Profil Abdurrahman bin Auf tidak bisa lepas dari jumlah kekayaan sekaligus kedermawan yang melekat di belakang namanya. Profil Abdurrahman bin Auf, Ia dikenal sebagai miliarder yang hidup di awal-awal Islam dan tidak pernah ragu untuk menyumbangkan harta guna membantu kelangsungan dakwah Rasulullah SAW.
Kekayaan yang dikaruniakan Allah SWT kepada Abdurrahman tidak pernah membuatnya tinggi hati, ia menyadari bahwa segala harta yang ia miliki merupakan titipan Allah SWT dan bisa diambil sewaktu-waktu oleh yang memberikannya. Tak hanya tawadhu, Abdurrahman juga selalu berada di garda terdepan setiap ada kesempatan untuk berinfak. Tak heran ia menjadi salah satu dari 10 sahabat yang dijamin masuk surga melalui hadist Rasulullah SAW.
Profil Abdurrahman bin Auf selain terkenal dengan kekayaan dan kedermawanannya juga terkenal sebagai sahabat yang amat pemberani. Hal ini diketahui dari banyaknya perang bersejarah yang ia hadiri seperti perang Badar dan perang Uhud. Kiprahnya dalam memajukan agama Islam sama besarnya dengan sahabat-sahabat mulia seperti Sa’ad bin Abi Waqqash, Ali bin Abi Thalib hingga Zaid bin Haritsah.
Melansir dari laman NU Online terkait profil Abdurrahman bin Auf, Ia lahir pada tahun 581 M dan termasuk 10 sahabat yang masuk Islam paling awal. 10 sahabat nabi yang masuk Islam pertama kali ini dikenal dengan sebutan Assabiqul Awwalun.(Orang-orang pertama yang masuk Islam paling pertama). Abdurrahman bin Auf sendiri diketahui memeluk agama Islam pada usia 31, tak lama setelah Rasulullah SAW diangkat menjadi Rasull. Ia diketahui masuk Islam melalui perantara Abu Bakar Ash Siddiq di rumah seorang sahabat bernama Arqam bin Abi Arqam. Abdurrahman bin Auf terkenal sebagai pemuda Makkah yang memiliki kekayaan berlimpah, kekayaan ini sudah melekat pada dirinya bahkan sebelum Islam didakwahkan oleh Rasulullah SAW.
Saat Islam datang Abdurrahman menerima dengan suka cita dan tanpa ragu segera memeluknya menjadi agama kepercayaannya. Tak hanya itu, dedikasinya pada Islam juga terlihat dari tindakan beliau yang tak ragu meninggalkan harta-benda hasil jerih payah sekaligus keluarganya saat diperintahkan hijrah ke kota Madinah bersama Rasulullah SAW.
Profil Abdurrahman bin Auf semakin mengagumkan dengan kisah kedermawanannya yang berada di atas rata-rata, tidak pernah terlintas sedikitpun dalam mindsetnya rasa takut menjadi orang miskin. Ia menjadi salah satu sahabat yang selalu menyumbangkan harta sebanyak yang ia bisa untuk kepentingan kaum Muslimin, sama halnya dengan Utsman bin Affawan.
Kisah kedermawan dari profil Abdurrahman bin Auf ini dirangkum dalam kitab karya Ibnu Katsir yang berjudul al-Bidayah wa al-Nihayah di halaman 163, kisah ini bersumber dari riwayat Ma’mar dari Az-Zuhri yang mengisahkan bahwa Abdurrahman bin Auf pernah menginfakkan hartanya yang berjumlah 4000 dinar di masa Rasullullah SAW, tak berselang lama ia kembali dengan harta 40.000 dinar untuk diinfakkan di hadapan Rasulullah SAW. Megutip dari laman NU ONLINE Jumlah harta yang diinfakkan Abdurrahman setara dengan Rp. 4,5 Miliyar apabila dikonfersikan dalam rupiah.
Seolah tak cukup dengan 44.000 dinar yang Abdurrahman infakkan pertama dan ke-2 kali. Ia datang untuk kesekian kali dan tanpa ragu menyumbangkan 500 ekor kuda ditambah 500 ekor unta setelahnya untuk keperluan transportasi kaum Muslimin. Tak heran profil beliau dipenuhi dengan kedermawanan dari harta-harta yang diinfakkan.
Tak hanya menginfakkan banyak harta saat masih hidup, Abdurrahman bin Auf diketahui meninggalkan banyak sekali harta setelah meninggal dunia. Saking banyaknya harta yang Abdurrahman tinggalkan masyarakat sampai-sampai harus menggunakan kampak dalam memisahkan emas-emas peninggalan beliau.
وَأَعْتَقَ خَلْقًا مِنْ مَمَالِيكِهِ ثُمَّ تَرَكَ بَعْدَ ذَلِكَ كُلِّهِ مَالًا جَزِيلًا، مِنْ ذَلِكَ ذَهَبٌ قُطِعَ بِالْفُئُوسِ حَتَّى مَجَلَتْ أَيْدِي الرِّجَالِ، وَتَرَكَ أَلْفَ بَعِيرٍ وَمِائَةَ فَرَسٍ، وَثَلَاثَةَ آلَافِ شَاةٍ تَرْعَى بِالْبَقِيعِ، وَكَانَ نِسَاؤُهُ أَرْبَعًا فَصُولِحَتْ إِحْدَاهُنَّ مِنْ رُبْعِ الثَّمَنِ بِثَمَانِينَ أَلْفًا، وَلَمَّا مَاتَ صَلَّى عَلَيْهِ عُثْمَانُ بْنُ عَفَّانَ، وَحَمَلَ فِي جِنَازَتِهِ سَعْدُ بْنُ أَبِي وَقَّاصٍ، وَدُفِنَ بِالْبَقِيعِ عَنْ خَمْسٍ وَسَبْعِينَ سَنَةً
Artinya: “Dia membebaskan beberapa budaknya, kemudian setelah itu meninggalkan harta yang banyak, termasuk emas yang dipotong dengan kapak sehingga melukai tangan para pria. Dia meninggalkan seribu unta, seratus kuda, dan tiga ribu domba yang merumput di Baqi’. Dia memiliki empat istri, dan salah satunya berdamai dari seperempat harga dengan delapan puluh ribu. Ketika dia meninggal, Utsman bin Affan menyalatkan jenazahnya, Saad bin Abi Waqqash mengusung jenazahnya, dan dia dimakamkan di Baqi’ pada usia 75 tahun.” [Ibnu Katsir, al-Bidayah wa al-Nihayah, jilid VII, [Beirut; Dar al-Fikr, tt], halaman 164.
Itu dia profil Abdurrahman bin Auf yang berstatus Miliarder, baik sebelum masuk Islam, setelah masuk Islam, dan setelah meninggal dunia. Dengan kekayaan yang begitu banyak, Abdurrahman tetap menjadi pribadi yang amat dermawan, karena sebagian besar hartanya ia dedikasikan untuk kepentingan kaum muslimin.
Baca Juga : Kisah Cerita Nabi Muhammad Dari Lahir Sampai Wafat Yang Menjadi Suri Tauladan