Ibu Menyusui Bolehkah Puasa, Simaklah Penjelasannya!

ALFATIHAH.COMIbu yang masih menyusui biasanya mengalami kebimbangan terkait puasa. Ada kekhawatiran kualitas dan kuantitas ASI akan berkurang jika menjadi satu-satunya sumber nutrisi bagi bayi. Sebenarnya, ibu menyusui bolehkah puasa?

Busui memegang kendali untuk berpuasa atau tidak. Busui, di sisi lain, tidak terlalu perlu khawatir. Alasannya adalah tubuh secara alami akan beradaptasi ketika berpuasa. Berikut ini penjelasannya:

Manfaat Puasa Bagi Ibu Menyusui

Meski masih banyak pendapat medis yang berbeda-beda, bahkan ada dokter yang melarang ibu hamil berpuasa, ada beberapa sudut pandang berbeda yang menjelaskan mengapa ibu menyusui harus berpuasa. Berikut beberapa contohnya:

1. Mencegah Penyakit

Kualitas ASI akan terpengaruh jika terlalu banyak trigliserida dan kolesterol. Anak akan mudah tertular penyakit jika ASI yang diberikan berkualitas buruk. Kesehatan ibu dan bayi akan selalu terjaga dengan menyusui saat berpuasa.

2. Jaga Kesehatan Jantung

Dengan Puasa, Kadar Kolesterol Bisa Turun Penurunan kadar kolesterol bisa berdampak pada kesehatan jantung dan juga kesehatan darah pembuluh. Ibu sehat jantung yang menyusui secara otomatis menghasilkan lebih banyak ASI.

3. Menetralisir Racun

Selama puasa, mungkin memiliki kesempatan untuk mengurangi makanan tidak sehat yang masuk ke tubuh dan dengan demikian mengurangi asupan kalori kosong dan lemak jenuh. Enzim antioksidan alami yang dapat menghilangkan racun dan bahan kimia berbahaya dari tubuh juga diproduksi oleh tubuh.

4. Menyehatkan Sistem Pencernaan

Saat berpuasa, sistem pencernaan akan lebih mampu melakukan tugasnya karena tidak mendapat makanan lebih dari 10 jam. Selain itu, ini dapat membantu mengistirahatkan sistem pencernaan, menjaga fungsinya dan melindunginya dari kerusakan.

5. Menjaga Kesehatan Psikologis

Ibu puasa tidak hanya mencegah lapar dan haus, tetapi juga mengajarkan seseorang untuk menghindari nafsu dan amarah. Wajar jika ibu harus menahan amarahnya saat berpuasa agar pahalanya tidak berkurang. Mencegah stroke, penyakit pembuluh darah, penyakit jantung koroner, dan masalah lainnya semuanya akan mendapat manfaat besar dari berpuasa.

Tubuh Ibu Menyusui Ketika Berpuasa

Ketika ibu menyusui saat berpuasa, baik kuantitas maupun kualitas ASInya tidak berubah. Meski berhenti makan dan minum selama beberapa jam, jumlah susu umumnya tidak berkurang. Pasalnya, pada masa rentan tersebut, tubuh akan menggunakan cadangan lemaknya untuk memproduksi ASI, menjaga volume ASI seperti biasa.

Lalu, bagaimana dengan makanan? Bahkan, akan terjadi sedikit penurunan jumlah nutrisi yang ada di dalam ASI, terutama dari segi kadar vitamin dan mineral. Tetapi Busui tidak usah khawatir karena pertumbuhan bayi tidak akan terhambat oleh komposisi makronutrien (protein, karbohidrat, dan lemak) ASI yang tidak akan berubah.

Ibu menyusui bolehkah puasa? Apa yang busui makan dan kebutuhan bayi juga menjadi faktor yang lebih penting dalam menentukan perubahan komposisi ASI selama berpuasa. Jika Busui hanya makan sedikit, komposisi susunya akan berubah. Oleh karena itu, demi menjaga kualitas ASI, pastikan mengonsumsi makanan yang cukup dan jangan lupa mengonsumsi makanan yang bergizi.

Perhatikan Kondisi Bayi dan Menyusui

Dalam kebanyakan kasus, ibu menyusui juga bisa berpuasa. Tetapi ada  hal yang harus diperhatikan, misalnya kondisi bayi dan juga tubuh ibu menyusui. Maka ibu menyusui bolehkah puasa? Boleh tapi memperhatikan hal  sebagai berikut:

  • Perlu memastikan untuk mendapat cukup cairan agar tetap terhidrasi. Alasannya adalah pasokan susu dapat berkurang untuk sementara waktu selama dehidrasi parah.
  • Jika Busui masih menyusui bayi di bawah enam bulan, sebaiknya harus mempertimbangkan dengan cermat apakah akan berpuasa di bulan Ramadhan atau tidak. Hal ini disebabkan bayi hanya mengkonsumsi ASI dan memiliki pola menyusui yang berbeda dengan bayi usia satu tahun yang telah mendapat makanan pendamping ASI.
  • Segeralah berbuka puasa jika mengalami gejala dehidrasi misalnya mata, mulut, dan bibir kering, rasa haus yang hebat, urine berwarna gelap, sakit kepala, mudah lelah, dan badan lemas.
  • Untuk mengganti cairan yang hilang, minum air segera atau konsumsi larutan garam dan gula. Jika tidak membaik setelah sekitar 30 menit istirahat, segera konsultasikan dengan dokter.
  • Jika bayi tampak lesu, sering menangis, dan frekuensi buang air kecil dan besar berkurang, Busui disarankan untuk berhenti berpuasa. Ini bisa menjadi tanda bahwa bayi tidak mendapatkan cukup air atau ASI.

Tips Menyusui Saat Berpuasa

Jadi ibu menyusui bolehkah puasa ? tentunya jawabannya ada pada busui itu sendiri mengamati keadaan dan kondisi yang ada. Busui bisa digunakan untuk mempercepat proses menyusui saat berpuasa. Berikut beberapa contohnya:

  • Belilah sebagian besar perlengkapan puasa sebelum Ramadhan agar Busui bisa lebih beristirahat selama bulan puasa.
  • Hindari terlibat dalam aktivitas yang sangat berat. Menghindari aktivitas di bawah sinar matahari lebih baik.
  • Pastikan sarapan dan buka puasa menyediakan kalori yang cukup. Selain itu, Busui harus banyak minum air putih saat berbuka.
  • Suplemen vitamin untuk ibu menyusui tidak boleh dilewatkan. Suplemen vitamin yang bisa diminum saat sahur bisa direkomendasikan oleh dokter.
  • Jika Busui kehilangan lebih dari 1 kilogram per minggu, konsultasikanlah dengan dokter.

Busui tetap perlu memperhatikan keadaan tubuhnya, meskipun memiliki keinginan yang kuat untuk berpuasa penuh. Jika Busui sakit atau tidak bisa berpuasa karena keterbatasan fisik, sebaiknya jangan memaksakan diri.

Saat berpuasa, tidak semua wanita bisa menyusui. Maka, jika merasa tidak kuat berpuasa, jangan memaksakan diri untuk melakukannya. Konsultasikanlah dengan dokter jika tidak yakin  ibu menyusui bolehkah puasa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kamu harus baca
Chat WhatsApp
WhatsApp