Rahmah El Yunusiyah: Tokoh Perempuan yang Memberi Pengaruh Pada Pendidikan Perempuan

Alfatihah.com – Rahmah El Yunusiyah adalah seorang tokoh perempuan yang memberi pengaruh pada pendidikan perempuan pada masa itu. Sebagai seorang perempuan berdarah minang, beliau menunjukkan hasil kerja kerasnya dalam sebuah sekolah yang menjadi bukti reformasi pendidikan perempuan muslim pada masa itu. Sekolah yang dibangun oleh Rahmah masih kokoh berdiri dan memberi pengaruh pada pendidikan generasi muslim perempuan hingga saat ini. Lalu, bagaimana kisah hidup Rahmah El Yunusiyah? Simak ulasannya berikut ini!

Kisah Awal Kehidupan Rahmah El Yunusiyah

Kisah hidup Rahmah El Yunusiyah jarang dibahas dan diketahui oleh generasi muslim perempuan. Nama asli Rahmah El Yunusiyah adalah Syekh Hajjah Rangkayo Rahmah El Yunusiyah. Beliau lahir pada 26 Oktober 1900 dan meninggal pada 26 Februari 1969. Kiprahnya pada pendidikan perempuan di tanah Minang adalah dengan mendirikan Diniyah Putri, sebuah perguruan tinggi yang saat ini masih kokoh berdiri dan meliputi taman kanak-kanak hingga sekolah tinggi. 

Pada masa Revolusi Nasional Indonesia, ia mempelopori pembentukan unit perbekalan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Padang Panjang serta menjamin seluruh perbekalan dan membantu pengadaan alat senjata mereka. Kontribusinya pada reformasi pendidikan perempuan dan perjuangan kemerdekaan Indonesia membuatnya menjadi tokoh perempuan yang dikagumi hingga saat ini.

Latar belakang pendidikan Rahmah El Yunusiyah dimulai dari perjalanan belajarnya di Diniyah School yang dipimpin kakaknya, yaitu Zainuddin Labay El Yunusy. Setelah mendapatkan pendidikan disana, Rahmah merasa tidak puas dengan proses pendidikan yang mencampurkan antara laki-laki dan perempuan. Ia kemudian menemui sejumlah ulama Minang untuk mendalami agama. Pada masa itu hal semacam ini tidak lazim dilakukan oleh seorang perempuan di abas 20an.

Rahmah mempelajari berbagai ilmu praktis secara privat yang kemudian akan ia ajarkan pada murid-muridnya. Dukungan kakaknya ternyata menjadikannya mampu mendirikan Diniyah Putri pada 1 November 1923 dan tercatat sebagai sekolah agama islam perempuan pertama di Indonesia. 

Kontribusniya pada Reformasi Pendidikan Perempuan

Kontribusinya pada pendidikan tak membuatnya berhenti berkontribusi pada perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pada masa pendudukan Jepang di Sumatera Barat, Rahmah memimpin Haha No Kai di Padang Panjang untuk membantu perwira Giyugun. Pada masa perang kemerdekaan, ia mempelopori berdirinya TKR di Padang Panjang dan mengerahkan muridnya melwan penjajah sesuai kemampuan masing-masing. 

Pada 7 Januari 1949, ia ditangkap oleh Belanda dan ditahan. Kemudian, pada 7 Januari 1949 Rahmah ditangkap oleh Belanda dan ditahan. Dalam pemilu 1955, Rahmah terpilih sebagai anggota DPR mewakili Masyumi, tetapi tidak pernah lagi menghadiri sidang setelah ikut bergerilya mendukung Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).

Keberhasilannya mendirikan Diniyah Putri menjadikannya sebagai sosok yang menginspirasi Universitas Al Azhar untuk membuka Kulliyatul Banat atau fakultas yang dikhususkan untuk perempuan. Dari Universitas Al Azhar beliau mendapat gelar kehormatan Syekhah yang belum pernah diberikan sebelumnya. Sewaktu ia berkunjung ke Mesir pada 1957, dua tahun sebelumnya Imam Besar Al Azhar Abdurrahman Taj berkunjung ke Diniyah Putri. Di Indonesia sendiri pemerintah menganugerahkannya tanda kehormatan Bintang Mahaputra Adipratama secara anumerta pada 13 Agustus 2013.

Selain memperjuangkan hak perempuan, Rahmah juga aktif di bidang pergerakan sosial, keagamaan, dan politik. Sejumlah perjuangan Rahmah El Yunusiyah diantaranya

  1. Mendirikan Diniyah Putri
  2. Ikut dalam pergerakan Permi (Persatuan Muslimin Indonesia)
  3. Aktif dalam pergerakan menentang praktik-praktik penindasan penjajah Belanda
  4. Mendirikan Perserikan Guru-Guru Poetri Islam di Bukittinggi
  5. Menjadi ketua panitia penoakan Kawin Bercatat
  6. Keutua Penolakan Organisasi Sekolah Liar
  7. Menjadi pemimpin rapat umum kaum ibu di Padang Panjang hingga berujung didenda Belanda
  8. Menjadi anggota pengurus Serikat Kaum Ibu Sumatera (GKIS) Padang Panjang
  9. Mendirikan Khuttab Khannah (taman bacaan) untuk masyarakat
  10. Salah seorang pengurus Serikat Kaum Ibu Sumatera (GKIS) Padang Panjang
  11. Menidirkan Khuttab Khannah (taman bacaan) untuk masyarakat
  12. Salha seorang pendiri Partai Masyumi di Minangkabau
  13. Menjadi anggota Parlemen (DPR) mewakili Sumatera Tengah (1855-1958)

Itu dia kisah hidup Rahmah El Yunusiyah yang harus kamu pelajari dan pahami supaya mengetahui bahwa ada tokoh perempuan yang snagat berjasa bagi perjuangan pendidikan di Indonesia. Tak sekadar memperjuangkan pendidikan di Indonesia bagi kaum perempuan muslim saja, tetapi dia juga turut serta memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dnegan jalan yang bisa ia tempuh sebagai seorang perempuan.

Baca Juga: Kisah Hidup Jalaluddin Rumi dan Syairnya yang Mendunia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kamu harus baca
Chat WhatsApp
WhatsApp