5 Hikmah Qurban dan Aqiqah yang Dapat Dirasakan Umat Muslim

Hikmah qurban dan aqiqah bisa dirasakan bagi umat Muslim yang melaksanakannya dengan ketulusan hati serta keikhlasan. Namun bukan berarti yang belum sempat melakukan qurban dan aqiqah tidak mendapatkan hikmah. 

Siapa tau saat tabungan untuk qurban dan aqiqah sudah mencukupi, dua ibadah tersebut bisa langsung dijalankan. Alangkah baiknya, umat Muslim yang telah melaksanakan maupun dalam perencanaan mengetahui hikmah yang bisa diperoleh dari qurban dan aqiqah.

Sekilas Mengenal Ibadah Qurban dan Aqiqah 

Dalam pelaksanaan qurban dan aqiqah, binatang seperti sapi, kambing, dan unta umumnya dipilih untuk proses penyembelihan hewan. Namun khusus niat, tujuan, dan maksud kedua ibadah ini tidaklah sama.

Dimana qurban dilakukan pada hari istimewa Islam yaitu Hari Raya Idul Adha sebagai bentuk ketaatan kepada Sang Khaliq, Allah swt. Sementara aqiqah dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas keturunan yang dihadiahkan oleh Allah swt. 

Umumnya pelaksanaan aqiqah setelah 7 hari anak dilahirkan dan dapat ditunda hingga biaya terkumpul sesuai kebutuhan aqiqah. Untuk qurban sendiri, perintah menjalankannya tercantum dalam Al-Qur’an (Al-Kautsar: 2) yang dapat dilihat dengan jelas. 

Baik qurban maupun aqiqah dilakukan apabila kondisi ekonomi dirasa tidak berat dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari. Alasannya kondisi ekonomi yang kurang memungkinkan dikhawatirkan membawa kemudharatan.

Hikmah Qurban dan Aqiqah 

Setelah membaca tentang qurban dan aqiqah secara singkat, maka ada sejumlah hikmah yang sangat besar dapat dirasakan oleh yang menjalankan. Untuk lebih lengkapnya ikut setiap penjabaran dalam uraian berikut:

1. Sebagai Bentuk Ketaqwaan kepada Sang Khaliq

Seperti yang diketahui bahwa baik qurban maupun aqiqah merupakan suatu ibadah berlandaskan pahala. Artinya kedua ibadah tersebut bersifat yang dianjurkan dalam Islam dan tidak tergolong ke dalam larangan Allah swt.

Qurban termasuk salah satu ibadah yang dicintai Allah swt, tertulis dalam Al-Hajj ayat 37. Dimana makna yang terkandung, “Ketaqwaan dari yang berkurban yang akan mencapai keridhaan Allah swt, bukan berasal lewat daging unta dan darahnya”.

Untuk aqiqah bisa dikatakan ketaqwaan semakin terbentuk dengan nyata di hati atas pemberian Allah swt berupa karunia anak. Dengan melaksanakan aqiqah orang tua dapat terus mengingat kebesaran Allah swt yang nanti turut meningkatkan taqwa.

2. Memperoleh Ridha dari Sang Khaliq

Mungkin sudah sedikit disinggung pada hikmah qurban dan aqiqah yang pertama, berupa keridhaan Allah swt. Pelaksanaan dengan kebesaran hati yang ikhlas, sesuai ketetapan akan semakin menambah iman.

Sekedar ingatan, kisah Nabi Ibrahim as yang diuji keimanan melalui putranya sendiri untuk menjalankan qurban. Ujian itu dikerjakan dengan kesabaran, yang akhirnya Nabi Ismail as diganti seekor sembelihan.

Tak jauh berbeda aqiqah, pengorbanan dalam bentuk penyembelihan hewan juga dibarengi dengan ridha Allah swt setiap pelaksanaannya. Jangan sampai aqiqah yang dilakukan hanya memberikan mudharat dan tidak berbekal apa-apa.

3. Menyadari Karunia-Nya lewat Rasa Syukur

Hikmah selanjutnya diberikan kesempatan untuk berkurban dan melaksanakan aqiqah adalah salah satu karunia terbesar milik Allah swt. Rezeki berlimpah dari Sang Khalik yang tidak terbatas harus menambah keimanan di masing individu.

Syukur terus dipanjatkan atas Rahmat Allah swt karena dapat menjalankan qurban di hari istimewa begitu pula dengan kelahiran anak. Apalagi keinginan melaksanakan kedua ibadah sudah jauh-jauh hari direncanakan.

Melalui rasa syukur kedekatan diri dengan Sang Khaliq tentu akan lebih lagi dari hari-hari sebelumnya. Tanpa kekuatan dan karunia Allah swt baik qurban maupun aqiqah tidak bisa terlaksana setidaknya hampir sempurna.

4. Semakin Menanamkan Rasa Peduli Antar Sesama

Sudah semestinya antar manusia kepedulian terjaga dengan baik. Umat Muslim yang mampu melaksanakan qurban dan aqiqah secara tidak langsung akan membantu peternak dan masyarakat sekitar yang membutuhkan.

Di samping hikmah qurban dan aqiqah yang menambah kepedulian melalui pelaksanaannya, turut memperkuat persaudaraan. Ini dibuktikan apabila memiliki saudara atau teman yang tinggal jauh dari rumah, datang untuk menghadiri penyembelihan.

Dengan begitu kabar yang tidak pernah terdengar menjadi terdengar lagi lewat bincang-bincang. Seandainya memungkinkan sempatkan pula waktu bersama lebih lama.

5. Sebagai Bentuk Syiar Agama Islam

Hikmah terakhir dari qurban dan hikmah berupa syiar agama Islam atas ajaran yang dibawa Rasulullah saw. Allah swt menyukai ibadah qurban (tertulis dalam HR Ibnu Majah dan Tirmidzi) sementara aqiqah menghidupkan teladan Rasulullah.

Pelaksanaan qurban yang menyebut nama Allah swt menunjukkan bahwa Allah swt Tuhan Yang Maha Esa. Dimana berserah diri sangat penting kepada Allah swt dan tunduk hanya kepada-Nya (lebih lengkap dalam Al-Hajj: 34).

Kemudian aqiqah diamanahkan oleh Rasulullah saw (hadis riwayat Bukhari) dalam bentuk perintah penyembelihan hewan bersama lahirnya anak. Aqiqah juga meneladani Nabi Ibrahim as dalam menaati Allah swt lewat perintah penyembelihan Nabi Ismail as.

Itulah 5 hikmah qurban dan aqiqah yang dapat dirasakan dalam diri setiap Muslim yang menjalankan dengan kebesaran hati. Sebelum menjalankan, disarankan untuk bertanya bagaimana tata cara dan yang dibutuhkan kepada ahli terkait.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like
Chat WhatsApp
Hubungi Kami