Alfatihah.com – Banyak strategi bisnis Abdurrahman bin Auf yang bisa kamu contoh untuk memaksimalkan usaha yang kamu jalankan. Sebagai seseorang yang kaya pada zamannya, cara berbisnis Abdurrahman bin Auf ternyata masih relevan hingga saat ini. Lalu, apa saja strategi bisnis Abdurrahman bin Auf yang bisa kamu contoh? Simak ulasannya berikut ini!
Prinsip pertama yang menjadi strategi bisnis Abdurrahman bin Auf adalah uang tunai. Abdurrahaman bin Auf tidak pernah mengambil pinjaman atau hadiah dari siapapun, karena beliau snagat yakin Allah akan mencukupinya.
Prinsip kedua yang menjadi strategi bisnis Abdurrahman bin Auf adalah volume tinggi atau laba rendah. Abdurrahman bin Auf selalui berusaha menghindari menyimpan barang, sehingga ia akan berjualan meski keuntungannya sedikit. Abdurrahman bin Auf akan memperoleh arus uang yang tinggi, sehingga penekanan utamanya adalah menghasilkan pendapatan dengan meningkatkan laba.
Prinsip ketiga yang menjadi strategi bisnis Abdurrahman bin Auf adalah kredibilitas yang tinggi. Prinsip ketiga ini adalah tidak menyembunyikan cacat pada produknya. Jika produknya tidak sesuai dengan standar atau memiliki sedikit saja kesalahan, maka ia akan mengatakannya di depan pembelinya.
Kesuksesan bisnis Abdurrahman bin Auf tercermin pada kekayaan yang dimilikinya, bahkan di akhir masa hidupnya di dunia. Ketiga pilar strategi bisnis Abdurrahman bin Auf yang sebelumnya telah dijelaskan adalah kunci bagaimana dia berhasil menjalankan bisnisnya.
Abdurrahman bin Auf adalah sahabat Nabi yang paling kaya dengan kekayaan bersih yang sangat besar. Ketika dia meninggal dunia, kekayaan bersihnay saja sejumalh 3,2 milyar dinar Islam. Jika 1 Dinar sama dengan 4,25 gram emas dan jika dikonversikan dalam kurs USD, maka kekayaan bersih Abdurrahman bin Auf adalah 923 USD atau 14,5 Kuadriliun rupiah.
Semangat berjuang Abdurrahman bin Auf juga harusnya menjadi contoh bagi generasi muslim saat ini. Abdurrahaman adalah pebisnis yang menginspirasi, sebab ketika tiba di Madinah setelah hijrah ia telah meninggalkan semua kekayaannya di Mekah dan tidak memiliki uang sam askeali. Pada saat itu ia harus berjuang dari bawha lagi dan memulai semua bisnisnya dari nol.
Sebagai kaum Muhajirin, Abdurrahman dipersaudarakan dengan Sa’ad bin Ar-Rabiah yang merupakan salah satu orang kaya dari kalangan Anshar. Pasa saat itu Sa’ad menawarkan satu dari dua ladang sebagai hadiah kepadanya. Abdurrahman pun menjawab “Semoga Allah memberkatimu dengan keluarga dan uangmu, tetapi tunjukkanlah kepadaku jaan menuju pasar.” maksudnya adalah pasar Qainuqa. Sikap Abdurrahman tersebut adalah bentuk bahwa dia tidak mudah menerima pemberian dan berakhir menolak hadiah sebuah ladang.
Teladan lainnya yang bisa diambil dari keprbadian Abdurrahman saat memulai bisnis adalah perlahan meningkatkan jumlah dagangannya. Awal mulai ia berbisnis modalnya adalah 4 Dinar. Dari modal awal itulah dia bisa meraih kekayaan bersih sebesar 923 USD miliar. Dagangan yang ia jalankan di awal memulai bisnis adalah kuda. Dari situ ia kemudian terus mengembangkan dan menambah dagangannya, seperti pelana ke dalam bisnisnya.
Baca Juga: Ini Dia 7 Cara Mengatur Keuangan Ala Rasulullah yang Wajib Kamu Ikuti!