Inilah 5 Keutamaan Mencintai Orang Miskin dalam Pandangan Islam

Alfatihah.com – Agama Islam mengajarkan para pengikutnya agar saling mencintai antar sesama, baik itu kepada orang yang kaya maupun orang yang miskin. Karena pada dasarnya, tidak ada perbedaan antara hamba yang kaya dan hamba yang miskin, selain dari tingkat ketakwaan dan kepatuhannya dalam menjalankan perintah Allah SWT. Jika mencintai dan mengagumi orang kaya sudah sering terjadi, lalu bagaimana dengan mencintai orang miskin? Berikut sejumlah keutamaan mencintai orang miskin dalam pandangan Islam.

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَتَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ وَحُبَّ الْمَسَاكِينِ وَأَنْ تَغْفِرَ لِى وَتَرْحَمَنِى وَإِذَا أَرَدْتَ فِتْنَةَ قَوْمٍ فَتَوَفَّنِى غَيْرَ مَفْتُونٍ أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُ إِلَى حُبِّكَ

Artinya:“Saya memohon agar dapat mencintai-Mu, mencintai orang-orang yang mencintai-Mu dan mencintai amal yang dapat mendekatkan diriku kepada cinta-Mu)”. Dalam lanjutan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan, “Ini adalah benar. Belajar dan pelajarilah”. (HR. Tirmidzi no. 3235 dan Ahmad 5: 243. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Berikut 5 Keutamaan Mencintai Orang Miskin dalam Pandangan Islam

Terdapat beberapa keutamaan mencintai orang miskin dalam pandangan islam, diantaranya :

1.Mendapat Berkah, Rizki, serta Pertolongan Allah 

Keutamaan mencintai orang miskin dalam pandangan Islam yang pertama ialah lebih mudah mendapatkan rizki, berkah, maupun, pertolongan dari Allah swt. Terlebih lagi ketika kita gemar berbuat baik, dan berusaha menghilangkan kesulitan mereka, maka Allah SWT pun akan memberi kita imbalan yang berkali lipat lebih indah daripada perbuatan kita. Hal ini senada dengan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari

هَلْ تُنْصَرُوْنَ وَتُرْزَقُوْنَ إِلاَّ بِضُعَفَائِكُمْ

Atrinya: “Kalian hanyalah mendapat pertolongan dan rezeki dengan sebab adanya orang-orang lemah dari kalangan kalian” (HR. Bukhari no. 2896).

2. Memudahkan Hisab di Hari Kiamat

Keutamaan mencintai orang miskin selanjutnya ialah memudahkan urusan hisab seorang hamba di hari kiamat kelak. Hal ini tentunya berlaku bagi seorang hamba yang mengimplementasikan rasa cintanya pada tindakan nyata, seperti membantu meringankan kesulitan yang tengah dipikul oleh orang miskin. Tindakan tersebut nantinya akan menjadi hal yang meringankan hisab seorang hamba baik di dunia maupun di akhirat kelak.

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ…

Artinya: “Barangsiapa menghilangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, Allah akan menghilangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Dan barangsiapa yang memudahkan kesulitan orang yang dililit hutang, Allah akan memudahkan atasnya di dunia dan akhirat ” (HR. Muslim no. 2699).

3. Dekat dengan Allah SWT di Hari Kiamat

Keutamaan mencintai orang miskin selanjutnya ialah bisa mendapatkan kedudukan yang dekat dengan Allah SWT di akhirat kelak. Mengenai hal ini bahkan Rasulullah SAW pernah berdoa untuk dikumpulkan dengan orang miskin di hari kiamat kelak, bahkan orang miskin bisa memasuki surga 40 tahun lebih cepat daripada orang kaya.

