Bagaimana Cara Membayar Fidyah Orang Sakit? Simak Selengkapnya

Jika seorang muslim tidak sanggup untuk puasa ada cara lain untuk menggantinya. Salah satutnya yakni dengan cara membayar fidyah orang sakit dengan berbagai macam metode. Hal tersebut berarti pembayaran fidyah ini tidak hanya berupa uang.

Melainkan, juga bisa diganti dengan pemberian beras atau bahan makanan. Catatan, orang yang bisa membayar fidyah ini adalah tidak terdapat harapan sembuh pada penyakit tersebut. Atau orang yang telah berusia sangat tua.

Serta juga masih banyak ketentuan lain dari sejumlah orang yang bisa melakukan pembayaran berupa fidyah tersebut. Maka untuk itu, simak berbagai penjelasan lengkapnya berikut ini:

Pengenalan Fidyah

Sebelum mengetahui cara membayar fidyah orang sakit ada baiknya untuk mengenal istilah apa itu fidyah. Karena jika diartikan, berarti ini merupakan upaya penggantian hutang puasa, yaitu lewat pemberian makan untuk fakir serta miskin.

Fidyah berbeda dengan qada alias mengganti puasa dengan cara berpuasa. Karena, fidyah sendiri ada apabila tidak sanggup untuk berpuasa sebagai pengganti. Contohnya karena kondisi puasa yang dinilai terlalu berat.

Termasuk halnya bagi seseorang yang sakit lebih baik melakukan fidyah, karena sulit untuk berpuasa dengan menahan rasa haus dan lapar. Apalagi jika penyakit yang diderita pasien ini tergolong parah.

Pembayaran fidyah ini dapat digantikan karena yang bersifat harta. Dengan artian, orang yang ingin membayar fidyah tidak harus mendatangi langsung melainkan dapat lewat lembaga dan lainnya.

Cara Membayar Fidyah Orang Sakit

Pembahasan berikutnya terkait dengan cara membayar fidyah orang sakit berarti hal ini dapat ditempuh dengan sejumlah cara. Dengan catatan, memang sudah tidak mampu lagi untuk mengganti puasa dengan qadha .

Besarnya fidyah ini bisa digantikan dengan makanan pokok dengan takaran sebanyak berapa mud untuk kebutuhan 1 hari puasa. Di Indonesia hal ini bisa ditakarkan sebanyak 0,6 kg beras simak bahasan berikut ini.

1. Pemberian Bahan Makanan

Cara membayar fidyah orang sakit pertama yaitu dengan bantuan bahan makanan. Misalnya berupa beras jika seorang yang sakit ini tidak berpuasa selama 30 hari. Maka, wajib menyediakan beras berkisar 1,5 kg per hari.

Kemudian juga harus dibagikan kepada fakir dan miskin. Misalnya untuk 30 orang dengan jumlah yang disesuaikan untuk satu takarnya. Tetapi tidak boleh membagi dua pemberian beras tersebut, untuk satu takaran yang harus dibagikan pada satu orang.

Jika ingin memberikan fidyah dalam bentuk bahan makanan maka harus disamakan dengan bentuk yang dikonsumsi oleh sebuah keluarga. Jangan sampai buruk dari segi kualitas.

2. Membayar dengan Uang

Berikutnya cara membayar fidyah orang sakit adalah dengan menggunakan uang. Hal ini dapat menjadi pilihan, bila tidak ingin repot dengan menghitung penangkaran jumlah yang akan diberikan. Tetapi jumlahnya sendiri, juga hampir sama dengan konversi bahan pokok.

Dengan artian nilai 1,5 kg beras ini akan dihitung menjadi takaran uang. Maka dari itu setiap puasa yang ditinggalkan, juga dihitung atau dikali berdasarkan jumlah tersebut. Misalnya untuk wilayah Jakarta fidyah sebesar rp50.000 per hari.

Maka dari itu cukup dikalikan dengan berapa banyak utang puasa yang dimiliki oleh seseorang yang sakit ini. Tetapi untuk cara ini, banyak yang berpendapat alangkah baiknya fidyah ini diberikan berbentuk bahan makanan bukan berupa uang.

Orang Sakit yang Bisa Membayar Fidyah

Pembayaran fidyah untuk penggantian hutang puasa juga ada hukum serta ketetapannya. Dengan catatan berat tidak semua orang sakit bisa melakukan fidyah. Untuk hal tersebut melainkan dalam situasi atau kondisi medis tertentu yang menyebabkan hal ini diperbolehkan.

Contohnya saja bagi pihak yang tidak lagi punya harapan sembuh untuk penyakit yang diderita. Tetapi jika masih ada harapan untuk sembuh maka wajib untuk melakukan qadha alias ganti puasa. Simak bahasan lengkapnya berikut:

1. Tak Ada Harapan Sembuh

Seperti yang dijelaskan pihak pertama yang bisa melakukan fidyah puasa adalah jika tak ada harapan sembuh. Dengan artian pihak medis yang menangani penyakit itu telah merasa keberatan contoh penyakitnya berupa kanker ganas.

Maka untuk itu penderitanya sendiri tidak wajib berpuasa. Karena ketidakmungkinan untuk menjalani ibadah tersebut. Maka dari itu, bisa dengan pemberian makan terhadap orang miskin.

2. Rentang Sakit Lama

Pihak berikut yang bisa melakukan fidyah puasa yaitu jika sakit dalam rentang waktu lama. Tidak hanya itu, untuk kesembuhan juga mungkin diperkirakan butuh waktu yang jauh lebih lama. Karena dapat menghambat berbagai aktivitas orang tersebut.

Jadi itulah berbagai pembahasan singkat terkait cara membayar fidyah orang sakit. Berarti kini setiap orang tua sedikitnya paham tata cara untuk membayarnya. Yaitu bisa dalam bentuk uang atau juga pemberian bahan makanan berupa beras.

Serta pihak mana saja yang boleh melakukan fidyah puasa. terutama untuk pasien yang sakit, bukan berarti karena rasa malas bisa melakukannya. Melainkan harus tetap mengganti puasa dengan cara berpuasa di hari lain ketika telah sehat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kamu harus baca
Chat WhatsApp
WhatsApp