6 Dampak Buruk Kekenyangan Menurut Imam Al-Ghazali

Alfatihah.com – Makan adalah kebutuhan utama manusia yang harus terpenuhi, apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi maka seseorang akan rentan mengalami sakit. Ketika seseorang mengonsumsi sejumlah makanan, maka nutrisi yang diperlukan tubuhnya pun akan kembali terpenuhi. Meski demikian, mengonsumsi makanan secara berlebihan juga tidak bisa dibenarkan karena menimbulkan sejumlah dampak buruk. Berikut 6 dampak buruk kekenyangan menurut Imam Al-Ghazali yang wajib kamu ketahui. Simak baik-baik artikel berikut.

Dampak Buruk Kekenyangan Menurut Imam Al-Ghazali

Menurut laman Islampos, Imam Al-Ghazali telah menjelaskan dalam kitabnya yang berjudul Ihya Ulumuddin bahwa ada 6 dampak buruk kekenyangan yang bisa menimpa seseorang dalam bentuk penyakit yang membahayakan.

1. Melunturkan Rasa Takut Pada Allah Swt 

Dampak buruk kekenyangan menurut Imam Al-Ghazali yang pertama adalah menghapus sedikit demi sedikit rasa takut yang dimiliki seseorang terhadap Allah Swt. Hal ini  bermula dari rasa kenyang yang dibiasakan sehingga seseorang merasa berkecukupan, setelah itu ia pun cenderung mudah melupakan dzat yang memberi nikmat padanya. Jika berlanjut, maka orang tersebut lama-lama merasa bahwa nikmat yang ia miliki merupakan hasil jerih payahnya sendiri tanpa campur tangan Allah Swt. Karena hal itulah, rasa takut seseorang terhadap Allah Swt lama-lama akan berkurang.

2. Malas Beribadah

Melansir dari laman Islampos, jika seseorang terlalu kenyang maka ia cenderung merasa malas melakukan aktivitas, khususnya melakukan ibadah. Rasa malas ini muncul akibat perut yang diisi secara berlebihan. Ketika perut diisi secara berlebihan, maka tubuh dan pikiran seseorang akan merasa mengantuk dan berujung menjadi rasa malas yang luar biasa.

3. Hilangnya Rasa Belas Kasihan

Dampak buruk kekenyangan menurut Imam Al-Ghazali selanjutnya adalah bisa melenyapkan rasa belas kasih yang ada pada diri seseorang. Hal ini terjadi karena seseorang yang merasa kenyang akan merasa orang lain pun sama berkecukupannya dengan orang tersebut. Ia menjadi orang yang susah untuk menempatkan diri di posisi orang lain (Empati), hal ini membuatnya tidak memiliki belas kasihan saat bermuamalah dengan orang lain.

4. Tertutupnya Hati dari Hikmah

Orang yang terbiasa mengkonsumsi makanan secara berlebihan cenderung susah dinasihati. Hal ini tentunya bukan tanpa alasan, mereka yang mengisi perutnya secara berlebihan akan susah mendengar, merasa, hingga mengetahui hikmah dan ilmu pengetahuan yang datang kepadanya. Mereka pun jika mendengar nasihat atau hikmah mereka tidak akan merasa terkesan dan dengan mudah melupakan nasihat atau hikmah tersebut.

5. Mengundang Banyak Penyakit

Sudah menjadi rahasia umum bahwa berlebih-lebihan dalam segala sesuatu merupakan hal yang buruk, begitupun berlebihan dalam makan. Berlebihan dalam mengkonsumsi makanan sendiri mampu mengantarkan seseorang pada penyakit-penyakit berbahaya yang tidak mudah disembuhkan dalam waktu singkat. Beberapa contoh dari penyakit tersebut meliputi; diabetes, kolesterol. hipertensi, dan sejumlah penyakit lain. Selain itu, Allah Swt juga membenci orang yang berlebih-lebihan dalam mengisi perutnya: 

”Sesungguhnya orang yang lapar di dunia adalah mereka yang kenyang di akhirat dan sesungguhnya orang-orang yang paling dibenci Allah adalah orang-orang yang banyak makan serta penuh perutnya. Dan tidaklah seorang hamba meninggalkan suatu makanan yang diinginkan melainkan ia mendapatkan derajat syurga,” (HR. Thabrani). []

Itu dia 5 dampak buruk kekenyangan menurut Imam Al-Ghazali. Selain bisa menghilangkan rasa takut kepada Allah Swt, kekenyangan juga  mampu membawa berbagai penyakit bagi pengkonsumsinya.  Maka dari iitu, sudah sepatutnya kita menjaga pola makan agar tidak terkena dampak buruk dari perilaku yang dibenci oleh Allah Swt tersebut. 

Baca Juga : Inilah 5 Adab dalam Memberi Nasihat,  Salah Satunya Tidak Dilakukan di Depan Umum