Inilah Perbedaan Psikologi Islam dan Psikologi Barat!

Alfatihah.com – Mungkin sebagian besar dari kita sudah tidak asing dengan kata psikologi, tapi apakah kalian tahu perbedaan psikologi Islam dan psikologi Barat? Untuk mengetahui perbedaan psikologi Islam dan Barat, yuk simak artikel berikut!

Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia dan hubungan antar manusia. Dapat dikatakan juga ilmu yang berkaitan dengan kejiwaan, pikiran, mental, serta perilaku seseorang.  Psikologi sering dikaitkan dengan keilmuan modern yang menarik untuk diulas karena bersifat aplikatif dalam kehidupan sehari-hari. namun, pemahaman ilmu tentang kejiwaan atau psikologi telah lama dikaji oleh para tokoh ulama sufi.

Ini Dia Perbedaan Psikologi Islam dan Psikologi Barat!

Pemahaman tentang kejiwaan dan segala aspeknya atau yang kita kenal dengan ilmu psikologi, seringkali dikaitkan dengan penemuan dan riset para tokoh dunia yang terkenal dan umumnya berada di wilayah Barat. Namun, pada kenyataannya, riset dan penelitian terkait kejiwaan dan aspeknya sudah lama menjadi studi dikalangan para sufi, jauh sebelum Wilhelm Wundt mendirikan laboratorium psikologi dan terbentuknya kajian psikologi formal seperti sekarang ini. Berbeda dengan psikologi Barat yang dimulai pada awal abad pertengahan, sufisme telah memulai sejarahnya sejak 1400 tahun yang lalu. 

Lalu apa yang membedakan antara psikologi Islam dan psikologi Barat? Jawabannya cukup sederhana, psikologi sufisme atau Islam menekankan bahwa jiwa manusia paling utama adalah mencapai tingkat tertinggi dalam keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Sedangkan, psikologi Barat menekankan kajian kejiwaan menjadi lebih kompleks.

Berdasarkan asal-usul kajian keilmuannya psikologi Barat berkembang dari tradisi ilmiah dan pemikiran filosofis di Barat. Ia berfokus pada aspek psikologis manusia berdasarkan observasi, penelitian empiris, dan metode ilmiah lainnya. Sedangkan psikologi Islam berakar pada ajaran Islam dan penafsiran Al-Quran serta Hadits. Ia menggabungkan aspek spiritual, mental, dan sosial dalam memahami manusia.

Perbedaan psikologi Islam dan psikologi Barat dalam struktur kepribadian jiwa yang ada pada manusia. Perilaku manusia menurut psikologi Barat didorong oleh adanya ego dan superego, sedangkan dalam Islam ada aql dan qalb.

Tujuan dari psikologi Barat umumnya untuk menemukan sebab akibat perilaku manusia, sedangkan psikologi Islam umumnya bertujuan untuk mengarahkan jiwa agar dapat mencapai puncak tertinggi keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Dalam metode intervensi psikologi Barat menggunakan berbagai metode terapi, seperti kognitif-behavioral therapy (CBT), terapi perilaku, terapi keluarga, dan lain-lain. Sedangkan Psikologi Islam mengintegrasikan nilai-nilai dan ajaran Islam dalam pendekatan terapinya, seperti terapi dzikir, taubat, dan refleksi diri berdasarkan nilai-nilai Islam. 

Selain itu, perbedaan psikologi Islam dan psikologi Barat dapat dilihat dari segi etika dan akhlak. Psikologi Barat memiliki etika profesional yang berfokus pada kerahasiaan klien, integritas, dan keadilan dalam memberikan pelayanan terapi. Sedangkan Psikologi Islam menekankan pentingnya akhlak dan etika Islam dalam praktek profesional, termasuk sikap welas asih, kejujuran, dan keikhlasan dalam membantu individu.

perbedaan psikologi Islam dan psikologi Barat mencerminkan perbedaan dalam pandangan dunia dan sumber keilmuan yang menjadi pijakan bagi masing-masing bidang. Perbedaan ini memberikan kita ruang untuk melakukan perenungan atas kebesaran Allah SWT dalam membentuk manusia dengan segala keistimewaannya, sehingga bisa menjadi sumber kajian dan ladang ilmu baru.

Baca Juga: 5 Hal yang Menjadi Penyebab Rusaknya Hati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kamu harus baca
Chat WhatsApp
WhatsApp