Simak Cerita Nabi Musa Dan Nabi Khidir Serta Hikmah Yang Dapat Diambil

ALFATIHAH.COMHikmah yang bisa dipetik dari setiap kisah nabi memang banyak sekali, termasuk cerita Nabi Musa dan Nabi Khidir yang bisa jadi bahan refleksi diri. Tentunya setiap kisah atau cerita nabi mengandung banyak ilmu yang bisa dijadikan pelajaran di kehidupan.

Allah SWT sendiri juga telah menceritakan kisah Nabi Musa dan Khidir dengan lengkap pada surah al – kahfi. Didalamnya diceritakan kedua nabi yang bertemu dan menghasilkan hikmah yang bisa dipetik pada ayat 60-82. Simak penjelasannya berikut ini:

Kisah Singkat Cerita Nabi Musa dan Khidir Yang Bisa Diketahui

Sebenarnya ada 3 garis besar yang bisa didapatkan dari cerita Nabi Khidir dan juga Nabi Musa ini agar mudah dipahami. Dimulai saat Nabi Musa bertanya pada Allah diantara hamba-Nya yang paling alim selain siapa.

Kemudian dijawab sesungguhnya aku memiliki satu hamba lebih alim daripada Nabi Musa dan berapa pada pertemuan dua samudra. Bertanyalah kembali Nabi Musa untuk bisa bertemu dengan seseorang disebutkan Allah tadi.

Caranya dengan membawa seekor ikan yang disimpan pada keranjang, apabila ikan itu menghilang maka disitulah tempat orang tersebut. Singkatnya ikan itu hilang pada besar di lautan dan bertemulah Nabi Musa di tempat itu dengan Nabi Khidir.

Sepanjang perjalanannya dengan Nabi Khidir, Nabi Musa menemui 3 peristiwa. Peristiwa-peristiwa tersebut adalah:

1. Nabi Khidir Yang Melubangi Perahu Salah Seorang Nelayan

Setelah pertemuan antara Nabi Musa dan Khidir ini, Nabi Musa mengutarakan keinginannya berilmu kepada Nabi Khidir. Disampaikanlah bahwa Nabi Musa ingin mendampingi semua aktivitas Nabi Khidir. Dengan catatan tidak boleh menanyakan apapun selama perjalanan.

Nabi Khidir pun meragukan akan hal itu, dijawablah oleh Nabi Khidir apakah musa akan sabar dengan segala tindakan yang dilakukan Nabi Khidir. Dalam perjalanan Nabi Khidir melubangi sebuah perahu nelayan dengan satu papan yang sengaja dilepas.

Nabi Musa pun tidak sabar dan ingkar dengan bertanya pada Nabi Khidir padahal termasuk hal yang dilarang. Hal yang diperbuat oleh Nabi Khidir ini bermaksud untuk menyelamatkan penumpang kapal dari raja dzolim yang merampas kapal dengan tampilan yang masih bagus.

Baca Juga: Kisah Rasul Membelah Bulan, Mukjizat Nabi Muhammad SAW

Baca Juga: Kisah Keteladanan Nabi Musa As Lengkap Menurut Al Qur’an 

2. Membunuh Bayi Dengan Memisahkan Kepalanya

Diceritakan setelah hal pertama dilanggar oleh Nabi Musa, Nabi Khidir kembali melakukan hal yang diluar nalar dengan membunuh anak. Nabi Musa melihat itu tentu gusar dan bertanya alasan membunuh bayi yang masih suci dan bersih.

Padahal Nabi Musa tidak mengerti alasan itu karena memang Nabi Khidir telah mendapat izin dari Allah. Hal itu bertujuan agar orang tua si bayi yang mukmin mendapat ganti keturunan yang soleh dan lebih beriman.

Hal tersebut dikarenakan bayi tersebut dapat membuat serta memaksa kedua orang tua untuk berlaku kufur dan durhaka pada Allah. Oleh sebab itu Nabi Khidir membunuh bayi tersebut untuk tujuan ini.

3. Nabi Khidir Yang Memperbaiki Dinding Rumah Seorang Yang Kikir

Cerita Nabi Musa dan Nabi Khidir di perjalanan terakhir Nabi Musa dan Nabi Khidir, pada sebuah kampung dengan penduduk yang kikir dan pelit. Namun Nabi Khidir malah memperbaiki salah satu rumah penduduk dengan kondisi yang hampir roboh.

Tanpa imbalan apapun Nabi Khidir ini tetap memperbaiki rumah tersebut dan pulang dengan tidak membawa hal apapun. Hal ini jelas menimbulkan pertanyaan yang seharusnya tidak ditanyakan oleh Nabi Musa.

Padahal perkara perbuatan Nabi Khidir tersebut dikarenakan dibawah rumah tersebut ada harta anak yatim yang dipergunakan untuk kehidupan dewasanya. Hal tersebut telah dikehendaki oleh Allah dan bukan atas kemauan Nabi Khidir.

Hikmah Yang Bisa Diambil

Dari ketiga cerita Nabi Musa dan Nabi Khidir tentu bisa dipetik sebuah hikmah yang luar biasa untuk pelajaran. Setidaknya dari beragam cerita nabi ini bisa membuat diri melakukan refleksi untuk menjadi lebih baik kedepannya.

  • Berdialog masalah ilmu agama memang dianjurkan untuk memperdalam serta memperluas manfaatnya.
  • Status seseorang yang alim tentu punya kewajiban untuk menyebarkan risalah ilmu agama dari Allah kepada orang lain.
  • Menuntut ilmu sendiri merupakan hal yang istimewa dan memiliki kemuliaan yang tinggi.
  • Disyariatkan untuk mengabdi dan juga melayani ahli ilmu agama dan keutamaan, seperti halnya Nabi Musa terhadap Nabi Khidir.
  • Segala sesuatu yang diketahui Nabi Khidir murni berasal dari Allah dan memang dikehendaki untuk diketahui Nabi Khidir.
  • Sebagai seorang murid dan guru tentu harus memiliki sikap patuh dan sabar dalam menaati segala perintah yang diberikan.
  • Allah telah mengatur sedemikian rupa proses hidup seorang manusia, tentunya harus diterima dengan baik dan selalu berhusnudzon kepada Allah.
  • Segala sesuatu yang terlihat buruk belum tentu buruk, hal yang buruk pun juga membawa hikma yang bermanfaat.

Demikian uraian terkait dengan cerita Nabi Musa dan Nabi Khidir beserta dengan hikmah yang bisa dipetik. Oleh sebab itu menjadi mukmin yang baik dan benar memang perlu mempelajari segala hikmah yang terkandung di setiap cerita nabi yang ada untuk bahan refleksi diri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kamu harus baca
Chat WhatsApp
WhatsApp