ALFATIHAH.COM – Apa hukum suami lebih mementingkan orang lain daripada istrinya? Hal ini masih menjadi perbincangan panas di kalangan masyarakat. Bahkan para ulama memiliki pendapat sendiri yang berbeda-beda. Namun hal itu tidak lepas dari tanggung jawab seorang suami.
Sebagai seorang anak, suami tentunya memiliki kewajiban untuk berbakti kepada orangtuanya. Namun perlu digaris bawahi juga jika suami memiliki tanggungan yang harus diutamakan. Sebab istri dan anaknya menjadi tanggungan utama yang perlu dibahagiakan oleh suami.
Ingatlah, istri meninggalkan keluarganya untuk berbakti kepada suami. Jadi selain suami berbakti kepada orangtua, istri harus diperhatikan dengan baik.
Jangan menimbulkan rasa kecewa istri karena suami lebih mementingkan yang lain. Sesuai dengan pandangan hukum suami lebih mementingkan orang lain berikut:
Menyadarkan orang akan kesalahannya bukan dihadapi dengan teguran keras. Bukannya mendapatkan kedamaian, biasanya malah berimbas pertengkaran dan saling menyalahkan. Gunakan beberapa sikap berikut:
Istri yang baik pastinya menginginkan suami melakukan kewajibannya dengan baik. Ingat, sebelum menjadi suami, tadinya masih seorang anak. Dan identitas sebagai seorang anak akan selalu dibawa hingga akhir hayatnya. Terlebih, identitas laki-laki yang disandang.
Sebagai istri yang berkewajiban menaati suami melebihi ketaatannya terhadap orangtua, pahami hal tersebut. Dukung suami dengan baik. Jadikan ini jalan untuk menjadi menantu yang berbakti kepada mertua.
Seperti yang sudah diketahui, komunikasi merupakan faktor penting dalam segala hubungan. Faktor ini juga merupakan hal yang paling penting dalam hubungan rumah tangga. Fondasi paling dasar yang melatarbelakangi hubungan.
Istri secara terbuka mengatakan perasaannya dengan lembut, tanpa menghakimi. Berusahalah untuk tidak menyakiti dan terkesan menyalahkan suami. Tutur kata yang lembut bisa melelehkan keras kepala seseorang.
Keluarga dan saudara suami tidak akan lepas menjadi bagian dari hidupnya. Sekalipun sudah menikah, itu tidak akan berubah. Suami akan tetap membutuhkannya. Istri harus bisa memahaminya dan bersabar dengan hal tersebut.
Jauhkan diri dari hal yang dapat menstimulasi istri berkonflik dan meledakkan emosi. Miliki keinginan untuk berbaur dan menjadi bagian dari keluarganya. Anggap keluarga dan saudaranya juga keluarga dan saudara istri.
Hindari tinggal satu atap bersama keluarga istri maupun keluarga suami. Hal ini bukan hanya dikarenakan gengsi semata, namun juga merupakan saran yang sangat dianjurkan. Tujuannya adalah menjadikan keluarga lebih mandiri.
Baca Juga: Istri Wajib Tahu! Inilah Hukum Membentak Suami Dalam Perspektif Agama Islam
Baca Juga: Cara Menghadapi Suami Selingkuh Menurut Agama Islam dan Pendapat Ulama
Tujuan lainnya yang paling utama adalah untuk menghindari adanya pergeseran masalah dengan yang lain. Hal sepele kadang menjadi masalah besar jika menyangkut orang lain.
Bisa saja ada alasan tertentu kenapa suami lebih menomor satukan saudara dibandingkan istrinya. Mungkin karena perhatian saudaranya lebih besar dari pada perhatian istri.
Cobalah memberikan suami perhatian lebih. Perhatian-perhatian kecil dapat membuat suami merasa sangat dimanjakan. Setelahnya, suami akan sadar bahwa ada istri yang harus diprioritaskan selain keluarganya.
Jangan terlalu banyak menuntut kepada suami. Tidak semua hal yang dimiliki punya istri. Waktu yang dipunya suami juga banyak terbagi, tidak sebatas semua dicurahkan untuk istri semata.
Suami memerlukan waktu yang harus diluangkan untuk menenangkan pikiran, bekerja, teman-teman, hingga keluarganya. Istri harus memberikan dan pahami betul bahwa hal tersebut harus dilakukan.
Ingatlah jika suami boleh lebih mementingkan ibu daripada istrinya. Jangan menganggap mertua sebagai saingan istri. Lagi pula perhatian suami bukanlah perlombaan yang harus dimenangkan.
Tempatkan diri dengan keluarganya dengan cara yang tepat. Keharmonisan rumah tangga akan terjaga saat istri bisa melakukannya dengan baik. Anggap ibu suami juga sebagai ibu istri.
Memperlihatkan jika istri tidak menyukai mertua tentu saja bukan hal yang baik. Hal tersebut akan semakin memperunyam masalah. Bukan hal yang tidak mungkin mertua serta ipar akan balik membenci istri.
Memupuk rasa benci hanya akan memperpanjang masalah serta membuat hati tidak tenang. Hilangkan kebencian istri kepada keluarga suami. Hormati suami dan ingat selalu keluarganya adalah bagian dari diri suami yang harus istri terima dengan lapang dada.
Itulah hukum suami lebih mementingkan orang lain dan sikap istri yang harus dilakukan. Jangan sampai istri kecewa saat suami lebih mementingkan keluarganya. Suami harus bersikap adil dan netral saat menghadapi istri yang merasa kurang diutamakan.