ALFATIHAH.COM – Ibu yang masih menyusui biasanya mengalami kebimbangan terkait puasa. Ada kekhawatiran kualitas dan kuantitas ASI akan berkurang jika menjadi satu-satunya sumber nutrisi bagi bayi. Sebenarnya, ibu menyusui bolehkah puasa?
Busui memegang kendali untuk berpuasa atau tidak. Busui, di sisi lain, tidak terlalu perlu khawatir. Alasannya adalah tubuh secara alami akan beradaptasi ketika berpuasa. Berikut ini penjelasannya:
Meski masih banyak pendapat medis yang berbeda-beda, bahkan ada dokter yang melarang ibu hamil berpuasa, ada beberapa sudut pandang berbeda yang menjelaskan mengapa ibu menyusui harus berpuasa. Berikut beberapa contohnya:
Kualitas ASI akan terpengaruh jika terlalu banyak trigliserida dan kolesterol. Anak akan mudah tertular penyakit jika ASI yang diberikan berkualitas buruk. Kesehatan ibu dan bayi akan selalu terjaga dengan menyusui saat berpuasa.
Dengan Puasa, Kadar Kolesterol Bisa Turun Penurunan kadar kolesterol bisa berdampak pada kesehatan jantung dan juga kesehatan darah pembuluh. Ibu sehat jantung yang menyusui secara otomatis menghasilkan lebih banyak ASI.
Selama puasa, mungkin memiliki kesempatan untuk mengurangi makanan tidak sehat yang masuk ke tubuh dan dengan demikian mengurangi asupan kalori kosong dan lemak jenuh. Enzim antioksidan alami yang dapat menghilangkan racun dan bahan kimia berbahaya dari tubuh juga diproduksi oleh tubuh.
Saat berpuasa, sistem pencernaan akan lebih mampu melakukan tugasnya karena tidak mendapat makanan lebih dari 10 jam. Selain itu, ini dapat membantu mengistirahatkan sistem pencernaan, menjaga fungsinya dan melindunginya dari kerusakan.
Ibu puasa tidak hanya mencegah lapar dan haus, tetapi juga mengajarkan seseorang untuk menghindari nafsu dan amarah. Wajar jika ibu harus menahan amarahnya saat berpuasa agar pahalanya tidak berkurang. Mencegah stroke, penyakit pembuluh darah, penyakit jantung koroner, dan masalah lainnya semuanya akan mendapat manfaat besar dari berpuasa.
Ketika ibu menyusui saat berpuasa, baik kuantitas maupun kualitas ASInya tidak berubah. Meski berhenti makan dan minum selama beberapa jam, jumlah susu umumnya tidak berkurang. Pasalnya, pada masa rentan tersebut, tubuh akan menggunakan cadangan lemaknya untuk memproduksi ASI, menjaga volume ASI seperti biasa.
Lalu, bagaimana dengan makanan? Bahkan, akan terjadi sedikit penurunan jumlah nutrisi yang ada di dalam ASI, terutama dari segi kadar vitamin dan mineral. Tetapi Busui tidak usah khawatir karena pertumbuhan bayi tidak akan terhambat oleh komposisi makronutrien (protein, karbohidrat, dan lemak) ASI yang tidak akan berubah.
Ibu menyusui bolehkah puasa? Apa yang busui makan dan kebutuhan bayi juga menjadi faktor yang lebih penting dalam menentukan perubahan komposisi ASI selama berpuasa. Jika Busui hanya makan sedikit, komposisi susunya akan berubah. Oleh karena itu, demi menjaga kualitas ASI, pastikan mengonsumsi makanan yang cukup dan jangan lupa mengonsumsi makanan yang bergizi.
Dalam kebanyakan kasus, ibu menyusui juga bisa berpuasa. Tetapi ada hal yang harus diperhatikan, misalnya kondisi bayi dan juga tubuh ibu menyusui. Maka ibu menyusui bolehkah puasa? Boleh tapi memperhatikan hal sebagai berikut:
Jadi ibu menyusui bolehkah puasa ? tentunya jawabannya ada pada busui itu sendiri mengamati keadaan dan kondisi yang ada. Busui bisa digunakan untuk mempercepat proses menyusui saat berpuasa. Berikut beberapa contohnya:
Busui tetap perlu memperhatikan keadaan tubuhnya, meskipun memiliki keinginan yang kuat untuk berpuasa penuh. Jika Busui sakit atau tidak bisa berpuasa karena keterbatasan fisik, sebaiknya jangan memaksakan diri.
Saat berpuasa, tidak semua wanita bisa menyusui. Maka, jika merasa tidak kuat berpuasa, jangan memaksakan diri untuk melakukannya. Konsultasikanlah dengan dokter jika tidak yakin ibu menyusui bolehkah puasa.