
Alfatihah.com – Semua hamba di mata-Nya memang sama saja. Namun tetap saja, yang membedakan adalah amal ibadahnya. Begitupun di mata Allah SWT ada seseorang yang jahat.
Orang jahat di mata Allah adalah yang telah melakukan kegiatan yang berujung dosa. Karena sejatinya seorang hamba berjalan di bumi adalah untuk beribadah kepada-Nya.
Namun, jika seorang hamba tersebut ingkar, akan berdosa kepada Sang Pemilik Semesta. Jadi, macam orang jahat di mata Allah SWT apa saja? Berikut penjelasannya.
Seseorang yang suka mempermainkan Al Quran, Islam, atau bahkan Rasulullah SAW menjadi orang jahat di mata Allah SWT. Biasanya, orang-orang seperti ini suka berkumpul dan membahas hal yang sia-sia.
Dalam menyikapi Al Qur’an senang meremehkan dan terkesan bercanda. Dan pada Islam dan Rasulullah SAW pun nampak bertentangan, tidak patuh, dan menampakan rasa tidak suka.
Orang-orang yang seperti inilah termasuk ke dalam golongan orang jahat di mata Allah SWT, naudzubillah. Jangan sampai umat muslim sendiri yang bertindak demikian, karena akan mendapatkan dosa yang amat besar.
Sejatinya hidup untuk ibadah, dan shalat merupakan tiang agama bagi Islam dan pemeluknya. Oleh karenanya, shalat merupakan ibadah yang paling utama dan jika tidak mengerjakannya, ibarat rumah tanpa tiang, maka akan roboh.
Begitu pula dengan seorang muslim, mereka berjalan di bumi Allah tanpa melakukan shalat, maka hidupnya akan terombang-ambing. Juga pastinya akan mendapatkan dosa jika meninggalkan ibadah shalat.
Masuk ke dalam kategori orang jahat di mata Allah, tidak melakukan shalat sama saja mengabaikan adanya Sang Pencipta. Hamba yang tidak mengerjakan shalat sama halnya tidak berkeyakinan atau tidak memedulikan diri sendiri dan agama mereka.
Seorang hamba yang seperti ini juga masuk ke dalam golongan orang jahat di mata Allah. Mengapa demikian? karena mereka mempunyai harta, namun hanya memikirkan dirinya sendiri.
Padahal, semua harta yang dimiliki oleh seorang hamba tak seutuhnya milik mereka. Namun, ada bagian untuk orang lain, yaitu fakir miskin atau orang tidak mampu.
Hal ini juga bisa menjadikan seorang hamba menjadi calon penghuni neraka, karena tidak bisa memberikan makan pada fakir miskin. Oleh karenanya, berbagilah pada orang yang tidak mampu, maka harta yang dimiliki akan dilipatgandakan oleh Allah SWT.
Sebagai seorang muslim yang percaya akan adanya Allah SWT, harusnya juga mempercayai adanya hari pembalasan di akhirat kelak. Karena hal ini merupakan didasarkan pada kepercayaan orang yang beriman kepada-Nya.
Tidak dengan fakta maupun hujjah yang bisa dibuktikan di dunia. Karena hal tersebut merupakan rahasia ilahi, yang tidak bisa ditembus dengan logika manusia.
Dengan percaya adanya hari pembalasan kelak, seorang hamba akan lebih patuh beribadah kepada Allah SWT. Namun jika sebaliknya, seorang tersebut termasuk ke dalam golongan orang jahat di mata Allah SWT.
Ini merupakan empat macam orang jahat di mata Allah SWT. Hal ini tentunya harus dihindari, apalagi sebagai seorang muslim.
Karena melakukan hal-hal di atas adalah melanggar akan ketentuan-Nya. Juga, akibatnya akan sangat fatal, naudzubillah!