Titip Doa kepada Orang Umroh, Emang Boleh?!

Ilustrasi: Seorang jamaah umroh sedang berdoa

Alfatihah.com – Ibadah umroh merupakan salah satu ibadah sunnah yang biasa dilakukan oleh ummat Islam. Serupa seperti haji, ibadah ini juga mengharuskan ummat islam untuk datang ke tanah suci. Pastinya, banyak pengorbanan yang dilakukan untuk bisa mencapainya.

Namun, santer dalam kehidupan ini, banyak ummat islam yang titip doa kepada kerabatnya yang melakukan ibadah umroh itu. Bahkan, ada yang menuliskan list atau keinginannya agar didoakan di depan ka’bah.

Nah, bagaimana sih islam memandang fenomena titip doa saat umroh? Apakah diperbolehkan?

BACA JUGA: 3 Keutamaan Membaca Asmaul Husna

Pandangan Islam terhadap Fenomena Titip Doa saat Umroh

Menurut Syaikh Dr. Ahmad bin Abdullah Al Hanaafi hafizhahullah mengatakan:

لا دليل على أن يقوم بتسجيل ذلك وأن يطلب كل واحد منه دعاء خاصا

لكن لو ذهب ودعا لهم بشكل عام، أو أراد تخصيص بعضهم باسمه بدعاء فلا مانع؛ في أي وقت وفي أي مكان، وخاصة في بيت الله الحرام، وفي أوقات الإجابة، وحال الصوم

“Tidak ada dalil yang mengharuskan untuk ditulis doa-doanya (nge-list) dan setiap orang meminta dengan doa yang khusus. Namun, seandainya orang yang umroh itu pergi dan mendoakan bagi mereka yang meminta dengan doa bentuk yang umum atau ingin mengkhususkan sebagian dari beberapa nama dengan doa khusus maka tidak mengapa, di waktu kapan saja, di tempat mana saja terutama di masjid haram, atau di waktu-waktu yang diijabah dan kondisi puasa dan seterusnya.”

Baca Juga: Hukum dan Praktik Shalat Jamak dan Qashar

Namun, Syaikh Dr. Abdul Malik Ramadhani hafizhahullah berpendapat bahwa ada hadits yang bisa meluruskan hal tersebut.

عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ اسْتَأْذَنْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْعُمْرَةِ فَأَذِنَ لِي وَقَالَ لَا تَنْسَنَا يَا أُخَيَّ مِنْ دُعَائِكَ فَقَالَ كَلِمَةً مَا يَسُرُّنِي أَنَّ لِي بِهَا الدُّنْيَا قَالَ شُعْبَةُ ثُمَّ لَقِيتُ عَاصِمًا بَعْدُ بِالْمَدِينَةِ فَحَدَّثَنِيهِ وَقَالَ أَشْرِكْنَا يَا أُخَيَّ فِي دُعَائِكَ

“Dari Umar radhiallahu’anhu, ia berkata, aku meminta izin kepada Rasulullah ﷺ untuk melaksanakan umrah, lalu beliau mengizinkan aku dan beliau berkata, “Wahai saudaraku, janganlah kamu lupakan Kami dalam doamu!” Umar berkata, kemudian beliau mengucapkan suatu kalimat yang tidak aku suka untuk digantikan untukku dengan dunia. Syu’bah berkata, kemudian bertemu ‘Ashim setelah itu di Madinah lalu ia menceritakan hal tersebut kepadaku dan ia berkata, “Wahai saudaraku, sertakanlah Kami dalam doamu.” (HR. Abu Dawud no. 1498, at-Tirmidzi no. 3562, Ibnu Majah no. 2894, dan Ahmad no. 195, Hadits dhoif ada di Dhoif Abu Dawud no. 1498 dan Dhoif al-Jami no. 6278).

Menurutnya, ini adalah hadits dhoif (lemah) sehingga tidak bisa dijadikan dasar hukum secara serta merta. Titip doa kepada yang sedang melaksanakan umroh bukanlah hal yang salah, tetapi hanya meminta doa dan mengkhususkan meminta doa ketika hanya pas umroh saja dan meyakini itu ada dalilnya, maka itu yang harus diluruskan.

Kesimpulan

Jadi, titip doa kepada orang yang sedang umroh adalah sah-sah saja. Namun, perlu diingat bahwa tidak perlu mengkhususkan doa dengan cara nge-list, menuliskan doa di kertas, doa spesial atau khusus untuk orang tertentu tidak ada contohnya.

Bagi orang yang dititipkan doa, sebaiknya mendoakan hal-hal baik untuk orang tersebut dalam bentuk doa yang umum atau pun spesifik sesuai dengan kemampuan. Jangan sampai memberatkan diri sendiri karena harus mendoakan orang-orang yang titip doa tersebut. Wallahu A’lam.

Baca Juga: Jarang Diketahui! Inilah 6 Manfaat Wudhu Sebelum Tidur Bagi Seorang Muslim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kamu harus baca
Chat WhatsApp
WhatsApp