5 Motivasi Berangkat ke Tanah Suci, Supaya Makin Semangat Menjalani Hari!

Berkunjung ke tanah suci adalah impian banyak orang. Melihat kiblat seluruh muslim di dunia hingga berkunjung ke makam Rasulullah adalah impian banyak orang. Sayangnya, seiring berjalannya waktu semangat mengunjungi tanah suci seolah memudar. Lantas, adakah cara supaya semangat memerjuangkannya tetap menyala? Ini dia ulasan 5 motivasi berangkat ke tanah suci supaya makin semangat menjalani hari!

Haji dan umrah wajib dilaksanakan minimal sekali seumur hidup

Motivasi berangkat ke tanah suci yang pertama adalah menyadari bahwa Haji dan Umrah wajib dilakukan minimal sekali seumur hidup. Sebagai ibadah yang diwajibkan untuk dilaksanakan minimal sekali seumur hidup, Haji dan Umrah ternyata memiliki keutamaan yang luar biasa. Syarat orang-orang yang diwajibkan untuk menunaikan Haji dan Umrah pun sudah Allah sebutkan dalam Q.S. Ali Imran ayat 96-97 yang artinya “Mengerjakan Haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” Di ayat lain Allah juga menjelaskan bahwa “Dan sempurnakanlah ibadah Haji dan Umrah karena Allah.” Q.S. Al Baqarah ayat196. 

Kedua dalil tersebut menjadi sebagian landasan mengapa Haji dan Umrah wajib dilaksanakan oleh seorang mukmin minimal sekali seumur hidup dan mereka mampu membiayai perjalanan menuju Mekah Madinah. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita mengusahakan perjalanan suci ini untuk menggenapkan rukun Islam sekaligua mengunjungi tempat bersejarah yang memiliki banyak keutamaan.

Allah itu sesuai prasangka hambaNYA

Ibadah menuju tanah suci juga bukanlah sebuah ibadah dengan perjalanan biasa. Banyak kisah-kisah inspiratif yang menunjukkan bahwa Allah punya andil untuk memanggil siapa saja dan Allah bisa menunda siapa saja untuk datang kesana. Ketentuan Allah nyata kita lihat dalam kisah perjalanan orang-orang yang sudah melakukan Umroh maupun Haji.

Sejatinya Allah sesuai prasangka hambaNYA. Jika kamu berpikiran bahwa kamu bisa mengunjungi Mekah Madinah, maka atas izinNYA kamu akan pergi kesana. Ketulusan berdoa dan meminta ketetapan pada Allah telah dijelaskan dalam sebuah hadist yang memiliki arti “Allah Ta’ala berfirman “Aku sesuai prasangka hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian. Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada itu (kumpulan malaikat).”” (H.R. Bukhari No. 7405 dan Muslim No. 2675) Ketika kamu berprasangka buruk pada Allah, kemungkinan besar hal itu akan terjadi. Sebaliknya, jika kamu berprasangka baik padaNYA kemungkinan hal baik akan tejadi pun semakin besar. Untuk harapan ingin berhaji dan Umroh pun Allah akan mengabulkannya ketika hati dan pikiran optimis Allah akan membawa diri berkunjung kesana.

Hal tersebut diperkuat dengan sabda Nabi bahwa “Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian. Akan tetapi, Allah hanyalah melihat pada hati dan amalan kalian.” (H.R. Muslim No. 2564) Banyak kisah yang menunjukkan bahwa seseorang dengan harta yang melimpah ternyata tak kunjung bisa pergi ke tanah Suci. Sementara mereka yang berjuang keras menabung dan usaha lainnya dengan mudahnya Allah hadirkan ke tanah penuh berkah itu tiap tahun. Sungguh Allah melihat keikhlasan permohonan hambaNYA yang sungguh-sungguh berdoa. Kondisi-kondisi tersbeut bisa dijadikan motivasi berangkat ke tanah suci oleh siapapun dan dalam keadaan apapun.

