Kisah Atikah binti Zaid, Dikenal Sebagai Istri Para Syuhada

Alfatihah.com –Kisah Atikah binti Zaid salah satu sahabiyah yang hidup di zaman Rasulullah SAW menjadi topik yang mengagumkan untuk dibahas. Terlebih lagi dengan ilmu agama dan tingkat keshalihan di atas rata-rata, mereka seolah melukiskan tinta sejarah yang begitu gemilang. Seolah umat di zaman setelahnya tak bisa lagi mencapai derajat segemilang mereka. Tak terkecuali dengan kisah Atikah binti Zaid, seorang wanita mulia yang mendampingi hidup 4 syuhada di masa hidupnya.

Inilah Kisah Atikah binti Zaid yang 4 Suaminya Menjadi Syuhada

Mengutip dari laman Atsar.id, nama lengkap beliau ialah Atikah binti Zaid bin Amr bin Nufail bin Abdil Uzza bin Rayyah bin Abdillah Al-Quraisyiyah Al Adawiyyah. Atikah adalah salah satu putri dari pembesar Quraisy, dan masih memiliki hubungan darah dengan Said bin Zaid salah satu dari 10 sahabat yang dijanjikan masuk surga oleh Rasulullah SAW.

Dikaruniai paras yang rupawan, tak lantas membuatnya menjadi pribadi yang congkak. Akhlak dan budi pekerti yang ia miliki rupanya lebih indah dan lebih rupawan daripada wajahnya sendiri. Hal ini juga yang membuat kisah Atikah binti Zaid menjadi menarik karena suami yang mempersuntingnya begitu sayang dan memuliakannya.

Kisah Atikah binti Zaid dimulai dengan kehidupan pernikahannya dengan Abdullah bin Abu Bakar. Begitu mulia dan indahnya akhlak Atikah, membuat sang suami Abdulah bin Abu Bakar amat mencintainya. Bahkan Abdullah sampai membuat bait-bait syair yang menggambarkan betapa mulianya Atikah. 

Sayangnya kecintaan Abdullah pada Atikah membuat sang ayah Abu Bakar Ash-Shiddiq khawatir putranya akan melalaikan kewajibannya terhadap Allah SWT kerena seorang wanita. Oleh sebab itu, Abu Bakar memerintahkan sang putra untuk menceraikan Atikah binti Zaid. Demi menghormati dan menaati keputusan sang Ayah, Abdullah pun terpaksa menceraikan Atikah meski hal tersebut membuatnya jatuh pada kesedihan yang mendalam.

Kesedihan Abdullah bin Abu Bakar membuatnya menulis syair-syair kesedihan, hingga syair tersebut pun sampai ke telinga Abu Bakar. Abu Bakar pun merasa iba, dan akhirnya mengizinkan putranya kembali merujuk Atikah. Namun tak lama setelah rujuk, Abdullah bin Abu Bakar meninggal sebagai Syuhada saat berperang di Thaif bersama Rasulullah SAW. Kisah Atikah binti Zaid tak berhenti sampai di sini, karena sepeninggal suami pertamanya ia kembali dipersunting oleh Zaid bin Al-Khattab, suami ke-2 Atikah ini pun gugur dan berakhir menjadi syuhada.

Setelah gugurnya 2 suami Atikah sebagai syuhada, ia kembali dipinang oleh Umar bin Khattab dan ia akhirnya resmi menikah dengan salah satu sahabat yang bergelar Al-Faruq pada tahun ke-12 Hijriyah. Dalam pernikahan ini Atikah mengajukan persyaratan agar tetap diizinkan untuk shalat jama’ah di masjid Rasulullah SAW dan tidak memukulnya. Umar pun menyetujui persyaratan ini.

Selama pernikahannya dengan Umar bin Khattab, Atikah melahirkan seorang putra yang diberi nama Iyadh bin Umar bin Khattab. Menurut laman Atsar.id, Atikah mendampingi dan merawat Khalifah Umar bin Khattab selama 10 tahun hingga akhirnya Umar bin Khattab syahid di tangan Abu Lu’luah di tahun ke-22 Hijriyah.

Kisah Atikah binti Zaid ini tak lantas berhenti karena syahidnya 3 suami terdahulu. Wanita Quraisy yang pandai bersyair ini kembali mendapat pinangan dari sahabat-sahabat yang mulia setelah masa iddahnya selesai. Namun dari banyaknya lamaran yang datang Atikah menerima pinangan Zubbair bin Awwam, sahabat yang disebut Al-Hawari sekaligus termasuk dari 10 sahabat yang dijanjikan masuk surga.

Sama seperti suami-suami terdahulunya, Zubbair bin Awwam pun akhirnya syahid dalam perang Jamal. Setelah perang Jamal, khalifah Ali bin Abi Thalib pun pernah berkeinginan untuk mempersuntingnya juga, namun Atikah menolak pinangan tersebut. Ia takut Ali bin Abi Thalib yang saat itu menjadi pemimpin kaum muslimin akan syahid juga, sebagaimana suami-suaminya yang telah lalu. Ali pun mengurungkan niatnya untuk mempersunting Atikah.

Kisah Atikah binti Zaid ini rupanya masih berlanjut, di usia yang menjelang senja ia kembali dipinang oleh cucu Rasulullah SAW, Hasan bin Ali. Meski usia Hasan lebih muda dari Atikah, namun Hasan sangat menyayangi dan menghormati Atikah karena mulianya akhlak dan budi pekerti yang beliau miliki. 

Menurut laman website Atsar.id, Atikah sempat mengkhawatirkan Al-Hasan akan berakhir menjadi syuhada sebagaimana suami-suaminya yang telah meninggal. Ia bahkan memberi persyaratan agar calon suaminya tidak boleh berjihad, sebelum terjadinya pernikahan. Namun Allah SWT memiliki ketetapan lain, Hasan bin Ali pun gugur sebagai syuhada sebagaimana suami-suami Atikah sebelumnya.
Itu dia kisah Atikah binti Zaid yang ditakdirkan Allah SWT menjadi pendamping sejumlah sahabat Rasulullah yang utama. Kemuliaan dan keindahan akhlaknya, membuat Atikah dipersiapkan oleh Allah SWT menjadi istri dari syuhada-syuhada selama di dunia. Bahkan setelah kematian Al-Hasan, ia kembali dipinang oleh Muawiyah bin Abi Sufyan, namun Atikah menolaknya dan berkata, “Cukuplah bagiku menjadi wanita menantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like
Chat WhatsApp
Hubungi Kami