Alfatihah.com – Dalam islam menumbuhkan sifat malu merupakan hal yang sangat penting. Memiliki rasa malu bukanlah hal yang buruk malah terbilang sangat baik untuk dimiliki oleh seluruh umat muslim. Bahkan, ada beberapa hadits yang menunjukkan bahwa memiliki sifat malu adalah hal yang sangat baik dan akan mendapatkan buah yang manis atas sifat malu yang dimiliki dan akan berlaku di dunia dan akhirat. Rasulullah SAW pernah bersabda :
دَعْهُ فَإِنَّ الْحَيَاءَ مِنْ الْإِيمَانِ
Artinya : “Biarkanlah dia, karena rasa malu itu merupakan bagian dari iman.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ada hadits lain yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah :
الْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنْ الْإِيمَانِ
Artinya : “Malu adalah bagian dari cabang keimanan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Namun, sifat malu bukan hanya ditunjukkan kepada sesama manusia saja. Ada 1 sifat malu yang paling tinggi dan kedudukannya paling mulia, yaitu memiliki sifat malu kepada Allah SWT. Apa maksud dari sifat malu kepada Allah SWT? dan bagaimana cara menumbuhkan sifat malu tersebut terhadap Allah SWT? mari kita pelajari bersama.
Memiliki sifat malu kepada Allah SWT merupakan hal yang paling utama. Perlu kita menumbuhkan sifat dan rasa malu kita kepada Allah SWT. Sifat malu kepada Allah sangat penting kita miliki karena Allah maha melihat segala yang kita perbuat, kita pikirkan, dan kita ucapkan. Malu lah kita terhadap Allah karena Allah memperhatikan dan mengawasi apapun yang kita perbuat di dunia ini, meskipun kamu bersembunyi dalam melakukan apapun akan tetapi Allah akan mengetahuinya. Maka kita perlu malu terhadap segala yang kita lakukan di dunia ini, yang mana semuanya diawasi oleh Allah dan akan kita pertanggung jawabkan kepada Allah SWT.
Lalu bagaimana cara menumbuhkan sifat malu kepada Allah SWT? terdapat 3 cara untuk menumbuhkan sifat malu kepada Allah SWT, diantaranya :
Pelu kita pahami betapa banyak nikmat yang telah Allah berikan kepada kita sampai kita bisa hidup dengan nyaman dan dijalan yang benar menurut Allah SWT. Ketika kita memahami terkait berapa banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita tentu saja kita akan merasa malu untuk berbuat maksiat dan berbuat dosa karena terkesan tidak tau diri akan segala nikmat yang diberi.
Sebagai umat islam kita wajib melaksanakan banyak kewajiban dan perintah yang telah ditentukan oleh Allah SWT kepada kita dan menjauhi segala larangan yang telah ditentukan. Perlu kita intropeksi diri kita terlebih dahulu, sebagai umat apakah kita sudah menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya? Jika kita merasa masih belum terpenuhi kewajiban kita sebagai umat, maka tentunya kita akan merasa malu kepada Allah SWT. Jika dalam hal memenuhi kewajiban sebagai umat kita masih belum bisa dan tidak malu terhadap Allah yang menciptakan kita maka perlu dipertanyakan apa yang salah di diri kita kepada diri kita sendiri.
Sadar bahwa Allah SWT mengawasi segala perbuatan kita tentu saja akan membuat kita berhati-hati dalam berbuat, berucap, dan berprilaku. Karena ketika kita melakukan perbuatan yang melanggar larangan Allah dan menimbulkan dosa tentu saja akan merasa malu dan enggan berbuat dosa karena sadar bahwa Allah mengawasi segala perilaku kita.
Jika 3 hal tersebut tumbuh dalam diri seorang hamba, maka ia akan memiliki sifat malu yang teramat besar kepada Allah SWT. Dimana sifat malu terhadap Allah SWT ini akan menghadirkan keberkahan dan kebaikan bagi hambanya, dan akan terhindar dari segala perbuatan buruk dan dosa.
Baca Juga : Anjuran Menjaga Pandangan Terhadap Lawan Jenis