orang yang durhaka kepada orang tua, pecandu khamr, dan mann dalam sedekah.” (H.R. An Nasai no. 2562)

Memelihara Anjing

Memelihara anjing dapat menjadi sebab amal baik terhapus dan mengurangi pahala seseorang setiap hari sebanyak satu qiroth, kecuali anjing tersebut digunakan untuk menjaga ladang, ternak, dan berburu. Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari dan Muslim dijelaskan bahwa satu qirath itu sepadan dengan satu gunung Uhud. “Barangsiapa memelihara anjing, maka amalan salihnya akan berkurang setiap harinya sebesar satu qirath (satu qirath adalah sebesar gunung Uhud), kecuali anjing untuk menjaga tanaman atau hewan ternak.” (H.R Bukhari dan Muslim)

Bid’ah (mengada-adakan dalam agama)

Bid’ah menjadi sebab amal baik terhapus. Bid’ah berarti berbuat suatu amalan yang tidak ada tuntunannya dari Rasulullah dan para sahabatnya, maka amalan tersebut tidak ada nilai, pahala, bahkan pelakunya mendapat dosa. Hal tersebut didasarkan pada sebuah hadis riwayat Muslim yang artinya “Barangsiapa yang beramal tanpa ada perintah dari kami, maka tertolak.” (H.R. Muslim)

Maksiat Ketika Sendiri atau Sepi

Bermaksiat secara diam-diam dan dalam kondisi sendirian bisa menjadikan sebab amal baik terhapus atau hilang sia-sia. 

لَأَعْلَمَنَّ أَقْوَامًا مِنْ أُمَّتِي يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِحَسَنَاتٍ أَمْثَالِ جِبَالِ تِهَامَةَ بِيضًا، فَيَجْعَلُهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَبَاءً مَنْثُورًا، قَالَ ثَوْبَانُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا، جَلِّهِمْ لَنَا أَنْ لاَ نَكُونَ مِنْهُمْ، وَنَحْنُ لاَ نَعْلَمُ، قَالَ: أَمَا إِنَّهُمْ إِخْوَانُكُمْ، وَمِنْ جِلْدَتِكُمْ، وَيَأْخُذُونَ مِنَ اللَّيْلِ كَمَا تَأْخُذُونَ، وَلَكِنَّهُمْ أَقْوَامٌ إِذَا خَلَوْا بِمَحَارِمِ اللَّهِ انْتَهَكُوهَا

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku benar-benar tahu sekelompok umatku yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala sepenuh gunung Tihamah yang putih, lalu Allah jadikan itu laksana debu yang beterbangan.” Tsauban bertanya, “Wahai Rasulullah, jelaskan siapa mereka agar kami tidak menjadi seperti mereka tanpa disadari.” Beliau menjawab, “Mereka saudara kalian dan sejenis dengan kalian. Mereka salat malam seperti kalian, tetapi mereka adalah kaum yang apabila bersendirian dengan larangan Allah, maka mereka melanggarnya.” (H.R. Abu Dawud no. 4245) Hadis itu menunjukkan bahwa amal yang dicurangi dengan maksiat sata sendirian akan menjadi sumber hilangnya amal baik selama ini. Namun, kemungkinan untuk bertaubat dan meminta ampunan Allah masih terbuka lebar dan kesempatan untuk kembali berbuat baik masih ada.

Membunuh 

Membunuh menjadi sebab amal baik terhapus atau amal yang dilakukan seorang muslim selama ini lenyap tak tersisa. Membunuh hukumnya haram bila seorang muslim dihilangkan nyawanya tanpa hak dan syariat yang dibenarkan (qisas, rajam, murtad) dan termasuk dalam dosa besar.

Hal yang sama juga berlaku bagi pembunuhan yang dilakukan pada non muslim (kafir) yang tidak memerangi kaum muslimin. Hal tersebut didasarkan pada salah satu dalil dalam Alquran surat An Nisa ayat 93 yang artinya “Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahanam. Ia kekal di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutuknya, serta menyediakan azab yang besar baginya.” (Q.S. An Nisa: 93)

Baca Juga: Ini Dia 1 Amalan yang Bisa Memberikan Aliran Pahala Tak Terhingga! 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kamu harus baca
Chat WhatsApp
WhatsApp