Alfatihah.com – Siapa yang tak kenal dengan sosok wanita mulia, sayyidah Khadijah? istri pertama rasulullah yang dikenal sebagai pebisnis wanita sukses pada masanya.Wanita yang menjadi idola wanita-wanita Islam di dunia karena kehebatannya.Tapi, dibalik itu semua apakah kalian tahu strategi bisnis ala sayyidah Khadijah??
Simak artikel berikut, untuk mengetahui strategi bisnis sayyidah Khadijah!
Sayyidah Khadijah lahir dari keluarga terhormat juga wanita yang cerdas, tangguh, tekun, dermawan, dan penyayang. Tak heran jika sayyidah Khadijah dijuluki “perempuan suci” oleh bangsa Quraisy.
Darah seorang pebisnis sayyidah Khadijah didapat dari ayahnya, yaitu Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza yang juga pebisnis ulung pada masanya. Khuwailid dikenal sebagai sosok yang cerdas, kaya raya, berakhlak mulia, jujur, dan terpercaya.
Dalam menjalankan bisnisnya sayyidah Khadijah memiliki strategi yang cukup bagus dan unik, karena tidak semua pebisnis akan mampu memakai strategi tersebut.
Strategi bisnis ala sayyidah Khadijah yang pertama, sebagai seorang pebisnis harus memiliki modal yang cukup dan kemampuan untuk menjalankan bisnis. Meskipun sayyidah Khadijah mendapat modal dari ayahnya, beliau memiliki kemampuan dalam berbisnis yang cukup baik. Selain itu, dalam berbisnis hendaknya juga memiliki sikap jujur, amanah dan berakhlak mulia agar bisnis yang dijalankan menjadi berkah dan sukses.
Strategi kedua, sayyidah Khadijah suka bersedekah kepada orang-orang yang membutuhkan. Karena kepandaiannya dalam mengatur keuangan, selain pandai berbisnis sayyidah Khadijah juga suka bersedekah dengan menyisihkan sebagian harta yang dimilikinya. Hal itu dibuktikan dengan sayyidah Khadijah yang menginfakkan hartanya untuk mendukung dakwah rasulullah.
Strategi ketiga, seorang pebisnis harus mampu melihat peluang. Sayyidah Khadijah mampu melihat peluang agar hartanya dapat digunakan dan dimanfaatkan dengan baik. Selain itu, beliau juga dapat melihat bagaimana potensi pasar di sekitar.
Strategi bisnis ala sayyidah Khadijah keempat, yaitu selektif dalam memilih mitra bisnis dan pegawai. Sayyidah Khadijah cukup pemilih dalam menentukan mitra bisnis dan pegawainya. Pada sejarahnya, sayyidah Khadijah tidak hanya berdagang di kota makkah saja, tapi kota yaman dan syam juga. Beliau tidak turun tangan langsung dengan pembeli, tetapi hanya sebagai investor. Sayyidah Khadijah menyediakan uang atau barang yang akan dikelola oleh pegawai yang dipercayainya. Jika bisnisnya berjalan lancar, maka pegawai tersebut akan mendapat upah sesuai dengan hasil pekerjaannya. Oleh karena itu, dalam memilih karyawan atau pegawai, Sayyidah Khadijah selalu berhati-hati, beliau hanya memilih karyawan yang dianggap memiliki potensi dan dapat dipercaya. Dalam bisnisnya, salah satu karyawan yang dipercaya Sayyida Khadijah adalah Abu Thalib yaitu pamannya Rasulullah saw.
Begitu luar biasanya strategi bisnis yang digunakan oleh sayyidah Khadijah, hendaknya kita dapat mencontoh strategi-strategi bisnis ala sayyidah Khadijah. Sebagai seorang wanita yang tak hanya pandai urusan rumah tangga, tetapi juga bisa menjadi pebisnis yang sukses dan bermanfaat bagi banyak orang.
Baca Juga: Peran Penting Ilmu dalam Agama Islam