Saat muslim berhalangan menjalankan puasa Ramadhan, maka puasa tersebut harus diganti dengan proses yang bernama fidyah. Untuk membayar fidyah, maka seseorang bisa memakai beras. Cara membayar fidyah dengan beras juga harus tepat, jika ingin melakukannya.
Jika masih belum paham dengan proses membayar fidyah dengan beras ini, maka akan diberikan penjelasannya secara mendetail. Mulai dari besaran beras, tata cara, sampai orang yang bisa membayarnya akan diberikan sebagai berikut:
Untuk membayar fidyah dengan beras, maka dihitung dulu besarannya. Beras yang dipakai dihitung berdasarkan ukuran gram. Takarannya akan menyesuaikan dengan kitab yang dijelaskan oleh Syekh Wahbah Al-Zuhaili sebesar 675 gram.
Namun jika mengacu pada kitab dari Syekh Ali Jumah, maka takarannya adalah sebesar 510 gram. Pilih saja takaran dan acuan yang paling dipercaya, kemudian kalikan dengan hari tidak melakukan puasa ramadhan.
Misal tidak puasa 5 hari dan menganut kitab dari Syekh Wahbah Al-Zuhaili, maka perhitungannya 5 x 675 gram. Kemudian jika dihitung, maka beras yang dipakai untuk membayar fidyah adalah sebesar 3.375 gram atau 3,375 kg.
Ada juga takaran yang didasarkan pada ulama Hanafiyah. Menurut ulama Hanafiyah, besaran fidyah dengan beras adalah sebesar 1,5 kilogram. Ini juga menjadi acuan lain untuk melakukan pembayaran fidyah dengan beras.
Setelah mengetahui besarannya, maka cara membayar fidyah dengan beras bisa segera dipelajari. Proses membayar fidyah dengan beras ini memang tidak bisa sembarangan. Karena jika tidak dilakukan dengan benar, maka dianggap tidak sah.
Untuk metodenya sendiri ada dua jenis. Karena ada dua pilihan, maka pihak yang akan membayar fidyah bisa menyesuaikannya. Jika ingin tahu apa saja metode beserta penjelasannya, simak dan lihat rincian berikut ini:
Metode yang pertama adalah dengan menyerahkan beras secara langsung. Pemilihan metode ini sangat diperbolehkan, namun tetap dengan ukuran sesuai jumlah hari tidak puasa. Pemberiannya juga bisa disesuaikan dengan jumlah orang tertentu.
Misal tidak puasa selama 10 hari, maka berikan beras sejumlah 10 hari tersebut kepada orang miskin atau yang membutuhkan. Namun pemberiannya tidak harus pada 10 orang berbeda. Bisa juga pada 1 orang tanpa mengurangi berasnya.
Jika memilih metode ini, maka sangat disarankan memberikan beserta dengan lauknya. Contoh lauk yang bisa diberikan adalah telur atau lauk lainnya. Sesuaikan juga jumlahnya, dengan beras yang diberikan kepada yang membutuhkan.
Selain memberikan langsung, cara membayar fidyah dengan beras juga bisa dilakukan setelah dimasak. Dasar pembayaran fidyah ini, mengacu pada Anas Bin Malik yang juga melakukan saat usianya sudah tua renta.
Pastikan jumlah masakan yang diberikan sudah disesuaikan dengan jumlah hari tidak puasa Ramadhan. Karena beras sudah dimasak, maka akan lebih baik diberikan beserta dengan lauk pendamping.
Setelah dimasak, berikan masakannya kepada orang-orang yang membutuhkan. Pastikan semua masakannya habis dibagikan. Dengan proses ini, maka pembayaran fidyah dengan beras bisa dikatakan selesai.
Memanfaatkan beras untuk membayar fidyah ini merupakan salah satu dari berbagai opsi yang bisa dipilih. Jadi siapa saja yang tidak puasa karena alasan-alasan tertentu yang diperbolehkan, bisa memanfaatkan beras sebagai solusi.
Jiak belum tahu siapa saya yang boleh membayar fidyah, maka akan diberikan daftarnya dalam artikel ini. Agar proses pemahamannya lebih mudah, maka akan dijelaskan satu per satu dengan uraian singkat sebagai berikut:
Orang yang sedang sakit parah dan tidak dianjurkan untuk puasa bisa menggantinya dengan fidyah. Biasanya orang yang sakit parah akan membahayakan nyawanya, jika melakukan puasa. Oleh karenanya, membayar fidyah dengan beras diperbolehkan.
Perempuan yang sedang hamil ataupun menyusui, sangat membutuhkan nutrisi yang kompleks. Terkadang karena kondisi yang tidak memungkinkan, maka dokter akan menyarankan untuk tidak puasa. Jika demikian, ganti saja dengan membayar fidyah.
Terkadang ada hal-hal yang menyebabkan orang belum mengganti puasa sampai ramadhan selanjutnya tiba. Jika demikian, proses pembayaran fidyah harus dilakukan dengan jumlah yang digandakan bahkan untuk beras yang dipakai.
Orang tua yang sudah tua akan sangat berisiko untuk puasa. Kondisi seperti ini juga diperbolehkan tidak puasa. Sebagai gantinya, proses pembayaran fidyah harus dilakukan dengan metode pilihan termasuk beras.
Jenis terakhir yang bisa membayar fidyah dengan beras adalah orang mati. Jika seseorang sebenarnya memiliki kesempatan membayarnya sebelum meninggal namun tidak terpenuhi, maka bisa diganti dengan beras dengan jumlah yang disesuaikan.
Itulah penjelasan tentang cara membayar fidyah dengan beras, besarannya, sampai siapa yang bisa melakukannya. Semua uraian itu penting untuk dipahami secara mendalam. Jadi saat akan melakukan prosesnya, bisa mengacu pada langkah yang tepat.