Cara Membayar Kafarat dengan Puasa atau Membayar Uang 

Para umat muslim mungkin pernah mendengar istilah kafarat. Namun, tidak mengetahui dengan pasti bagaimana cara membayar kafarat ini. Kafarat bisa menjadi jalan bagi umat muslim, untuk menebus dosa dan membayar denda karena melanggar larangan Allah. 

Dengan membayar kafarat yang sesuai dengan dosa yang dilakukan. Maka, seorang muslim bisa tidak menanggung lagi dosa dari kesalahan tersebut. Bukan berarti umat muslim bisa terbebas hanya dengan membayar sejumlah uang tertentu. 

Bagaimanapun ada prosedur dan juga tipe pelanggaran yang bisa dibayarkan kafaratnya. Berikut adalah penjelasan yang lebih lengkap:

Memahami Tentang Kafarat 

Sebelum mengetahui cara membayar kafarat, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan kafarat itu sendiri. Kafarat diambil dari Bahasa Arab yang dituliskan Kaffarah. 

Kata ini sendiri memiliki arti ‘menutupi’ atau ‘terselubung’. Dalam istilah ini, hal yang ditutupi adalah dosa yang dilakukan atas pelanggaran perintah Allah. Jika disederhanakan, kafarat bisa diartikan sebagai tindakan penebusan dosa. 

Bisa juga diartikan sebagai sanksi atau denda yang harus ditanggung. Setelah umat muslim melakukan pelanggaran tertentu. Kafarat juga bisa diartikan sebagai tanda taubat pada Allah SWT. 

Membayar kafarat memang membebaskan seorang umat muslim dari beban dosa tertentu. Namun, harus diiringi juga dengan pertaubatan di mana umat muslim tersebut berusaha untuk tidak mengulanginya lagi. 

Cara Membayar Kafarat 

Ada banyak cara untuk membayar kafarat, namun tidak semua jenis dosa dan pelanggaran memiliki nilai kafarat yang bisa dibayarkan. Ada jenis pelanggaran, tertentu saja yang memiliki nilai kafarat. 

Jadi, jangan berpikir semua dosa bisa gugur karena dibayarkan kafaratnya. Karena kafarat dibagi dalam beberapa jenis dengan tindakan pelanggaran tertentu. Tentu saja, jenis-jenis kafarat ini tidak meliputi semua pelanggaran dalam Agama Islam. 

Cara yang paling umum dan terbilang paling mudah untuk membayar kafarat adalah dengan melakukan puasa. Namun, ada juga kafarat yang harus dibayarkan dengan jumlah harta tertentu. Berikut ini adalah penjelasan yang lebih rinci:

Membayar Kafarat dengan Puasa 

Seperti yang disebutkan sebelumnya, berpuasa merupakan cara paling mudah dan umum untuk membayar kafarat. Hampir semua jenis kafarat memiliki syarat puasa di dalamnya. Jadi, tidak hanya membayarkan harta saja namun juga menahan lapar dan haus. 

Banyak yang berpikir bahwa tata cara puasa untuk membayar kafarat sedikit rumit dan berbeda. Padahal, anggapan ini tidak benar walaupun ditujukan untuk penebusan dosa cara pembayaran kafarat dengan puasa bisa disamakan dengan puasa Ramadhan. 

Hanya niatnya saja yang berbeda, ketika niat puasa Kafarat. Para umat muslim harus menyebutkan keperluan kafaratnya dalam doa. Kemudian, melakukan puasa seperti biasa yaitu menahan haus dan lapar sampai dengan matahari terbenam. 

Sahur dan berbuka selayaknya puasa lain di dalam Agama Islam. Lamanya puasa untuk membayar kafarat. Hal ini bergantung dengan jenis pelanggaran apa yang dilakukan. 

Membayar Kafarat dengan Harta

Selain membayar kafarat dengan berpuasa, ada beberapa jenis kafarat yang harus dibayarkan dengan harta atau uang. Kadang juga gabungan keduanya yaitu dengan berpuasa sekaligus membayar denda tertentu. 

Seperti yang disebutkan sebelumnya, tidak semua jenis pelanggaran dan dosa bisa dibayarkan kafaratnya. Dosa atau pelanggaran yang bisa ditebus terutama dengan uang sangatlah terbatas. Berikut adalah cara untuk membayar kafarat dengan harta selain uang:

1. Memberi Makan Fakir Miskin 

Membayar kafarat yang paling umum adalah dengan memberi fakir miskin. Berapa orang fakir miskin yang harus diberi makan hal ini tergantung dengan jenis kafarat yang dilanggar. Misalnya, kafarat sumpah palsu memberi makan 10 orang miskin. 

Sedangkan untuk kafarat jenis jima’ memberi makan 60 orang miskin. Dalam kurasi sekarang, besarannya sekitar Rp45.000 per orangnya. 

2. Memberi Pakaian Pada Fakir Miskin 

Selain memberikan makanan, ada pula pembayaran kafarat dengan memberi pakaian pada fakir miskin. Pembayaran kafarat ini, diterapkan pada kafarat untuk sumpah palsu atau Yamin. Jumlahnya sama dengan memberikan makanan yaitu 10 orang fakir miskin. 

Untuk pakaian yang seperti apa yang diberikan. Sebenarnya, masih muncul perdebatan hingga sampai saat ini. Ada yang beranggapan bahwa pakaian yang dimaksud adalah pakaian untuk shalat. Namun, yang pasti pakaian harus dalam keadaan baru dan layak. 

3. Membebaskan Budak 

Membebaskan budak merupakan kafarat yang paling mahal dan banyak dilakukan pada masa Rasulullah SAW. Pada zaman modern sekarang tidak ada perbudakan di sekitar masyarakat. Namun, tetap bisa dilakukan dengan membayarkan uang yang setara. 

Biaya yang diperlukan sekitar Rp150.000.000 lebih. Nilai ini disetarakan dengan nilai yang dikeluarkan oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq. Ketika membebaskan Bilal Bin Rabah Ra dengan harta senilai 9 uqiyah. 

Itulah informasi mengenai cara membayar kafarat, kafarat memang bisa menjadi cara untuk menebus dosa. Namun, cara pembayarannya ternyata tidak semudah itu dan memerlukan harta yang cukup banyak. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kamu harus baca
Chat WhatsApp
WhatsApp