Perbedaan Hijrah dan Uzlah yang Sering Disalahartikan di Zaman Sekarang

Alfatihah.com – Sering disalahartikan di zaman sekarang, perbedaan hijrah dan uzlah. Padahal keduanya memiliki pengertian yang sangat jauh jika dijabarkan.

Di zaman sekarang, hijrah yang dominan ingin merubah diri agar lebih baik disalahartikan dengan uzlah yang menyendiri. Uzlah dikatakan seperti hijrah dikarenakan sama-sama ingin menjadikan diri lebih baik.

Dari situlah, orang-orang mengira keduanya saling berkaitan dan disalahartikan. Padahal keduanya, antara hijrah dan uzlah memiliki perbedaan yang signifikan. Berikut perbedaan hijrah dan uzlah:

Perbedaan Hijrah dan Uzlah

Berawal dari pengertian, perbedaan hijrah dan uzlah akan dibahas. Pertama, hijrah menurut bahasa adalah الهجر yang artinya meninggalkan. Sedangkan secara istilah, seperti menurut Syekh Muhammad at Tamimi di dalam risalahnya “Tsalatsatul Ushul”, yaitu:

وَالهِجْرَةُ: الاِنْتِقَالُ مِنْ بَلَدِ الشِّرْكِ إِلى بَلَدِ الإِسْلاَمِ

“Hijrah adalah berpindah dari negeri syirik menuju negeri Islam” (Syarh Al-Ushul Ats-Tsalatsah li Syaikh Ibnu ‘Utsaimin)

Maksud dari pernyataan diatas mengenai pengertian hijrah menurut Syekh Muhammad at Tamimi ialah meninggalkan hal-hal yang buruk untuk menuju ke hal-hal baik atau perubahan diri yang lebih baik. Hal ini menjadikan diri pada seorang muslim menuruti perintah-perintah Allah SWT dan tidak melakukan sesuatu yang melanggar aturan-Nya.

Kedua, uzlah merupakan kegiatan atau perilaku menyendiri yang dilakukan oleh seseorang agar lebih dekat dengan Allah SWT dengan cara menyucikan jiwa dan pikirannya. Uzlah di dalam Al-Qur’an tak dijelaskan secara gamblang. Penafsiran terkait uzlah hanya diuraikan dengan tersirat, contohnya pada salah satu ayat Al-Qur’an yang artinya:

“Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu”. (QS. Al-Kahfi: 16)

Dilihat dari pengertian diatas, tentu saja keduanya memiliki perbedaan yang jelas antara hijrah dan uzlah. Jika disimpulkan, hijrah adalah tentang meninggalkan hal yang batil dan menuju ke arah yang lebih baik. Sedangkan uzlah ialah sikap menyendiri dari berbagai hal yang mengandung mudharat.

Kalau dilihat sekilas, memang mempunyai kemiripan antara keduanya yaitu sama-sama ingin meninggalkan yang batil atau mengandung mudharat. Namun, jika disamaartikan antara keduanya, akan menimbulkan kesalahpahaman.

Setelah membahas perbedaan hijrah dan uzlah melalui pengertian, selanjutnya akan melihat beberapa poin-poin mengenai perbedaan hijrah dan uzlah, yaitu diantaranya:

1. Hijrah yaitu suatu kegiatan untuk meninggalkan perkumpulan yang buruk ke perkumpulan yang baik, sedangkan uzlah meninggalkan perkumpulan yang buruk ke suatu tempat yang benar-benar sendiri.

    Maksud dari poin perbedaan hijrah dan uzlah yang pertama adalah jika seseorang ingin hijrah dan menjadikan diri lebih baik, tentunya harus upgrade diri agar sepenuhnya berubah menjadi pribadi yang baik. Oleh karenanya, seseorang yang ingin berhijrah harus meninggalkan lingkungan atau circle pertemanan yang buruk ke baik.

    Mengapa harus mengubah lingkungan atau circle pertemanan yang baik? Karena jika ingin sepenuhnya berhijrah, harus mengembangkan diri dengan cara belajar ilmu agama untuk istiqomah dalam menjalani perilaku yang baik dan tidak melanggar syariat-Nya. Itulah hal-hal yang perlu diperhatikan ketika ingin berhijrah agar diri menjadi lebih baik.

    Sedangkan uzlah disini memiliki perbedaan dengan hijrah, yaitu seorang muslim yang meninggalkan lingkungan atau circle pertemanan yang buruk ke tempat yang sepi. Disebut uzlah karena mempunyai arti menyendiri, jadi tujuannya adalah agar dapat menyendiri dan menyucikan jiwa dari hal-hal yang batil.

    Contoh tempat-tempat untuk beruzlah yaitu menuju ke gunung, pantai yang kosong, atau pergi ke orang-orang yang belum terbentuk komunitasnya. Dari sini, seorang muslim yang beruzlah akan memulai dirinya kembali ke nol.

    2. Misi hijrah adalah untuk upgrade nilai diri, sedangkan uzlah meriset diri agar seseorang dapat mengisi dirinya dengan baik.

      Maksud poin kedua adalah misi hijrah yaitu ketika seorang muslim sangat patah dan bahkan hingga frustasi memiliki lingkungan yang buruk. Menurutnya, lingkungan tersebut sangat mengganggu aktivitas kesehariannya bahkan kepribadiannya.

      Seorang muslim akan mengambil kesempatan ini untuk hijrah ke arah yang lebih baik. Contoh kecilnya adalah dengan mengikuti kajian atau pengajian dan mencari circle pertemanan yang saling mengingatkan dalam hal kebaikan.

      Hijrah bukan ajang untuk melarikan diri dari kenyataan dan meninggalkan keburukan begitu saja. Namun, bagaimana pribadi seorang muslim terbentuk menjadi lebih baik dengan bisa mengatasi keburukan tersebut.

      Sedangkan mizi uzlah disini adalah seorang muslim menyendiri untuk bertafakur atau proses dalam merenungkan/memikirkan sesuatu secara mendalam dengan hati dan pikiran yang jernih. Jadi, tak hanya untuk sekedar menyendiri, namun ada hal yang harus di intropeksi agar kedepannya dapat menjadi lebih baik.

      Proses uzlah tak perlu memakan waktu yang begitu lama, karena jatuhnya seperti mengasingkan diri dari kehidupan yang tak kunjung usai. Sedangkan, hal itu tidak diperbolehkan dalam Islam karena kita sebagai muslim juga harus hidup bersosial.

      Uzlah dalam waktu sekitar kurang lebih dua hari masih diperbolehkan, hal itu bisa untuk mengisi jiwa kita agar lebih dekat dengan Allah SWT. Tentunya, dengan melakukan uzlah pun akan memberikan kita suatu pelajaran atau hikmah yang dapat dipetik.

      Perbedaan hijrah dan uzlah diatas sangatlah terlihat dengan jelas. Jangan sampai kita sebagai umat muslim zaman sekarang masih salah mengartikan diantara keduanya.

      Demikian perbedaan hijrah dan uzlah agar kita sebagai umat muslim zaman sekarang tidak mengalami kebingungan. Semoga, senantiasa dari kita semua akan selalu berubah setiap harinya ke arah yang lebih baik menurut syariat-Nya.

      Baca Juga: 2 Waktu Tidak Diterimanya Taubat: Jangan Tunggu Tua dan Menyesal di Akhirat!

      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Kamu harus baca
      Chat WhatsApp
      WhatsApp