Inilah 2 Waktu Tidur yang Dilarang, Yang Jarang Diketahui

Alfatihah.com – Tidur adalah fase istirahat yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Dengan tidur fisik seseorang bisa lebih segar dan mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih produktif. Rasulullah Saw bahkan menyatakan bahwa tubuh manusia memiliki hak untuk beristirahat. Meski demikian, kita tidak bisa tidur sewaktu-waktu karena ada 2 waktu tidur yang dilarang bagi umat muslim. Kapan saja waktu tidur yang dilarang bagi seorang muslim? Yuk, simak uraian artikel berikut ini.

Manfaat Tidur

Tidur merupakan keadaan yang memungkinkan seorang manusia tidak sadar dengan apa yang terjadi di sekelilingnya, meski demikian aktivitas otak dalam menjalankan fungsinya tidak semata-mata berhenti. Otak masih harus mengatur fungsi pencernaan, aktivitas jantung hingga menjaga kekebalan tubuh. Dengan tidur seseorang bisa istirahat secara mental dan fisik, sehinga peremajaan kulit pun bisa lebih mudah terjadi.

2 Waktu Tidur yang Dilarang Rasulullah Saw

  1. Tidur di Pagi Hari

Melansir dari laman Islampos, waktu tidur yang dilarang ialah pagi hari setelah menunaikan shalat subuh. Larangan tidur di pagi hari mengacu pada hadist Rasulullah Saw yang mendoakan agar umatnya diberkahi pada pagi hari.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا

Artinya: ”Ya Allah, berkahilah bagi ummatku pada pagi harinya,” (HR. Abu dawud 3/517, Ibnu Majah 2/752, Ath-Thayalisi halaman 175, dan Ibnu Hibban 7/122 dengan sanad shahih). 

Berdasarkan informasi yang ada dalam laman Nu Online, tidur setelah menunaikan shalat subuh merupakan aktivitas yang tidak dianjurkan dan cenderung dilarang oleh banyak ulama. Raulullah sendiri melarang umatnya tidur selepas shalat subuh dalam hadistnya.

Seusai shalat fajar (subuh), janganlah kamu tidur sehingga melalaikan kamu untuk mencari rizki” (HR Thabrani).

Adapun ulama masyhur Ibnul Qayyim Al-Jauziyah turut memaparkan pendapatnya terkait larangan tidur di pagi hari:

وَنَوْمُ الصُّبْحَةِ يَمْنَعُ الرِّزْقَ؛ لِأَنَّ ذَلِكَ وَقْتٌ تَطْلُبُ فِيهِ الْخَلِيقَةُ أَرْزَاقَهَا، وَهُوَ وَقْتُ قِسْمَةِ الْأَرْزَاقِ، فَنَوْمُهُ حِرْمَانٌ إِلَّا لِعَارِضٍ أَوْ ضَرُورَةٍ،

Artinya: “Tidur setelah subuh mencegah rezeki, karena waktu subuh adalah waktu mahluk mencari rezeki mereka dan waktu dibagikannya rezeki. Tidur setelah subuh suatu hal yang dilarang [makruh] kecuali ada penyebab atau keperluan.”

  1. Tidur Sebelum Shalat  Isya

Waktu tidur yang dilarang selanjutnya ialah setelah shalat isya. Melansir dari laman Islampos, ada sebuah hadist yang memaparkan bahwa Rasulullah Saw membenci tidur yang dilakukan sebelum shalat isya.

Diriwayatkan dari Abu Barzah radlyallaahu ‘anhu : ”Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam membenci tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya,” (HR. Bukhari 568 dan Muslim 647).

Mayoritas ulama memakruhkan tidur yang dilakukan antara shalat maghrib dan isya, tentunya larangan ini memiliki dasar bukan hanya larangan semata yang tak berdasar. Tidur sebelum menjalankan shalat isya membuka celah baru dimana seorang muslim berpotensi melewatkan shalat wajib yang berjumlah 4 rakaat tersebut.

“Di antara para ulama melihat adanya keringanan (yaitu) mengecualikan bila ada orang yang akan membangunkannya untuk shalat, atau diketahui dari kebiasaannya bahwa tidurnya tidak sampai melewatkan waktu shalat. Pendapat ini juga tepat, karena kita katakan bahwa alasan larangan tersebut adalah kekhawatiran terlewatnya waktu shalat.” Al-Hafidh Ibnu Hajar dalam Fathul-Baari (2/49)

Itu dia waktu tidur yang dilarang oleh Rasulullah Saw, alasan pelarangannya pun beragam, mulai dari kehilangan rezeki yang disebar di pagi hari hingga kekhawatiran meninggalkan shalat isya. Semoga kita bisa menjadi golongan yang bisa mematuhi perintah dan larangan rasulullah Saw khusunya perkara anak dan cara mendidik mereka.

Baca Juga : Waktu Terbaik Untuk Bersedekah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like
Chat WhatsApp
Hubungi Kami