Mengenal Ibnu Taimiyah, Ulama Penumpas Bid’ah

Alfatihah.com – Mungkin tak banyak yang tahu bahwa Ibnu Taimiyah adalah sosok ulama Islam yang menjalani hidupnya dari penjara ke penjara. Seorang perawi hadits yang dikenal kontroversial, karena keberanian dan ketangguhannya dalam berpegang teguh pada prinsip yang dimilikinya. Siapakah sosok Ibnu Taimiyah yang sebenarnya? Apakah hanya seorang tokoh muslim kontroversial yang hidup dari penjara ke penjara? Yuk, simak artikel berikut untuk penjelasan lengkapnya!

Mengenal Sosok Ibnu Taimiyah

Sosok ulama Islam dan filsuf yang berasal dari kota Harran Turki. Memiliki nama asli Ibnu Taimiyah adalah Abul Abbas Taqiyuddin Ahmad bin Abdul Halim bin Abdus Salam bin Abdullah bin Taimiyah al Harrani. Lahir pada tanggal 22 Januari 1263 atau 661 H.

Beliau berasal dari keluarga yang sangat taat pada agama Islam, ayahnya Syihabuddin Taimiyah adalah seorang syekh hakim dan khatib. Kakeknya bernama Majduddin Abul Birkan Abdussalam bin Abdullah bin Taimiyah al Harrani, seorang penghafal quran (hafidz) juga ulama yang menguasai fiqih, tafsir, hadits dan ilmu ushul.

Semasa hidup beliau hanya digunakan untuk menelaah, meneliti dan membaca, seakan tidak puas dengan semua ilmu yang telah didapat. Namun, bukan karena tidak ingin mengikuti sunnah rasul, beliau belum pernah menikah karena kesibukan beliau dengan ilmu, dakwah dan berjihad.

Ibnu Taimiyah dikenal cerdas sejak kecil, hal itu karena beliau tumbuh di kota Baghdad yang menjadi pusat perkembangan ilmu pengetahuan. Tidak hanya itu, karena tumbuh di antara para ulama beliau memanfaatkan untuk belajar Al-quran dan sunnah nabi.

Setelah beberapa tahun di Baghdad, beliau pindah ke Damaskus bersama ayahnya karena serangan tentara mongol. Setiba di Damaskus Ibnu Taimiyah menghafal Al-quran dan belajar berbagai ilmu dari para ulama tafsir, hafidz dan ahli hadits di negeri tersebut.

Sampai ketika umurnya telah mencapai belasan tahun, beliau telah menguasai ilmu ushuluddin (pokok agama), mendalami bidang tafsir, hadits, dan bahasa Arab. Selain itu beliau juga mempelajari berbagai bidang ilmu seperti matematika, khot (ilmu menulis huruf arab), fiqih, dan nahwu (tata bahasa Arab).

Saat dewasa, Ibnu Taimiyah menggantikan ayahnya yang telah wafat sebagai pengelola sekolah yang menjadikan beliau guru besar di Damaskus dan lebih peka terhadap kondisi umat saat itu. Menjadi tokoh kontroversial karena mengatakan bahwa umat Islam telah melenceng dari syariat yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Untuk memerangi penyelewengan syariat, Ibnu Taimiyah lebih suka mengkritik melalui tulisan, yang diyakini lebih mapan untuk menghancurkan bid’ah (melaksanakan sesuatu yang belum pernah dilakukan pada zaman Nabi) dan khurafat (keyakinan yang tidak berdasar). Pada 1292, Ibnu Taimiyah menulis kitab berjudul Manasik al-Hajj yang berisi tentang praktik bid’ah yang ditemuinya di tanah Mekkah.

Baca Juga: Mengenal Sosok Ibnu Al Baitar, Ahli Botani dan Farmasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kamu harus baca
Chat WhatsApp
WhatsApp