Alfatihah.com – Pantaskah seorang suami membentak istri? Kehidupan berumah tangga memang berbeda dnegan kehidupan di masa-masa sebelum hidup bersama orang lain untuk selamanya. Tak jarang, cerita dan berita tentang perselisihan suami dan istri sering kita dengar sebagai penyebab perceraian hingga trauma pada anak.
Bentuk perselisihan yang terjadi antara suami dan istri juga bisa terjadi dalam banyak bentuk mulai dari adu mulut, adu mulut hingga melibatkan kekerasan fisik, perselisihan yang melibatkan aparat penegak hukum, hingga perselisihan yang melibatkan perampasan aset rumah tangga yang dulu diraih bersama. Semua fenomena itu seringkali terjadi tanpa pengetahuan dasar pernikahan yang cukup atau bisa juga sudah mengetahui ilmu regulasi emosi hingga ilmu pernikahan lainnya, tetapi tak kuasa menjalankannya. Lalu, bagaimana Islam menjelaskan pada hal ini? Ini dia penjelasan mengenai pantaskah seorang suami membentak istri meski dia bersalah!
Jauh sebelum sekarang Rasulullah telah menjelaskan tentang perintah berbuat baik pada istri. Dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa “Sebaik-baik kalian (adalah) yang terbaik bagi istrinya dan aku adalah orang yang terbaik di antara kalian terhadap istriku.” (H.R. Tirmidzi) Hadis tersebut memberi penejelasan mengenai sikap Rasulullah dan teladan yang bisa ditemukan dalam kisah yang ada di Sirah Nabawiyyah tentang kemuliaan akhlak beliau pada istri dan keluarga.
Rasulullah melarang pasangan untuk saling membenci, karena karakter satu sama lain yang sulit diterima. Jika istri memiliki sifat tidak baik, maka barangkali dia memiliki sifat baik lainnya yang terlupakan atau tidak diketahui.
Banyak hal yang sudah dilakukan seorang istri untuk mengabdi dan melayani suaminya. Mulai dari mengasuh anak hingga melayani semua kebutuhan keluarganya pun dilakukan. Jadi, tugas seorang istri tidak hanya mengurus anak atau pekerjaan rumah saja, tetapi banyak pekerjaan yang sekilas nampak biasa, tetapi sangat menguras tenaga.
Itulah mengapa jasa istri pada suami dan anak-anaknya sangat besar dan vital, karena banyak kelancaran hidup yang dijalani suami hingga anak-anaknya tidak akan terlepas dari jasanya. Maka, jangan sampai lupa dengan semua jasa istri meski marah hampir menguasai diri.
Sebagai seorang ibu nantinya, istri juga memiliki kekuatan doa yang mustajab. Tak jarang banyak anak-anak hingga orang dewasa, termasuk suaminya pun meminta doa pada istrinya sebelum melakukan hal penting dan besar. Oeh karena itu, pantaskah seorang suami membentak istri adalah pertanyaan yang jelas jawabannya, yaitu tidak.
Sebagai seorang istri dan wanita yang memeluk akidah Islam sudah seharusnya meyakini betul bahwa kehadirannya di bumi tidak hanya untuk disia-siakan dan dimarahi saja, tetapi juga diajari mengenai keilmuan yang nantiya akan sangat bermanfaat untuk dirinya sendiri dan orang lain.
Ingatlah, bahwa istri adalah tulang rusuk yang tidak boleh dibentak atau ditekan, sebab ia bisa patah dan kesulitan kembali ke posisi semula. Hal itulah yang menjadi konsep dasar yang menjawab pertanyaan pantaskah seorang suami membentak istri.
Sebuah hadis menjelaskan tentang posisi istri dalam rumah tangga dan bagaimana suami harus memperlakukannya “Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk, ia tidak bisa lurus untukmu di atas satu jalan. Bila engkau ingin bernikmat-nikmat dengannya maka engkau bisa bernikmat-nikmat dengannya namun padanya ada kebengkokan. Jika engkau memaksa untuk meluruskannya, engkau akan memecahkannya. Dan pecahnya adalah talaknya.” (H.R. Muslim).
2. Bentakan membuat perempuan lemah
Seorang istri atau perempuan adalah manusia yang kuat dan bisa menahan derita demi mendukung suami dan keluarga. Sayangnya, bentakan yang diarahkan pada mereka sering menjadi sebab hancurnya kekuatannya dan ketabahannya menjalani hidup. Dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa “Janganlah seorang Mukmin laki-laki memarahi seorang Mukminah. Jika dia merasa tidak sennag terhadap salah satu perangainya, maka ada perangai lain yang dia sukai.” (H.R. Muslim)
Itu dia landasan bagi seorang suami untuk memposisikan diri dan menambah pengetahuan tentang pertanyaan pantaskah seorang suami membentak istri.
3. Istri tersakiti = anak tersakiti
Pertanyaan tentang pantaskah seorang suami membentak istri bisa menjadi sumber jawaban bahwa Istri yang teraniaya dengan perkataan atau perbuatan suaminya bisa berdampak pada anak. Ketidakmampuan istri untuk kembali bersemangat dan mengasuh anak-anaknya akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak dan keberjalanan sebuah rumah tangga.
Itulah pembahasan mengenai peran suami dalam rumah tangga yang tidak boleh membentak istri meskipun dia bersalah sebagai jawaban atas pertanyaan pantaskah seorang suami membentak istri. Tak hanya adanya larangan untuk membentak istri dalam menjalani rumah tangga, tetpai juga ada dampak psikologis yang akan terus dibawa istri hingga masa yang akan datang.
Baca Juga: Ini Dia 3 Olahraga yang Disunahkan oleh Rasulullah!