Mengenal Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy

Alfatihah.com – Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy adalah salah satu wanita bangsawan yang lahir 33 tahun sebelum hijrah. Nama lengkap beliau adalah  Zainab binti Jahsy bin Ra-ib bin Ya’mar bin Shabrah bin Murrah bin Kubair bin Ghanam bin Dudan bin Asad bin Khuzaimah al-Asadi. Ibu Zainab bernama Umaimah binti Abdul Muthalib yang merupakan bibi Rasulullah Saw dari pihak Abdullah (Ayah Rasulullah Saw). Karena ibunya merupakan saudari dari Abdullah bin Abdul Muthalib,  Zainab juga dikenal sebagai sepupu Rasulullah Saw.

Selain memiliki hubungan kerabat dengan Rasulullah Saw, Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy juga tercatat sebagai  saudari dari Abdullah bin Jahsy yang syahid dalam perang uhud. Jasad Abdullah dimakamkan dalam satu liang lahat dengan paman Rasulullah Saw yang bernama Hamzah bin Abdul Muthalib. Hamzah bin Abdul Muthalib yang terkenal dengan julukan ‘Singa Allah’ masihlah paman dari Zainab.(al-Mizzi: Tadzhib al-Kamal 35/184 dan az-Zurkali: al-I’lam 3/66).

Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy Menikah dengan Zaid bin Haritsah

Sebelum menikah dengan Rasulullah Saw, Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy terlebih dahulu menikah dengan anak angkat Rasulullah Saw yang bernama Zaid bin Haritsah. Zaid bin Haritsah sendiri adalah budak dari Khadijah yang dihadiahkan kepada Rasulullah Saw lantas dimerdekakan. Adapun pernikahan yang dilakukan Zainab dan Zaid atas perjodohan dari Rasulullah Saw.

Meski sempat keberatan dengan perjodohan tersebut, Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy akhirnya mematuhi perintah Allah Swt dan Rasulullah, terlebih setelah turunnya Q.S Al-Ahzab ayat 36:

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلاَ مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً مُبِينًا

Artinya: “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” [Quran Al-Ahzab: 36]. 

Melalui perjodohan tersebut, Rasulullah Saw hendak mengajarkan pada umatnya arti kesetaraan, bahwa  di mata Allah Swt kedudukan bangsawan maupun budak tidaklah membedakan manusia yang satu dengan manusia yang lain. Adapun yang bisa membuat seorang manusia lebih tinggi dari manusia yang lain adalah tingkat ketaqwaan yang ada pada diri mereka.

Bercerai dan Menikah dengan Rasulullah Saw

Melansir dari laman Kisahmuslim.com, kehidupan rumah tangga antara Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy dan Zaid mulai mengalami keretakan. Hingga suatu hari Zaid meminta izin kepada ayah angkatnya untuk menceraikan sang istri, namun Rasulullah Saw melarangnya.

Meski demikian, Allah Swt memiliki rencana dibalik pernikahan Zaid dan Zainab yang akhirnya menemui ujungnya. Setelah urusan perceraian Zaid dan Zainab selesai, Allah Swt pun menikahkan Rasulullah Saw dengan Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Q.S Al-Ahzab ayat 37:

وَإِذْ تَقُولُ لِلَّذِي أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَأَنْعَمْتَ عَلَيْهِ أَمْسِكْ عَلَيْكَ زَوْجَكَ وَاتَّقِ اللَّهَ وَتُخْفِي فِي نَفْسِكَ مَا اللَّهُ مُبْدِيهِ وَتَخْشَى النَّاسَ وَاللَّهُ أَحَقُّ أَنْ تَخْشَاهُ

Artinya: “Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: “Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah”, sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti.” [Quran Al-Ahzab: 37].

Adapun alasan dibalik pernikahan Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy dan Rasulullah Saw adalah untuk menegaskan bahwa menikahi mantan istri anak angkat bukanlah hal yang dilarang dalam agama Islam. Selain itu pernikahan tersebut sekaligus meruntuhkan tradisi jahiliyah yang menganggap anak angkat sama dengan anak kandung, dimana Zaid bin Haritsah yang sempat dipanggil dengan nama Zaid bin Muhammad namanya kembali dinisbatkan kepada ayah kandungnya. 

مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا

Artinya:“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [Quran Al-Ahzab: 40].

Itu dia sekilas kisah hidup Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy yang tunduk dan patuh pada perintah Allah Swt dan Rasullullah, meski di hatinya merasa berat. Sebagai balasan dari kesabarannya, ia telah dipersiapkan menjadi istri Rasulullah Saw dan sekaligus menjadi perantara terbentuknya hukum syariat yang berlaku hingga hari kiamat.

فَلَمَّا قَضَى زَيْدٌ مِنْهَا وَطَرًا زَوَّجْنَاكَهَا لِكَيْ لاَ يَكُونَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ حَرَجٌ فِي أَزْوَاجِ أَدْعِيَائِهِمْ إِذَا قَضَوْا مِنْهُنَّ وَطَرًا وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ مَفْعُولاً

Artinya: “Tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada isterinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi.” [Quran Al-Ahzab: 37].

Baca Juga : Mengenal Asma binti Umais, Shahabiyah yang Dikenal Sebagai Ummu Muhammadain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kamu harus baca
Chat WhatsApp
WhatsApp