
Alfatihah.com – Akhir-akhir ini ramai di sosial media mengenai kata-kata atau yang biasa disebut orang masa kini adalah statement mengenai “Naikkan level sedekah bukan gaya hidup ketika level keuangan di atas”. Sebenarnya apa yang dimaksud pernyataan tersebut? Mengapa ramai diperbincangkan di hampir seluruh sosial media.
Di pembahasan kali ini, akan mengupas mengenai pernyataan tersebut. Hal ini sangat menarik untuk dijadikan pengingat pada diri sendiri yang seringkali lalai akan Sang Pencipta.
Pernyataan ini sangat bagus jika benar diterapkan dalam kehidupan. Berikut secuil pembahasan mengenai pernyataan “Naikkan level sedekah bukan gaya hidup”.
Pernyataan mengenai “Naikkan Level Sedekah Bukan Gaya Hidup” sebenarnya sudah sangat jelas maknanya. Dimana ingin mengingatkan seseorang ketika mempunyai level keuangan atau uang yang ada di genggaman banyak, bisa melakukan lebih banyak sedekah.
Banyaknya uang yang ada di kantong, tidak menjadikan alasan untuk pelit atau malah menurunkan level sedekah. Justru, semakin banyak uang yang dimiliki seseorang, harus lebih sadar untuk menaikkan kuantitas dari sedekah yang diberikan.
Allah SWT melapangkan rizki pada hamba-Nya pasti mempunyai tujuan yang baik. Dimana ingin menguji hamba tersebut, apakah masih mengingat pada Sang Pencipta atau tidak?
Dari sini muncul pernyataan di atas, dimana semakin banyak Allah SWT memberikan rizki pada suatu hamba, semakin banyak pula ia harus bersyukur karena-Nya. Tentu saja, wujud syukur atas rizki berupa harta adalah dengan sedekah.
Semakin banyak sedekah yang diberikan, Insya Allah semakin banyak pula pahala yang mengalir kepada hamba tersebut. Namun dengan catatan, ikhlas memberi dan niatkan semuanya untuk ibadah karena Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan berkurang harta karena sedekah”. Maksudnya disini adalah ketika kita ikhlas menyalurkan harta di jalan-Nya, maka janganlah khawatir karena nantinya akan digantikan yang lebih baik atau banyak dari Allah SWT.
Pengingat untuk diri sendiri juga, ketika harta berlimpah namun tidak bersedekah, maka hamba tersebut berjalan di muka bumi ini dengan keadaan rugi. Bayangkan, Allah SWT memberikan kesempatan memberikan harta berlimpah untuknya, namun dia menyia-nyiakan dengan mudahnya.
Padahal, hal tersebut kesempatan baik baginya untuk lebih mengingat Sang Pencipta. Dengan ikhlas memberi, akan bernilai ibadah. Dengan membagikan harta itulah akan muncul sifat syukur kepada Rabb yang juga bernilai ibadah.
Dan daripada digunakan untuk keinginan yang tidak penting dan tidak bernilai ibadah seperti hedon dengan gaya hidup, maka lebih baik untuk menaikkan level sedekah yang bernilai ibadah. Ingatlah, bahwa dunia yang ditempati sekarang adalah sementara, sedangkan akhirat selamanya.
Itulah secuil pembahasan mengenai pernyataan “Naikkan level sedekah bukan gaya hidup” yang ramai dibahas dalam sosial media. Ketika sudah diatas, jangan pernah lupakan ketika di bawah.
Hal ini bisa mengajarkan kita untuk lebih konsisten sedekah pada orang-orang di luar sana yang hidup lebih susah. Berkaca dari mereka, menjadikan hidup lebih ikhlas dan bersyukur kepada Sang Pencipta.