قَالَ « اللَّهُمَّ أَحْيِنِى مِسْكِينًا وَأَمِتْنِى مِسْكِينًا وَاحْشُرْنِى فِى زُمْرَةِ الْمَسَاكِينِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ». فَقَالَتْ عَائِشَةُ لِمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « إِنَّهُمْ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ قَبْلَ أَغْنِيَائِهِمْ بِأَرْبَعِينَ خَرِيفًا يَا عَائِشَةُ لاَ تَرُدِّى الْمِسْكِينَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ يَا عَائِشَةُ أَحِبِّى الْمَسَاكِينَ وَقَرِّبِيهِمْ فَإِنَّ اللَّهَ يُقَرِّبُكِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ »

Artinya: “Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan miskin, matikanlah aku dalam keadaan miskin dan kumpulkanlah aku bersama dengan orang-orang miskin pada hari kiamat”. ‘Aisyah berkata, “Mengapa –wahai Rasulullah- engkau meminta demikian?” “

Orang-orang miskin itu masuk ke dalam surga 40 tahun sebelum orang-orang kaya. Wahai ‘Aisyah, janganlah engkau menolak orang miskin walau dengan sebelah kurma. Wahai ‘Aisyah, cintailah orang miskin dan dekatlah dengan mereka karena Allah akan dekat dengan-Mu pada hari kiamat”, jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam (HR. Tirmidzi no. 2352. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

4. Termasuk Wasiat Rasulullah SAW

Keutamaan mencintai orang miskin selanjutnya ialah sebagai wasilah menjalankan wasiat Rasulullah SAW. Oleh sebab itu, saat kita mencintai orang miskin, maka kita seolah sedang menjalankan wasiat mulia yang diberikan  langsung oleh Rasulullah SAW

أَوْصَانِيْ خَلِيْلِي بِسَبْعٍ : بِحُبِّ الْمَسَاكِيْنِ وَأَنْ أَدْنُوَ مِنْهُمْ، وَأَنْ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلُ مِنِّي وَلاَ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ فَوقِيْ، وَأَنْ أَصِلَ رَحِمِيْ وَإِنْ جَفَانِيْ، وَأَنْ أُكْثِرَ مِنْ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، وَأَنْ أَتَكَلَّمَ بِمُرِّ الْحَقِّ، وَلاَ تَأْخُذْنِيْ فِي اللهِ لَوْمَةُ لاَئِمٍ، وَأَنْ لاَ أَسْأَلَ النَّاسَ شَيْئًا.

Artiny: “Kekasihku (Rasulullah) shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat kepadaku dengan tujuh hal: (1) supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka, (2) beliau memerintahkan aku agar aku melihat kepada orang yang berada di bawahku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku, (3) beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturahmiku meskipun mereka berlaku kasar kepadaku, (4) aku dianjurkan agar memperbanyak ucapan laa hawla wa laa quwwata illa billah (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah),

(5) aku diperintah untuk mengatakan kebenaran meskipun pahit, (6) beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada Allah, dan (7) beliau menasehatiku agar tidak meminta-minta sesuatu pun kepada manusia” (HR. Ahmad 5: 159. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih).

5.Bagaikan Jihad di Jalan Allah SWT

Keutamaan mencintai orang miskin selanjutnya ialah dianggap seolah berjihad di jalan Allah.  Tentunya tak hanya sekedar mencintai semata, melainkan mengalokasikan tenaga dan uang untuk membiayai orang miskin. Dengan melakukan hal ini, seorang muslim bisa dianggap seolah berjihad di jalan Allah SWT

السَّاعِى عَلَى اْلأَرْمَلَةِ وَالْمِسْكِيْنِ كَالْمُجَاهِدِ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ –وَأَحْسِبُهُ قَالَ-: وَكَالْقَائِمِ لاَ يَفْتُرُ وَكَالصَّائِمِ لاَ يُفْطِرُ.

Artinya: “Orang yang membiayai kehidupan para janda dan orang-orang miskin bagaikan orang yang berjihad fii sabiilillaah.” –Saya (perawi) kira beliau bersabda-, “Dan bagaikan orang yang shalat tanpa merasa bosan serta bagaikan orang yang berpuasa terus-menerus” (HR. Muslim no. 2982).

Itu dia keutamaan mencintai orang miskin yang ternyata sangatlah luar biasa. emiga dengan mengetahuinya, kita bisa menggapai beragam keutamaan mencintai orang miskin baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Baca Juga : Inilah 5 Keutamaan Membaca Asmaul Husna, Salah Satunya Bisa Memudahkan Hajat