Beginilah Seharusnya Sikap Muslim Saat Menghadapi Ujian

Alfatihah.com – Dalam hidup permasalahan memang tidak bisa dihindari dan sikap muslim saat menghadapi ujian sejatinya telah diatur dalam syariat Islam. Baik untuk mereka yang masih muda maupun sudah renta, ada sejumlah panduan dalam menghadapi ujian hidup yang dialami. Lalu, bagaimana seharusnya sikap muslim saat menghadapi ujian? Simak ulasan berikut ini!

Bersabar 

Sikap muslim saat menghadapi ujian yang pertama adalah bersabar. Sabar memang menjadi penekanan khusus untuk setiap muslim yang menghadapi kondisi hidup yang berat atau sedang menghadapi ujian. 

Allah menjelaskan dalam sebuah hadis bahwa segala kondisi kaum muslimin itu baik asal dia mampu memaknai dna menyikapi kondisi yang dihadapinya dengan baik. 

عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa sallam bersabda “Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (H.R. Muslim, No. 2999)

Hadis tersebut menjadi penjelasan bahwa segala kondisi yang dihadapi seorang muslim bisa menjadi sumber pahala untuk dirinya. Itulah yang menjadikan sikap muslim saat menyikapi ujian bernilai berbeda dengan orang biasa yang belum ada keimanan di dalam hatinya.

Mengevaluasi Hubungan Antara Diri Sendiri dan Allah

Sikap muslim saat menghadapi ujian yang kedua adalah mengevaluasi hubungan antara diri sendiri dan Allah. Mengevaluasi hubungan yang dibangun antara diri sendiri dengan Allah memang bisa menjadi kunci kelapangan hati untuk menerima segala hal yang terjadi dalam hidup.

Dalam sebuah ayat dalam Alquran dijelaskan bahwa keridaan atas apa saja yang Allah perintahkan bisa menjadi keuntungan di akhirat. 

وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُۥ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ أَعْمَىٰ

Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (Q.S. Thaha: 124)

Meningkatkan Doa pada Allah

Sikap muslim saat menghadapi ujian yang ketiga adalah meningkatkan doa pada Allah. Saat diuji dengan ujian hidup yang berat, selayaknya seorang muslim meningkatkan doa pada Allah dan memaksimalkan ikhtiar yang bisa dilakukan.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam pun pernah mengajarkan sebuah doa untuk melindungi diri dari kecemasan. 

اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِي بِيَدِكِ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَداً مِنْ خَلْقِكَ، أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ القُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي، وَنُورَ صَدْرِي، وَجَلاَءَ حُزْنِي، وَذَهَابَ هَمِّي

Wahai Allah! Sesungguhnya saya adalah hamba-Mu, dan anak lelaki dari hamba-Mu yang lelaki dan anak lelaki dari hamba-Mu yang perempuan, nasib saya di tangan-Mu, hukum-Mu berlaku pada saya, ketetapan-Mu adil pada saya. Saya memohon kepada-Mu dengan semua nama-Mu, yang Engkau telah menamai diri-Mu dengannya atau yang telah Engkau turunkan di dalam Kitab-Mu, atau yang telah Engkau ajarkan kepada salah seorang dari makhluk-Mu atau yang telah Engkau sembunyikan di dalam ilmu gaib milik-Mu. Jadikanlah Alquran sebagai penyejuk hati saya, cahaya dada saya dan penghilang kesedihan saya dan pelenyap rasa resah saya.

Meminta Bantuan Profesional

Sikap muslim saat menghadapi ujian yang terakhir adalah meminta bantuan profesional. Cara terakhir yang bisa kamu lakukan adalah meminta bantuan profesional untuk menyembuhkan segala luka, duka, trauma, atau kesedihan yang mendalam atas ujian hidup yang pernah kamu hadapi.

Bertemu pada psikolog atau orang yang bisa membantu proses penyembuhanmu juga bisa menjadi solusi nyata untuk menyembuhkan luka batin. Itulah yang membuat konsep menjaga kesehatan mental bisa menjadi kunci keberhasilanmu untuk meyembuhkan diri dan menjadi pilihan sikap muslim saat menyikapi ujian dnegan tepat.

Baca Juga; Menjadi Muslim yang Optimis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kamu harus baca
Chat WhatsApp
WhatsApp