8 Aspek Fitrah Menurut Fitrah Based Education

Alfatihah.com – Mengenal Fitrah Based Education sangat penting untuk orang tua atau calon orang tua yang akan mengasuh anak. Pakar pendidikan menyebutkan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor nature (pembawaan/warisan genetik) dan Nurture (stimulasi lingkungan). Dalam Islam pun konsep nature dan nurture harus berjalan beriringan dan hal tersebut tertulis dalam sebuah hadis yang artinya “Dari Abu Hurairah, dia berkata; “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: “Seorang bayi tidak dilahirkan (ke dunia ini) melainkan ia berada dalam kesucian (fitrah). Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi””” (H.R. Muslim No. 4803) Lalu apa itu Fitrah Based Education dan apa saja 8 aspek Fitrah Based Education tersebut? Ini dia ulasannya!

Definisi Fitrah

Mengenal Fitrah Based Education dimulai dari mengenal konspe fitrah terlebih dahulu. Fitrah secara etimologis adalah perangai, tabiat, atau kejadian asli. Menurut Islamic Concept of Human Nature, Ustaz Harry Santosa dalam laman edundu.com menjelaskan bahwa sejak lahir manusia telah membawa pokok kebaikan untuk menjalani peran peradaban spesifiknya dalam rangka mencapai maksud pencipta untuk menjadi hamba Allah dan khalifah di bumi. Oleh karena itulah, seorang anak pasti memiliki spesifikasi berbeda dengan anak lainnya dan membutuhkan pola pendidikan serta pengasuhan yang berbeda pula.

8 Aspek Fitrah Based Education (Fitrah yang ada dalam diri manusia)

Lalu, apa yang dimaksud dengan 8 aspek Fitrah Based Education itu? Fitrah dalam diri manusia dibagi menjadi delapan aspek, yaitu fitrah keimanan, jasmani (fisik dan sehat), belajar dan bernalar, seksualitas dan cinta, individualitas dan sosialitas, perkembangan, bakat dan kepepimpinan, dan estetika dan bahasa. Kedelapan aspek fitrah tersebut adalah hal yang dibawa bayi sejak lahir ke dunia, karena genetik yang diturunkan dari orang tuanya maupun kecenderungan yang orang tuanya miliki sebab genetik dari pendahulunya. 

Tak heran, jika seorang anak perlahan akan menemukan jalan hidup yang berbeda-beda sesuai dengan fitrah yang ada dalam tubuhnya. Nah, peran pendidikan dan pengasuhan berbasis Fitrah Based Educaion-lah yang menjadikan seluruh potensi terpendam itu tergali dan terwujud menjadi bekal terbaik seorang anak menjalani hidup sesuai apa yang dititipkan Allah padanya.

  1. Fitrah Keimanan

Fitrah keimanan adalah kecenderungan manusia untuk beriman atau bertuhan. Dalam Islam sejatinya setiap manusia adalah seorang muslim dan orang tuanyalah yang menjadikannya bermacam-macam sesuai dengan hadis yang dijelaskan di awal artikel ini.

Dalam Alquran surat Al A’raf ayat 172 pun dijelaskan bahwa “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkanmu dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” mereka menjawab, “Betul (Engkau tuhan kami), kami bersaksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesunggunya ketika itu kami lengah terhadap ini.”” Ayat tersebut menjadi penjelasan atas kesaksian manusia tentang Allah sebagai Tuhan dan menegaskan bahwa fitrah keimanan sejatinya sudah terinstal atau tertanam sejak dalam alam rahim.

  1. Fitrah Jasmani

Setiap anak sejatinya lahir dengan pembawaan fisik yang aktif dan suka bergerak. Setiap anak pada dasarnya suka sesuatu yang sehat dan hal tentang kesehatan, sebab setiap indera suka menerima input yang membahagiakan. 

Allah menciptakan fisik dan jasmani manusia cukup untuk mejalankan perannya di bumi. Dilansir dari laman edundu.com dalam sebuah riset yang ditulis oleh Ane Murphy dijelaskan bahwa tubuh ibu seolah menjadi kotak surat bagi seluruh informasi dunia di luar rahim bagi seorang bayi. Riset lainnya juga menunjukkan bahwa seorang bayi senang dengan pola hdup sehat. Ketika ia merasa risih atau tidak nyaman karena bajunya kotor biasanya seorang bayi akan menangis atau rewel. Kemudian, bayi juga seringkali sudah terbangun sebelum subuh atau waktu sepertiga malam saat orang tuanya bahkan baru terlelap.

  1. Fitrah Perkembangan

Dalam buku Fitrah Based Education yang ditulis oleh Ustaz Harry Santosa dijelaskan bahwa perkembangan manusia memiliki sejumlah tahapan. Ada masa emas bagi fitrah tertentu dalam masa perkembangan bayi. Tahapan fitrah perkembangan ini mengikuti kronologi usia sebagaimana yang dijelaskan dalam Alquran, yaitu masa 0-2 tahun (masa di dalam kandungan atau masa menyusui), masa 2-7 tahun (masa paska menyusui sampai pada perintah salat), masa 7-10 tahun (masa setelah perintah salat sampai masa boleh dipukul karena meninggalkan salat), masa 10-14 tahun atau disebut pre-aqil baligh (masa menjelasng aqil baligh), dan masa 14 tahun keatas (sampai rata-rata tiba masa aqil baligh).

