Alfatihah.com – Israf dan Mubazir adalah dua hal yang sepintas serupa, tapi ternyata berbeda pengertian. Kedua istilah tersebut perlu diketahui seorang muslim untuk menambah pemahaman tentang jenis-jenis perilaku yang Allah peringatkan untuk dihindari. Lalu, apa sebenarnya perbedaan Israf dan Mubazir yang harus kamu pahami? Simak ulasna berikut ini!
Israf dan Mubazir adalah dua istilah yang berbeda dan harus kamu pahami sebagai bekal berperilaku sehari-hari. Menurut laman rumaysho.com pengertian Israf adalah berlebih-lebihan. Menurut ulama Ibnu Abidin
الإسراف: صرف الشيء فيما ينبغي زائداً على ما ينبغي، والتبذير: صرف الشيء فيما لا ينبغي
“Israf adalah memanfaatkan sesuatu sepantasnya namun sudah berlebihan dari yang pantas. Tabzir (mubazir) adalah memanfaatkan sesuatu pada sesuatu yang tidak pantas.”
Banyak contoh sikap Israf dalam kehidupan sehari-hari yang bisa kamu lihat di sekitarmu. Contoh saja untuk keperluan pergi ke kantor, motor yang layak dipakai adalah motor seharga 15 juta. Namun, karena adanya sifat Israf, motor 50 juta pun dibeli hanya untuk pergi dan pulang dari kantor. Sifat berlebih-lebihan ini dalam Islam dinamai Israf dan hal ini dilarang oleh Allah.
Sementara pengertian Mubazir menurut Islam adalah boros (tabzir). Secara lebih lengkap ada ulama yang menyatakan tabzir atau mubazir adalah mengeluarkan (menginfakkan) harta untuk hal maksiat (bukan pada jalan yang benar). Hal tersebut menurutnya berbeda dengan Israf yang artinya adalah melampaui batas baik itu dalam masalah harta atau lainnya. Seperti berlebihan dengan melakukan tindakan pembunuhan, maupun berlebihan dalam berbicara.
Dalam Alquran Allah menjelaskan dalam surat Al iisra ayat 26-27 tentang konsep Israf dan Mubazir. “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (Q.S. Al Isra 26-27)
Perbedaan Israf dan Mubazir sejatinya tidak terlalu kentara. Israf dan Mubazir pada dasarnya memiliki persamaan dalam sifat berlebihan. Keduanya menjadi mirip dan sering dianggap sama, karena menjelaskan kondisi yang serupa, yaitu berlebih-lebihan dalam memanfaatkan kelebihan yang dimilikinya (harta, sumber daya, dll).
Meski hanya berbeda sedikit satu sama lainnya, konsep dasar keduanya mirip dan menjadi hal yang menjadikannya serupa. Setelah ini semoga kamu bisa lebih memahami tentang konsep Israf dan Mubazir ya. Sejatinya kedua istilah itu adalah pengingat bagi diri untuk terus menjaga perilaku yang akan dipilih untuk dilakukan apabila dihadapkan pada kondisi yang mendekati kondisi Israf dan Mubazir.
Baca Juga: Ini Dia 3 Nasihat Ibnu Abbas yang Harus Kamu Tahu