Saat seseorang tidak bisa mengganti puasa Ramadhan, maka solusi lain adalah dengan membayar fidyah. Proses pembayaran fidyah ini, tentunya harus disesuaikan dengan aturan. Sedangkan yang berhak menerima fidyah juga harus disesuaikan.
Setidaknya ada tujuh kelompok yang bisa dijadikan tujuan pemberian fidyah. Agar lebih mudah dipahami, maka setiap poinnya akan dijelaskan satu per satu. Untuk mengetahuinya lebih jauh, maka lihat daftar dan penjelasan ini:
Kelompok pertama yang berhak menerima fidyah adalah orang fakir. Orang bisa dikategorikan fakir saat tidak memiliki pekerjaan dan harta untuk menghidupi dirinya sendiri. Jadi secara ekonomi, kebutuhannya akan sulit untuk dipenuhi.
Orang dengan kategori ini menjadi tujuan yang pas untuk pendistribusian fidyah. Dengan pemberian fidyah, maka orang fakir akan merasa terbantu. Nantinya, fidyah bisa dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan hari-harinya.
Contoh orang fakir yang paling mudah ditemui adalah pengemis atau orang lain yang tidak memiliki pekerjaan. Jadi jika akan membayar fidyah, maka bisa diberikan kepada golongan orang seperti ini secara langsung.
Selain orang fakir, kelompok orang miskin juga bisa dijadikan tujuan penerima fidyah. Berbeda dengan orang fakir yang tidak memiliki pekerjaan, bisa dikatakan miskin jika memiliki pekerjaan namun belum bisa mencukupi kebutuhan.
Jadi meskipun sudah bekerja, namun pemasukan yang didapat belum bisa menutupi semua kebutuhan. Hal ini menjadikan orang miskin, akan tetap kesulitan menyelesaikan kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Tidak ada salahnya memberikan orang miskin fidyah. Jika fidyah diberikan kepada orang miskin, maka bentuknya akan sangat membantu. Proses ini juga membuat penyalurannya tidak salah arah atau sasaran.
Golongan lain yang berhak menerima fidyah adalah orang tua sakit. Kondisi tua sudah menjadikan seseorang berhak menerima fidyah. Apalagi jika kondisinya sakit, maka pemberian fidyah akan sangat pas dijalankan.
Namun untuk menentukan orang tua sakit ini, perhatikan juga keluarganya. Jika orang tua terkait masih mampu, maka tidak perlu dijadikan tujuan. Kemudian jika keluarga serta anaknya sudah mampu, maka bisa berikan fidyah ke yang lain.
Jadi pemberian fidyah tetap harus diperhatikan dari aspek lingkungannya. Jangan sampai hanya mengacu pada keterangan orang tua sakit, namun tidak memperhatikan aspek lain yang juga krusial untuk diperhatikan.
Jika dilingkungan sekitar ada anak yatim yang kurang mampu, maka bisa juga dijadikan tujuan. Memberikan fidyah kepada anak yatim akan sangat pas, karena golongan ini sudah kehilangan salah satu orang tuanya.
Seperti kelompok lainnya, tentukan anak yatim yang benar-benar membutuhkan. Jika anak yatim tersebut masih memiliki keluarga yang mencukupi atau bahkan lebih, maka coba identifikasi anak yatim lain yang benar-benar kekurangan.
Apabila fidyah ini diberikan kepada anak yatim yang sudah dicukupi keluarganya secara menyeluruh, maka anak yatim lainnya akan terlupakan. Oleh karenanya, jangan sepelekan proses analisis agar bisa menemukan orang yang paling berhak.
Janda juga masuk kategori orang yang berhak menerima fidyah, namun tetap harus disesuaikan lagi. Seorang janda yang biasanya bergantung kepada suami akan kesulitan saat sudah ditinggal tanpa ada sumber penghasilan lain.
Oleh karenanya, pembayaran fidyah kepada janda akan sangat tepat. Hal ini akan menjadi bantuan yang sangat besar sebagai tambahan mencukupi kebutuhan harian. Apalagi jika kondisinya ada anak, maka hal ini akan bermanfaat.
Namun perhatikan juga kondisi janda tersebut. Jangan berikan fidyah kepada janda yang sudah mampu secara finansial. Hal ini akan salah sasaran karena janda lain yang lebih membutuhkan akan dikesampingkan.
Mungkin sekarang hamba sahaya hampir tidak ada di lingkungan biasa karena aturan kemanusiaan sudah jelas. Namun jika masih ada, maka fidyah akan pas diberikan kepada hamba sahaya yang sangat membutuhkan.
Hamba sahaya adalah orang yang menjadi korban perdagangan manusia atau sejenisnya. Orang seperti ini tentu membutuhkan bantuan, karena tidak ada harta yang dimiliki. Oleh karenanya memberikan fidyah akan sangat membantu.
Saat bertemu dengan orang dalam perjalanan jauh, maka pemberian fidyah bisa diberikan. Orang yang sedang dalam perjalanan jauh akan terbantu, jika diberi fidyah. Baik itu berupa uang atau beras, akan sama-sama berguna.
Namun untuk orang dalam perjalanan jauh ini juga harus diklasifikasikan lagi, jangan memberikan fidyah kepada orang yang cukup secara materi. Hal ini bisa dilihat dari barang-barang dan kendaraan yang dimilikinya.
Jika orang tersebut melakukan perjalanan jauh dengan memakai mobil serta uang yang cukup, maka serahkan fidyah kepada kelompok lainnya. Jadi, proses penentuan ini harus dipertimbangkan dengan baik sejak awal.
Semua kelompok yang berhak menerima fidyah itu bisa dijadikan acuan. Jadi saat akan menyalurkan fidyah, tentukan dulu siapa yang berhak menerimanya. Hal ini akan membuat proses penyalurannya sesuai dengan ketentuan.