Alfatihah.com – Generasi Rabbani merupakan generasi yang didambakan oleh umat islam, hal ini lantaran generasi Rabbani mampu mengubah orang-orang yang berada disekitarnya ke arah yang lebih baik. Lalu apa saja ciri-ciri generasi Rabbani sebagaimana yang disebutkan dalam Q.S Ali-Imran ayat 79?
كُوۡنُوۡا عِبَادًا لِّىۡ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ وَلٰـكِنۡ كُوۡنُوۡا رَبَّانِيّٖنَ بِمَا كُنۡتُمۡ تُعَلِّمُوۡنَ الۡكِتٰبَ وَبِمَا كُنۡتُمۡ تَدۡرُسُوۡنَۙ
Artinya: …..”Jadilah kamu penyembahku, bukan penyembah Allah,” tetapi (dia berkata), “Jadilah kamu pengabdi-pengabdi Allah, karena kamu mengajarkan kitab dan karena kamu mempelajarinya!” (QS: Ali Imran:79).
Pengertian Generasi Rabbani
Menurut Dr Yusuf al-Qardhawi dalam Al Khasaisul Al ‘Ammah Lil Islam, rabbaniyyun adalah “kalimat dinisbahkan kepada Rabb. Insan Rabbani ialah seseorang yang mempunyai hubungan erat dengan Allah, alim tentang agama-Nya serta mengajarkannya.” dengan demikian kata Rabbani paling pantas disematkan pada alim ulama yang belajar, mengamalkan, serta mengamalkan ilmu Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Melansir dari laman Wahdah.or.id, Imam Al-Azhari dalam kitab Tahdzib Al-Lughah (14/225), menjelaskan arti kata Rabbani sebagai sifat yang mengumpulkan kapasitas ilmu, pembuktian amal dan pengajaran ilmu itu sendiri. Al-Azhari sendiri merupakan seorang ahli bahasa yang wafat pada tahun 370 Hijriyah
1.Mengajarkan Kitab (Al-Qur’an )
Menurut laman Hidayatullah.com, ciri-ciri generasi Rabbani yang pertama adalah mengajarkan kitab suci Al-Qur’an. Mereka yang termasuk dalam kategori ini akan senantiasa menjadi agen pembaruan ke arah yang lebih baik. Agen pembaharuan di sini bisa ialah mereka yang bisa mengubah masyarakat awam menjadi paham, yang mengubah ketidaktahuan menjadi ketaatan. Meski demikian, generasi Rabbani juga sangat berhati-hati dalam upaya mendakwahkan kebaikan di lingkuangan yang mereka tinggali. Tak sedikitpun terlintas dalam benek mereka untuk memecah belah pemahaman yang ada di tengah masyarakat.
2. Mempelajari Kitab (Al-Qur’an)
Generasi Rabbani juga bisa dikenal sebagai orang-orang yang gemar belajar kitab suci Al-Qur’an. Mereka tak pernah merasa cukup dengan ilmu yang sudah mereka miliki, dan tetap berusaha menambah keilmuannya terutama dalam bidang Al-Qur’an. Tak hanya itu, mereka juga tak segan untuk mengubah sikapnya apabila ada yang tidak sesuai dengan kitab suci Al-Qur’an.
3. Tidak Lemah Mental
Generasi Rabbani umumnya tidak mudah terpengaruh dengan trend yang ada di zaman ini, terlebih trend yang mampu mengubah gaya hidup seorang muslim menjadi mirip dengan orang-orang non muslim. Generasi Rabbani juga memiliki mental yang kuat dalam perjalanan belajar dan mengajarkan Al-Qur’an. Saat mereka diuji dengan bencana, baik yang hanya menimpa dirinya maupun keluarganya tidak akan menyurutkan langkahnya dalam mendakwahkan agama Allah Swt.
4. Kuat Fisiknya
Ciri generasi Rabbani selanjutnya adalah tidak lemah secara fisik. Tidak lemah secara fisik ini didapatkan lantaran mereka senantiasa menjaga fisiknya tetap sehat dan bugar dengan melakukan berbagai olahraga. Olahraga maupun latihan bela diri pun dilakukan sebagai upaya untuk meneladani hadits Rasulullah Saw yang mengunggulkan mukmin kuat diatas mukmin yang lemah.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ، وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ ، اِحْـرِصْ عَـلَـى مَا يَـنْـفَـعُـكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَـعْجَـزْ ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَـيْءٌ فَـلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِـّيْ فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَـذَا ، وَلَـكِنْ قُلْ: قَـدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ لَوْ تَـفْـتَـحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
Artinya: Dari Abu Hurairsoftah Radhiyallahu anhu , beliau berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allâh (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu, tetapi katakanlah, Ini telah ditakdirkan Allâh, dan Allâh berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan syaitan. (HR: Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah)
5. Pantang Menyerah
Ciri-ciri generasi Rabbani selanjutnya adalah tidak mudah menyerah dalam menegakkan kebenaran di muka bumi. Meski harus syahid di medan perang, tidak pernah terbesit dalam hati mereka barang sedikitpun untuk menyerah dalam mendakwahkan agama Allah Swt. Generasi rabbani juga tidak akan ragu untuk memulai ulang usahanya dari awal jika dinilai belum mencapai tujuan yang diinginkannya.
6. Muhasabah (Evaluasi)
Dalam upaya mencapai sebuah tujuan, ada masanya seseorang atau sebuah kelompok mengalami kegagalan. Generasi Rabbani sendiri menyikapi keberhasilan dengan bersyukur, dan tidak ragu mengevaluasi tindakan yang telah mereka lakukan jika dipertemukan dengan kegagalan. Mereka tidak ragu untuk mengkritik dan mengakui kesalahan yang pernah dilakukan, sehingga lebih mudah menemukan celah kekurangan dalam diri. Dengan diketahuinya kekurangan yang ada pada diri seorang hamba, maka akan lebih mudah bagi hamba tersebut untuk berubah ke arah yang lebih baik sehingga akan lebih mudah jugga menggapai tujuan dunia akhirat.
7. Berharap Pada Allah Swt
Ciri-ciri generasi Rabbani yang terakhir adalah senantiasa berharap kepada Allah Swt. Tak hanya sebatas berusaha maksimal dan melakukan evaluasi, generasi Rabbani juga mempercayakan harapan dengan berdoa pada Allah Swt. Mereka tak pernah sekalipun mempercayakan harapannya kepada makhluk yang fana, melainkan meletakkan harapan dan kepercayaannya pada Allah SWT semata. Tak heran, generasi ini tak akan mudah kecewa apabila hasil yang didapatkan belum sesuai dengan apa yang ia inginkan.
Itu dia ciri-ciri generasi Rabbani yang bisa dijadikan inspirasi bagi seorang muslim dalam dalam menjalani episode hidupnya. Semoga Allah Swt senantiasa membimbing hamba-hambanya agar bisa menggapai derajat Rabbani sebagaimana diperintahkan dalam Q.S Ali-Imran ayat 79.