Alfatihah.com – Tergesa-gesa dalam berdoa bisa membuat doa tidak terkabul. Pernyataan itu merupakan salah satu adab yang telah dilanggar dan membuat kemungkinan untuk tidak terkabulnya doa lebih besar daripada berusaha untuk bersungguh-sungguh dan melambatkan doa. Benarkah pernyataan tergesa-gesa dalam berdoa bisa membuat doa tidak terkabul? Simak penjelasan berikut ini!
Banyak adab dalam berdoa yang harus kamu perhatikan agar doamu memiliki kemungkinan besar untuk terkabul. Doa-doa yang telah kamu panjatkan itu selain memiliki beberapa kemungkinan untuk terkabul di dunia maupun akhirat, tapi ada sebab-sebab terkabulnya doa yang bisa kamu usahakan dengan memperhatikan adab dalam berdoa.
Dalam sebuah pernyataan Ibnul Qayim rahimahullah berkata dalam Ad Daa’ wa Ad Dawaa’ bahwa
وَمِنْ أَنْفَعِ الاَدْوِيَّةِ الاِلْحَاحُ فِى الدُّعَاءِ
“Sikap terus menerus berdoa (memelas atau merengek-rengek dalam doa) termasuk obat penawar yang amat bermanfaat bagi manusia.”
Pernyataan tergesa-gesa dalam berdoa bisa membuat doa tidak terkabul tersebut memberi gambaran bahwa memang seharusnya seorang muslim bersungguh-sungguh dalam berdoa hingga merengek-rengek pada Allah. Allah memang lebih suka jika hambaNYA merengek-rengek dalam berdoa dan berharap penuh hanya pada Allah, bukan lainnya.
Ketetuan ini ada juga dalam sebuah hadis yang menjelaskan bahwa Allah menyukai orang-orang yang merengek-rengek dalam berdoa.
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُلِحِّينَ فِي الدُّعَاءِ
“Sesunggihnya Allah menyukai orang-orang yang ilhah (merengek-rengek atau memelas) ketika berdoa.” (H.R. Thabrani, No. 20, terdapat perawi yang matruk)
Dalil itulah yang menjadi penjelasan terbaik utnuk menjawab bahwa pernyataan tergesa-gesa dalam berdoa bisa membuat doa tidak terkabul benar adanya. Kebenaran ini ada pada rida Allah dan cintaNYA pada hambaNYA yang merengek-rengek ketika berdoa (ilhah).
Masih banyak adab dalam berdoa lainnya yang bisa kamu usahakan selain merengek-rengek dalam berdoa yang bisa membuat doamu lebih Allah cintai. Perumpamaan doa seorang mukmin pun diibaratkan seperti seseorang yang berada di atas kayu yang tengah mengapung di tengah lautan. Perumpamaan ini disebutkan dalam sebuah hadis riwayat Abu Nuaim dalam Al Hilyah, 2:235. Muwarriq rahumahullah menurutkan, “Saya tidak pernah mendapati suatu perumpamaan bagi orang mukmin dalam hal berdoa kecuali seperti seseorang di atas kayu yang tengah mengapung di lautan. Kemudian lanjut Muwarriq, orang mukmin itu mengucap doa, “Wahai Rabbku, wahai Rabbku.” Orang mukmin berharap semoga Allah menyelamatkannya.” (H.R. Abu Nuaim dalam Al Hilyah, 2:235)
Begitulah penjelasan tentang pernyataan tergesa-gesa dalam berdoa bisa membuat doa tidak terkabul. Pernyataan ini pada dasarnya berhubungan dengan rida dan cinta Allah yang sedang kamu usahakan untuk mencapai keinginan yang sedang kamu sampaikan pada Allah. Apabila rida dan cinta Allah sudah kamu dapat, maka kamu bisa memliki peluang yang lebih besar dalam mendapat apa yang kamu harapkan itu. Wallahu’alam. Barakallahufikum.
Baca Juga: Perbanyaklah Doa Saat Semuanya Terasa Sulit dan Mustahil