Haji dan Umrah adalah ibadah yang penuh keutamaan

Keutamaan terbesar yang bisa diperoleh seseorang yang melaksankan Haji dan Umrah adalah surga. Hal tersebut dijelaskan dalam sebuah hadist “Umrah ke Umrah adalah penghapus dosa antar keduanya. Dan Haji yang mabrur, tidak ada balasan baginya, selain surga.” (H.R Bukhari No. 1773 dan Muslim no. 1349) Dalam riwayat lainnya sahabat Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda “Iringilah antara ibadah Haji dan Umrah karena keduanya meniadakan dosa dan kefakiran, sebagaimana alat peniup api menghilangkan kotoran (karat) besi, emas, dan perak. Dan tidak ada balasan bagi haji mabrur, melainkan surga.” (H.R. Tirmidzi No. 810, An-Nada’i no. 2631, dan Ahmad No. 3669)

Kedua hadist tersebut bisa menjadi landasan motivasi berangkat ke tanah suci dan bahwa Haji dan Umrah itu penuh dengan keutamaan. Jaminan pengampunan dosa kecil saat selesai melaksanakan rangkaian Umrah, jaminan rezeki dan terhindarkan dari kefakiran, serta kembalinya keadaan seseorang layaknya bayi yang baru dilahirkan adalah ganjaran dari kedua ibadah ini.

Di sana kamu akan melihat banyak orang berebut berbuat baik disana. Ada yang yang membagikan permen, sajadah, makanan, sedekah untuk pertugas kebersihan, bahkan wakaf Alquran untuk diletakkan di masjid.

Keutamaan dan pahala salat di Masjiil Haram dan Masjidil Aqsa itu sangat besar

Salat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi ini memiliki nilai yang berbeda dengan salat di tempat lainnya. Dalam sebuah hadist dijelaskan bahwa “Salat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1000 salat di masjid lainnya selain Masjidil Haram. Salat di Masjidil Haram lebih utama daripada 100.000 salat di masjid lainnya.” (H.R. Ibnu Majah No. 1406 dan Ahmad No. 14694) Keutamaan luar biasa ini menjadi ganjaran yang terkenal dan menjadi pembeda ibadah salat yang dilakukan di kedua masjid tersebut dengan masjid lainnya. Bayangkan, 1000 dan 100.000 pahala itu setara dengan salat puluhan tahun dan belum tentu semua salat yang dilakukan selama itu seluruhnya diterima. Oleh karena itu, ibadah ke tanah suci adalah short cut atau akselerasi ibadah yang luar biasa dan pertahankan motivasi berangkat ke tanah suci.

Mekah dan Madinah adalah sebaik-baiknya tempat di bumi untuk dikunjungi

Terdapat sebuah nasihat yang menyatakan bahwa tidak ada negara yang baiknya diperjuangkan terlebih dahulu untuk dikunjungi selian berkunjung ke Masjidil Haram dan Masjid Nabawi (Mekah-Madinah). Dalma sebuah hadist juga dijelaskan bahwa “Tidaklah pelana itu diikat (yaitu tidak boleh bersengaja melakukan perjalanan dalam rangka ibadah kesuatu tempat), kecuali ke tiga masjid: Masjidilharam, masjidku (Masjid Nabawi), dan Masjidilaqsa.)” (H.R. Bukhari no. 1864 dan Muslim No. 8270)”

Hadist tersebut juga menjadi penguat untuk seluruh muslim bahwa mengupayakan perjalanan ke tanah suci itu sangat dianjurkan dan harus diupayakan. Melihat keutamaan salat di kedua masjid di dua kota suci saja sudah menandakan perbedaan luar biasa keutamaan ibadah disana.

Itu dia ulasan mengenai 5 motivasi berangkat ke tanah suci, supaya kamu semakin semangat mengusahakannya. Selain 5 motivasi ini ada juga hikmah luar biasa dari tempat-tempat penuh keutamaan di Mekah dan Madinah yang harus kamu ketahui supaya keteguhanmu berdoa pada Allah semakin besar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like
Chat WhatsApp
Hubungi Kami