“Muslim yang kuat lebih Allah sukai daripada muslim yang lemah.” Kalimat itu sangat terkenal bagi kaum muslimin karena memang seperti itulah ajaran Islam. Sayangnya, belum semua orang memhami bagaimana cara menjadi muslim yang kuat iman dan badan.
Tak jarang banyaknya video yang menunjukkan bahwa bagaimana seorang muslim bisa memaksimalkan peran dunia dan akhiratnya dengan spesifikasi kondisi yang berbeda belum juga cukup menyadarkan. Lalu, bagaimana narasi Allah yang memerintahkan hambaNYA untuk menjadi muslim yang kuat iman dan badan? Ini dia ulasannya!
Dalam sebuah hadis yang sangat terkenal, Rasulullah menjelaskan tentang kriteria muslim yang lebih baik dari kriteria lainnya. Hadis tersebut memiliki arti yaitu “Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada orang mukmin yang lemah. Masing-masing ada kebaikannya. Bersemangatlah untuk mengerjakan sesuatu yang bermanfaat bagi dirimu serta mohonlah pertolongan kepada Allah dan janganlah lemah! Kalau tertimpa sesuatu, janganlah kamu mengucapkan: “Seandainya aku berbuat begini dan begitu, tetapi katakanlah, “Apa yang telah ditentukan Allah dan apa yang dikehendaki-Nya pasti akan terjadi.” Karena kata seandainya itu akan memberi jalan kepada setan.””” (H.R. Muslim) Hadis tersebut memiliki banyak pemaknaan, mulai dari perintah untuk menjadi mukmin yang kuat hingga menjadi hamba yang optimis dan tidak berandai-andai ketika telah melewati suatu hal.
Hadis tersebut juga menjadi dalil yang menjelaskan hal-hal besar dengan kata yang memiliki arti yang luas. Tak hanya memerintahkan seorang mukmin untuk menjadi muslim yang kuat iman dan badan, tetapi juga menjelaskan tentang mahabbah atau cinta pada Allah. Tak hanya itu, aqidah qalbiyah (keyakinan hati) juga dijelaskan dalam hadis tersebut.
Sudah seharusnya seorang muslim meningkatkan kapasitas diirnya supaya menjadi mukmin yang kuat imannya dan tubuhnya. Tak heran jika kata “harus” dalam judul artikel ini adalah dorongan bagi semua muslim untuk mengusahkan yang terbaik bagi kekuatan imannya dan tubuhnya.
Dalam bahasan lain, perintah untuk memperkuat diri ada pada 10 muwassofat muslim atau 10 kepribadian yang harus ada dalam diri seorang muslim menurut Hasan Al Banna. Salah satu hal dalam 10 muwassofat tersebut adalah qowwiyul jism atau kekuatan fisik yang mumpuni. Inilah mengapa, sebagai khalifah di bumi atau manusia yang memegang banyak peran, harus memiliki fisik yang kuat.
Jadi, konsep olahraga agar fisik kuat, sehat, dan bugar tidak hanya soal perintah menteri kesehatan atau anjuran kesehatan duniawi saja, tetapi bagian dari agama dan keyakian seorang muslim yang diperintahkan Allah.
Lebih jauh, berupaya melatih kekuatan fiisk juga harus diyakini sebagai upaya untuk meraih rida dan cinta Allah juga. Allah lebih mencintai hambaNYA yang kuat, daripada yang lemah, apalagi bisa mengembangkan diri di bidang yang disukai tanpa mengabaikan hak-hak tubuh untuk meningkatkan kekuatan fisik.