Siapakah Manusia Paling Mulia di Sisi Allah? Ini Jawabannya

Alfatihah.com – Selama ini, banyak manusia menganggap bahwa manusia paling mulia adalah orang yang memiliki jabatan yang tinggi, kekayaan yang melimpah, keturunan yang baik, dan lain sebagainya. Padahal, hal tersebut hanya akan terlihat di dunia bahkan tidak bernilai di hadapan Allah SWT. Islam mengajarkan bahwa standar kemuliaan di hadapan Allah SWT sangat berbeda dari pandangan dunia. Lalu, siapakah sebenarnya manusia paling mulia di sisi Allah? Mari kita bahas lebih lanjut dalam artikel berikut.

Manusia Paling Mulia di Sisi Allah

Kemuliaan seorang hamba dihadapan Allah SWT tidak diukur dari segala hal yang berbau duniawi, terdapat beberapa manusia paling mulia di sisi Allah, diantaranya : 

  1. Bertakwa Kepada Allah SWT

Allah SWT telah menetapkan dalam firman-Nya yaitu QS. Al-Hujurat ayat 13 bahwa manusia paling mulia di sisi Allah tidak diukur dari status sosial atau materi, melainkan dari ketakwaannya.

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْاۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Artinya : “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti.”

Ayat diatas secara jelas menyebutkan bahwa ketakwaan adalah satu-satunya standar kemuliaan di sisi Allah. Takwa berarti rasa takut kepada Allah, tunduk pada perintah-Nya, serta menjauhi larangan-Nya dalam setiap aspek kehidupan.

  1. Bermanfaat Bagi Orang Lain

Rasulullah SAW bersabda:

“Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad)

Artinya, orang yang selalu membantu orang lain, menyebarkan kebaikan, dan memberi manfaat bagi lingkungan sekitarnya, sangat dicintai oleh Allah Membantu tak harus dalam hal yang besar. Tersenyum kepada orang lain, memberi nasihat baik, atau menolong yang kesusahan, semua itu bentuk manfaat.

  1. Memiliki Akhlak yang Mulia

Akhlak yang baik adalah salah satu tanda orang yang mulia. Rasulullah sendiri diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia.

“Sesungguhnya orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi)

Orang yang jujur, sabar, rendah hati, tidak sombong, dan suka memaafkan, lebih dekat pada kemuliaan di sisi Allah.

  1. Rajin Beribadah dan Ikhlas

Amalan ibadah yang dilakukan dengan istiqamah dan ikhlas akan mengangkat derajat seseorang. Allah mencintai hamba-Nya yang tekun dan tulus.

“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian, tetapi Allah melihat kepada hati dan amal kalian.” (HR. Muslim)

Tak hanya banyak beribadah, tetapi juga menjaga niat agar murni karena Allah, bukan karena ingin dilihat orang lain.

  1. Rendah Hati dan Tidak Sombong

Sombong adalah sifat yang sangat dibenci Allah. Sebaliknya, manusia yang rendah hati, tidak merasa lebih baik dari orang lain, dan tidak meremehkan orang lain, akan dimuliakan oleh-Nya.

“Barangsiapa merendahkan diri karena Allah, maka Allah akan mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim).

  1. Sabar dalam Ujian dan Bersyukur dalam Nikmat

Manusia yang mulia adalah yang sabar saat diuji dan tetap bersyukur saat diberi nikmat. Hal ini menunjukkan keimanan yang kuat dan hati yang tenang dalam menghadapi kehidupan.

“Sungguh menakjubkan urusan orang beriman, karena semua urusannya adalah baik…” (HR. Muslim)

Sabar dan syukur adalah dua kunci besar dalam meraih ridha Allah.

Itu dia beberapa manusia paling mulia di sisi Allah SWT. Manusia paling mulia di sisi Allah bukanlah yang paling sukses secara duniawi, tapi yang paling bertakwa, bermanfaat, dan berakhlak mulia. Kemuliaan sejati datang dari dalam hati yang bersih, niat yang tulus, dan amal yang ikhlas. Setiap orang bisa menjadi manusia mulia, tak peduli latar belakang, status, atau penampilannya. 

Baca Juga : Apakah Wudhu Harus Menutup Aurat? Ini Penjelasan Lengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like
Chat WhatsApp
Hubungi Kami