Alfatihah.com – Apa yang harus muslim lakukan untuk menyambut tahun baru? Sudah banyak orang-orang yang membagikan tips dan trik soal cara membuat resolusi tahunan. Sayangnya, tak semua acara itu mengajarkan konsep yang mendasar ke akidah untuk seorang muslim lakukan untuk menyambut tahun baru. Lantas, seperti apakah sikap yang dibutuhkan untuk seorang muslim menghadapi tahun baru? Ini dia 5 hal yang bisa muslim lakukan untuk menyambut tahun baru!
Hal yang bisa dilakukan seorang muslim lakukan untuk menyambut tahun baru yang pertama adalah bertafakur. Tafakur adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti merenung atau berpikir. Tafakur juga bisa dimaknai bermakna renungan, perenungan, perihal merenung, memikirkan, menimbang dengan sungguh-sungguh, dan pengheningan cipta.
Seorang muslim bisa melakukan Tafakur untuk mengawali tahun dengan merenungkan atau mengingat dosa-dosanya, memunculkan penyesalan, istighfar dan memohon ampun pada Allah. Instropeksi juga bisa dilakukan dengan menuliskan hal-hal apa saja yang sudah dilakukan dan belum dilakukan selama satu tahun yang lalu atau waktu-waktu yang sudah dilalui.
Selain bertafakur secara pikiran, seorang muslim juga bisa melakukan tafakur Isti’daad untuk menyambut tahun baru. Tafakur yang kedua, yaitu tafakur isti’daad atau persiapan. Maksud persiapan di sini adalah mempersiapkan ketaatan pada hari-hari yang akan datang, sembari memohon pertolongan pada Allah. Konsep hidup semcam ini harus diaplikasikan pada diri seorang muslim, sebab dalam Alquran surat Al An’am 162 yang artinya “Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.””
Hal berikutnya yang bisa muslim lakukan untuk menyambut tahun baru adalah dengan menyadari bahwa hidup adalah perjalanan. Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda كلّ الناسِ يغدو؛ فبائعٌ نَفسَه فمُعتِقها أو موبِقها
“Setiap hari, semua orang melanjutkan perjalanan hidupnya, keluar mempertaruhkan dirinya. Ada yang membebaskan dirinya dan ada pula yang mencelakakannya.” (H.R. Imam Muslim) Menyadari bahwa hidup adalah perjalanan, maka penting bagi seorang muslim untuk mengingat hakikat keberadaan dirinya di dunia dan untuk apa dia ada selama ini. Jika tidak disadari bahwa dirinya sedang menghamba pada Allah, maka tujuan hidup seorang muslim bisa saja melenceng dari tujuan utamanya, yaitu meraih rida Allah.
Hal berikutnya yang bisa dilakukan seorang muslim untuk menyambut tahun baru adalah mengoreksi lagi tujuan hidupnya. Sejatinya, tujuan hidup seorang muslim adalah mengenal siapa dirinya dan dari mana dia berasal, yaitu dari Allah.
Hakikat hidup bagi seorang muslim adalah untuk mengenal Allah atau ma’rifatullah, kemudian mengiringi ma’rifatullah dengan ibadatullah (beribadah dan taat pada Allah). Hal itu dijelaskan dalam Alquran surat Al Thalaq ayat 12 yang artinya “Allah menciptakan tujuh langit dan dari (penciptaan) bumi juga serupa. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu dan ilmu Allah benar-benar meliputi segala sesuatu.”
Hal paling penting yang harus muslim lakukan untuk menyambut tahun baru adalah menyadari dan mempersiapkan tentang kematiannya. Kehidupan seorang muslim adalah kehidupan yang berpindah dari satu bentuk ibadah ke bentuk ibadah lainnya, baik itu ibadah lahiriyah, hati, maupun keduanya yang berjalan tanpa henti. Konsep ini didasarkan pada ayat ke 99 surat Al Hijr yang artinya “Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu sesuatu yang diyakini (ajal)”.
Surga seharusnya menjadi tujuan akhir dari hidup seorang muslim. Di sanalah tempat peristirahatan sejati bagi seorang muslim. Oleh karena itu, bagi seorang yang beriman dunia ini sebenarnya adalah ujian, bahkan perayaan tahun baru yang sangat jauh dari syariat Islam pun ujian bagi mereka yang memikirkannya.
Itu dia ulasan mengenai 5 hal yang bisa muslim lakukan untuk menyambut tahun baru. Sebenarnya ada banyak hal lain yang bisa dilakukan seorang muslim untuk memaknai pergantian waktu yang bisa dilakukan setiap hari, bukan saja sekali setahun. Menjadi sebuah kebiasaan bagi seorang mukmin untuk mengevaluasi diri setiap harinya, bukan saja ketika momentum tahun baru terjadi.
Baca Juga: Makna Tahun baru Bagi Seorang Muslim