Pernahkah Anda mendengar istilah waktu bagaikan pedang?. Kutipan populer dari Imam Syafii ini harusnya menjadi pegangan untuk kita, agar tidak membuang waktu secara percuma.
Imam Syafii mengibaratkan waktu dengan pedang, seolah waktu akan membunuh kita jika tidak digunakan dengan baik dan maksimal. Istilah yang tidak jauh berbeda juga datang dari cendekiawan muslim Ibnul Qayyim Al-Jauziyah yang mengatakan bahwa membuang waktu lebih bahaya dari kematian.
“Membuang waktu lebih bahaya dari kematian. Karena menyia-nyiakan waktu akan memutuskanmu dari dunia dan penduduknya.” (Al-Fawaid hal:44)
Membuang waktu sama dengan menyia-nyiakan kesuksesan. Dalam Al-Quran, Allah banyak bersumpah dengan menggunakan waktu dalam ayatnya, seperti “wal ashri” (demi masa), “wad dhuha” (demi waktu pagi), “wal lail” (demi waktu malam), dan lain sebagainya. Waktu menjadi modal besar manusia untuk menjalani hidupnya.
Rata-rata orang hebat adalah orang-orang yang memanfaatkan waktunya sebaik mungkin, mereka tidak bermain-main dengan waktu. Membuang waktu adalah mental orang-orang terjajah yang tidak bisa tampil di peradaban.
Ada sebuah nasihat indah dari Imam Hasan Al-Basri, terkait dengan membuang waktu. “Wahai manusia, kalian hanyalah susunan dari hari-hari. Setiap satu hari berlalu, maka berkuranglah jatah usiamu di dunia.”
Semua manusia sepakat bahwa waktu itu sangat berharga. Orang barat megistilahkan “waktu sebagai uang”. Pepatah Arab mengatakan bahwa “waktu adalah nafas yang tidak mungkin bisa kembali”.
Orang yang merindu surga sukses dunia akhirat, akan sangat menyesal jika waktunya terbuang sia-sia. Ibnu Masúd Radhallahu ánhu berkata dalam kitab berjudul Miftahul Afkar, “Tiada yang lebih aku sesali selain keadaan ketika matahari tenggelam, ajalku berkurang, tapi amalku tidak bertambah.”
Imam syafii berkata “orang yang sibuk dengan kebaikan, tidak akan disibukkan dengan kemaksiatan. Dan orang yang sibuk dengan kamaksiatan, akan dipaling dari kebaikan”. ini adalah sebuah kaidah dalam kehidupan. Jika hari-hari kita tidak diisi dengan kegiatan positif, maka kegiatan negatif akan mewarnai kehidupan kita.
Orang-orang yang suka bermaksiat atau melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat adalah dampak dari kurangnya produktifitas dalam hidup mereka. Terlalu banyak waktu kosong, bahkan tidak ada kegiatan positif sama sekali. itu artinya mereka membuang waktu secara percuma. Maka penting sekali untuk mengatur rencana hidup atau kegiatan yang akan kita lakukan kedepannya.
Setiap manusia mempunyai modal waktu yang sama, yaitu dua puluh empat jam dalam sehari. Namun yang membedakan keberkahannya. Jika waktu yang kita miliki itu diisi dengan hal-hal yang bermanfaat, bahkan mendukung kita untuk menuju pencapaian yang kita inginkan, sudah di pastikan waktu tersebut berkah dan produktif. Begitu sebaliknya, jika tidak ada kegiatan positif yang kita kerjakan, segala kegiatan negatif yang menjerumuskan kita pada keburukan akan mengisi waktu kosong tersebut.
Untuk anda yang bingung bagaimana mengatur waktu dengan baik, agar tidak kesempatan untuk berbuat sesuatu hal yang merugikan, berikut Alfatihah.com rangkumkan tips membangun kebiasaan positif dari Philip Andrew, agar hari anda bisa lebih produktif.
1. Buat Rencana Kegiatan
Pastikan anda sudah menentukan rencana kegiatan anda minimal dalam satu hari itu saja. Tulis dalam bentuk poin per poin. Kalau bisa gunakan alarm juga untuk mengingatkan kegiatan yang harus anda lakukan, misalnya bangun lebih pagi dari biasanya. Mulai membiasakan untuk membaca buku, berolahraga, dan kegiatan positif lainnya yang bisa membantu anda untuk lebih bertumbuh menjadi lebih baik lagi dari versi anda sebelumnya.
Jika dalam satu hari sudah bisa anda kerjakan. Mulai lagi untuk kegiatannya esok harinya, dan seterusnya, sampai anda bisa melakukan semua kegiatan itu secara otomatis, tanpa perintah atau alarm peringatan.
2. Disiplin dan Konsisten
Sebelum anda menemukan pola yang pas dan cocok atas kebiasaan barumu, jangan berikan kelonggaran untuk tidak melaksanakan kegiatan baru itu, meskipun itu hanya satu hari. Jika memang mendesak ada sesuatu yang yang lebih penting yang harus lebih dulu dikerjakan, pastikan anda menggandakan kegiatan tersebut di hari yang lain. Dengan begitu anda bisa disiplin dan konsisten.
3. Beritahu Orang Terdekat atas Kebiasaan Barumu
Memberitahukan suatu perubahan pada orang terdekat kita, tujuannya adalah agar mereka membantu mengingatkan ketika kita lupa, atau saat sedang datang rasa malas dari dalam diri kita.
4. Visualkan ke Dalam Alam Bawah Sadar
Setiap apa yang kita kerjakan dalam kebiasaan yang baru kita bangun dalam keseharian kita, pastikan hal tersebut sudah kita visualkan ke dalam alam bawah sadar kita. Agar bisa terinstall secara otomatis, sehingga dapat membantuk kebiasaan baru dengan baik, tanpa di perlukan adanya pengingat.
5. Ciptakan Afirmasi Positif
Setiap apa yang keluar dari lisan kita, akan membentuk kebiasaan dan keppribadian diri kita. Maka, pastikan apa yang keluar dari lisan suatu hal yang dapat membangun kebiasaan positif yang kita inginkan. Adapun untuk kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi, kita pun harus menyiapkan hati juga. Tapi tidak untuk di ucapkan. Cukup meyakini dan menyiapkan hati untuk kemungkinan buruk yang akan terjadi.
Demikian tips membangun kebiasaan baru yang lebih produktif agar kita tidak termasuk orang yang membuang waktu secara percuma.
Baca Juga : Menjadi Muslim Yang Produktif Adalah Tanda Takwa Pada Allah