Alfatihah.com – Manfaat muhasabah bagi seorang muslim telah dijelaskan oleh ulama ahli fiqih yang bernama Imam Abu Hamid Al-Ghazali. Beliau adalah seorang ulama yang memiliki julukan Hujjatul Islam karena pembelaannya terhadap agama Islam dari tuduhan yang menyimpang. Imam Al-Ghazali juga dikenal sebagai ulama yang ahli dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan seperti: filsafat, tasawuf, teologi, serta fiqih. Dalam karyanya Ihya Ulummuddin Imam Al-Ghazali menjelaskan 3 manfaat muhasabah.
Manfaat muhasabah bagi seorang muslim yang pertama adalah bisa menjadi sarana untuk memperbaiki kualitas diri ke arah yang lebih baik. Dalam proses muhasabah sendiri terdapat proses evaluasi, dimana seseorang akan merenungi dan mengkritisi segala macam aktivitas yang dilakukan pada hari tersebut.
Menurut laman Nu Online, pentingnya muhasabah juga memiliki kaitan dengan hadist Rasulullah Saw. Hadist tersebut memaparkan tentang kualitas yang dimiliki seseorang yang dikategorikan dalam 3 jenis. Orang yang hari-harinya lebih baik daripada hari sebelumnya disebut sebagai orang yang beruntung. Adapun orang yang hari-harinya memiliki kualitas yang sama dengan hari sebelumnya disebut sebagai orang yang merugi, sedangkan orang yang hari ini lebih buruk dari hari sebelumnya disebut sebagai orang yang merugi.
من كان يومه خيرا من امسه فهو رابح. ومن كان يومه مثل امسه فهو مغبون. ومن كان يومه شرا من امسه فهو ملعون.( رواه الحاكم)
Artinya: “Barangsiapa hari ini lebih baik dari kemarin, maka ia beruntung. Barangsiapa hari ini sama dengan kemarin, maka ia merugi. Barangsiapa hari ini lebih buruk dari kemarin, maka ia terlaknat”. (HR. Al-Hakim).
Manfaat muhasabah bagi seorang muslim selanjutnya adalah memunculkan rasa tanggung jawab.Muhasabah sendiri merupakan sebuah aktivitas yang bisa menumbuhkan rasa tanggung jawab pada diri seseorang setelah menjalankannya.Rasa tanggung jawab ini akan muncul seiring berjalannya proses evaluasi yang dilakukan seorang muslim. Ketika seorang muslim melakukan muhasabah, maka ia akan melihat sisi kelebihan dan sisi kekurangan yang ia miliki, dan ia akan merasa bertanggung jawab untuk memperbaiki sisi-sisi dirinya yang masih kurang.
Menurut laman Nu Online, seorang muslim akan memahami hakikat dan makna dari kehidupan dunia, dimana perbuatan yang dilakukan akan mempengaruhi kehidupan seorang muslim di hari esok, khususnya di akhirat kelak. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah Swt, Q.S Al-Hasyr ayat 18.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Q.S Al-Hasyr: 18)
Manfaat muhasabah bagi seorang muslim yang terakhir adalah mampu menjaga seorang muslim dari perbuatan maksiat. Muhasabah sendiri dianggap bisa menjaga seorang muslim dari perbuatan maksiat lantaran setelah melakukan muhasabah, seorang muslim akan mengetahui kapan dirinya tergiur dengan godaan setan untuk melanggar aturan Allah Swt. Melalui hal tersebut, seorang muslim pun bisa merumuskan strategi agar dirinya tidak mendekati hal-hal yang dilarang Allah Swt, karena dampaknya bisa menghapus amal baik yang telah ia lakukan sebelumnya.
Dalam kitab Ihya Ulummuddin karya Imam Al-Ghazali dijelaskan juga bahwa seseorang yang melakukan muhasabah selama di dunia maka hisab yang ia dapatkan di akhirat kelak akan lebih ringan daripada muslim yang tidak melakukan muhasabah.
. فمن حاسب نفسه قبل أن يحاسب خف في القيامة حسابه ، وحضر عند السؤال جوابه ، وحسن منقلبه ومآبه ، ومن لم يحاسب نفسه دامت حسراته ، وطالت في عرصات القيامة
Artinya: “Siapa pun yang introspeksi diri sebelum dihakimi, maka perhitungannya di hari kiamat akan menjadi lebih ringan, jawabannya akan siap ketika ditanya, dan akhir dan kembalinya akan menjadi baik. Siapa pun yang tidak introspeksi diri, maka penyesalan akan terus ada dalam dirinya, dan ia akan berdiri lama di padang mahsyar. ” [Muhammad Jamaluddin al-Qassimi, Mau’izatul Mukminin min Ihya ‘Ulumiddin, Jilid I, [Beirut; dar Kutub al-Ilmiyah, 1995], halaman 305].
Itu dia 3 manfaat muhasabah bagi seorang muslim yang dipaparkan Imam Al-Ghazali dalam karya fenomenalnya yang berjudul Ihya Ulummuddin, Muhasabah sendiri bisa menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas iman dan takwa seorang muslim, selain itu muhasabah juga menjadi pendorong bagi seorang muslim untuk memperbaiki kualitas dirinya ke arah yang lebih baik.
Baca Juga : Mengenal Thalhah bin Ubaidillah, Pemilik Julukan Syahid yang Hidup