ALFATIHAH.COM – Tak terasa saat ini hendak memasuki bulan Ramadhan, maka dari itu pahami apakah yang membatalkan puasa. Berpuasa tidak hanya sekedar menahan lapar dari menjelang subuh hingga berkumandang adzan maghrib. Ada pantangan tertentu yang perlu diperhatikan.
Pantangan tersebut apabila dilakukan, tentu akan membatalkan puasa, sehingga akan sia-sia saja puasa yang dilakukan jika melanggar aturan dalam puasa. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman mengenai hal yang menyebabkan batal puasa, sebagai berikut ini!
Jawaban pertama mengenai apakah yang membatalkan puasa, yakni muntah yang disengaja atau dibuat-buat agar memuntahkan makanan. Biasanya seseorang dengan sengaja melakukan hal tersebut, seperti memasukkan jari ke dalam mulut sampai muntah.
Hal ini, menyebabkan puasa yang dilakukan oleh seseorang akan batal jika ia telah merencanakan atau dengan sengaja muntah. Alaminya, seseorang akan muntah jika mereka mempunyai suatu kondisi kesehatan yang apabila perut lama kosong akan muntah.
Apabila muntah tersebut dikarenakan sebuah penyakit atau karena mabuk kendaraan, maka puasa akan tetap sah. Mengapa bisa demikian? Karena muntah tersebut tidak ada unsur kesengajaan dari pribadi mereka. Jika mereka sengaja memuntahkan, itulah yang membatalkan.
Selanjutnya, yang bisa membuat seseorang batal puasanya adalah berhubungan suami-istri pada saat siang hari. Jika pasangan suami-istri melakukan hubungan seksual di siang hari dengan sengaja, mereka bukan hanya batal saja, tapi juga dikenai denda.
Seperti yang telah diketahui, bahwa dalam berpuasa haruslah bisa menahan hawa nafsu, termasuk nafsu untuk berhubungan seksual. Jadi bukan hanya nafsu untuk makan dan minum saja, tapi nafsu dalam berhubungan seksual pun dilarang.
Mereka yang melakukan hal tersebut juga dikenai denda, yakni dengan berpuasa selama 2 bulan. Apabila mereka tidak mampu melakukan puasa, maka wajib memberikan makanan pokok pada 60 fakir miskin, sebanyak 0,6 kilogram beras.
Berikutnya, keluarnya air mani atau sperma dari laki-laki yang disebabkan karena onani atau melakukan sentuhan dengan lawan jenis membatalkan puasa. Meskipun tidak ada hubungan seksual tapi air mani keluar, tetaplah batal puasanya.
Kenapa demikian? Karena hal tersebut dilakukan secara sengaja oleh laki-laki untuk mendapat kepuasan nafsu mereka. Apabila air mani yang keluar dikarenakan mimpi basah, maka puasanya tetap sah sehingga bisa dilanjut.
Adapun faktor kesengajaan yang menyebabkan keluarnya air mani, sebagai berikut:
Masih seputar hal apakah yang membatalkan puasa, dan merokok merupakan hal yang bisa membatalkan puasa seseorang. Mengapa bisa merokok membuat batal puasa? Karena hal ini sama saja tidak bisa menahan nafsu.
Apalagi, selama berpuasa tidak diperbolehkan memasukkan sesuatu benda melalui lubang mulut dan masuk ke dalam perut. Dan, rokok ini memiliki sebuah zat yang mengandung sebuah partikel, yang mana dapat mencapai ke dalam perut.
Menstruasi merupakan suatu peristiwa pada perempuan, yang mana keluarnya darah haid sebagai dari tanda pubertas. Bagi para muslimat yang tiba waktunya untuk haid ini tidak diperbolehkan mereka untuk berpuasa. Semua ini karena keluarnya darah kotor.
Pada masa menstruasi ini pula perempuan tidak diperbolehkan untuk melakukan shalat wajib. Walau begitu, mereka harus mengganti puasa di bulan lain, selain bulan ramadhan. Adapun wajibnya mereka untuk mengganti puasa, yakni sebanyak tidak puasa di bulan ramadhan.
Apakah yang membatalkan puasa, yakni perempuan yang baru saja melahirkan dan dalam masa nifas. Jika menstruasi atau haid ini lazimnya berlangsung selama 1 minggu saja, dan merupakan tanda meluruhnya sel telur yang tidak terbuahi.
Nifas ini berlangsung selama 40 hari dan paling lama berlangsung selama 60 hari. Umumnya hal ini dirasakan pada ibu yang habis melahirkan secara normal. Sama halnya dengan menstruasi, nifas ini juga harus diganti puasanya.
Orang gila atau hilang akal, apakah yang membatalkan puasa? Sudah tentu hal tersebut membatalkan puasa. Karena muslimin dan muslimat, syarat wajib untuk berpuasa adalah memiliki akal yang sehat. Sudah jelas jika seseorang harus sehat akalnya.
Berakal sehat ini merupakan syarat wajib, walaupun seseorang memiliki keterbatasan fisik namun secara akal mereka mampu maka harus menjalankan puasa. Oleh karena itu, seseorang yang gila atau hilang akal tidak diterima puasanya.
Demikian pembahasan mengenai 7 hal apakah yang membatalkan puasa, yang perlu diketahui dan dipahami. Dengan tahu mengenai hal-hal tersebut, maka akan lebih mantap lagi dalam menjalankan ibadah puasa. Kemudian, puasa pada bulan Ramadhan bisa terlaksana secara sempurna.