Setiap masa memiliki cara pengasuhan dan tujuan pengasuhan maisng-masing. Inilah mengapa Fitrah Based Education menjadi penting dipahami setiap orang dewasa, terutama calon orang tua dan orang tua agar cara mengasuh dan mendidik anak tepat sesuai ketentuan Alquran dan fitrah perkembangannya.

  1. Fitrah Belajar dan Bernalar

Tiap bayi yang lahir pasti memiliki potensi fitrah belajar. Setiap bayi adalah pembelajar dan penjelajah tangguh yang serius dan punya rasa keingintahuan yang tinggi. Tak heran jika anak-anak di usia tertentu sangat senang mempertanyakan banyak hal. Buktinya, tidak ada bayi yang putus asa belajar merangkak hingga bisa berjalan dengan sempurna. Itulah mengapa fitrah belajar pasti dimiliki setiap anak atau bayi yang lahir. Maka peran orang tua atau orang dewasa di sekitarnya adalah menjadi fasilitator dan pemicu masa belajar yang tepat dan sesuai kebutuhan dan kemampuan anak-anak di usia perkembangannya.

  1. Fitrah Seksualitas dan Cinta

Fitrah berikutnya dalam konsep Fitrah Based Education adalah fitrah seksualitas. Fitrah seksualitas dan cinta adalah fitrah berikutnya yang mendorong seorang anak untuk bersikap, berpikir, bertindak sesuai gendernya. Secara fitrah seksualitas, seseorang hanya dilahirkan sebagai laki-laki dan perempuan.

  1. Fitrah Individualitas dan Sosial

Seorang anak memiliki fitrah individualitas dan sosial yang biasanya muncul dalam wujud sikap tidak suka diganggu atau belum bisa belajar berbagi mainan dengan teman sebayanya. Bentuk fitrah individualitas yang tumbuh itu bisa menjadi dua hal, yaitu menjadi sangat egois, sesekali kekanakan, caper, merasa paling berjasa, sulit berkolaborasi dan bersinergi. Fitrah individualitas dalam konsep Fitrah Based Education tumbuh baik di usia 0-6 tahun justru akan membangkitkan fitrah sosialitas pada usia 7 tahun ke atas, saat anak sudah mumayiz dan menyadari adanya dunia diluar dirinya.

  1. Fitrah Bakat

Setiap anak memiliki bakat yang berbeda-beda sesuai dengan genetik dan setiap bakat itu unik. Fitrah bakat dalam konsep Fitrah Based Education adalah potensi yang terkait dengan misi hidup spesifik atau peran peradaban spesifik seseorang di muka bumi atau biasa disebut sebagai panggilan hidup.

Aktivitas yang dilakukan seorang anak atau individu dengan penuh kebahagiaan, semangat, kekuatan, dan merasa yang dilakukannya itu istimewa biasanya akan membawa seseorang pada puncak kinerja perannya. Sebaliknya, jika anak-anak nampak semakin tidak bergairah dan ingin cepat selesai dalam menjalani suatu aktivitas, maka itu bukanlah bakat atau panggilan hidupnya. Sebagai seorang dewasa atau orang tua dari seorang anak perhatikan aktivitas yang paling disukai anak dan mana yang tidak disukainya.

  1. Fitrah Bahasa dan Estetika

Setiap anak memiliki sense of aesthetic atau merasa tertarik dengan keindahan dan menyukai keindahan. Setiap anak juga diberi kemampuan berbahasa sebagai alat ekspresi keindahan. Mendidik keindahan bertutur, bercerita dan bernarasi adalah bagian penting dari pendidikan peradaban dalam konsep Fitrah Based Education.

Bahasa yang baik dari seorang anak biasanya diturunkan dari bahasa pertama kali yang dia dengar sebagai bahasa ibu. Bacaan sastra dan bahasa ibu adalah dua hal yang bisa diperkuat untuk menghaluskan budi seorang anak dan meningkatkan kemampuan bahasanya karena sering berkomunikasi atau mendengar bahasa dari ibunya (bahasa ibu). Banyak pakar menyatakan bahwa bahasa ibu telah tumbuh baik jika anak mampu mengekspresikan perasaan dan gagasan dengan baik sebelum usia 7 tahun.

Itu dia ulasan mengenai 8 aspek fitrah menurut Fitrah Based Education yang bisa orang dewasa terapkan maupun orang tua terapkan untuk anak mereka maupun anak-anak yang ada dalam pengasuhan mereka. Sebab, setiap anak ada untuk ditunjang dengan pengasuhan dan pendidikan yang tepat.

Baca Juga: Inilah 5 Kedudukan Anak dalam Pandangan Islam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kamu harus baca
Chat WhatsApp
WhatsApp