Alfatihah.com – Kisah toleransi Umar Bin Khatab pada warga Palestina menjadi kisah keteladanan yang dicontohkan khalifah Umar Bin Khatab. Sebagai salah satu khalifah yang memegang kepemimpinan umat Islam setelah nabi Muhammad. Khalifah Umar bin Khatab memerintah dari tahun 634 hingga 644 M. Masa kepemimpinan Umar bin Khatab selama 10 tahun 6 bulan Islam berkembang cukup pesat dan beliau juga menjalankan sikap tolerannya saat berada di Palestina. Banyak juga kisah toleransi Umar Bin Khatab pada warga Palestina yang sangat beragam. Bagaimana kisah toleransi Umar Bin Khatab pada warga Palestina? Ini dia kisahnya!
Kisah toleransi Umar Bin Khatab pada warga Palestina ditunjukkan dengan sangat baik. Dalam sebuah kisah, diceritakan bahwa toleransi tersebut mencetuskan perjanjian Eliya. Perjanjian Eliya adalah sebuah perjanjian antara khalifah Umar bin Khatab dengan penduduk Yerussalem, Palestina, setelah penaklukan kota tersebut oleh pasukan muslim pada tahun 636 M. Perjanjian ini dikenal juga dengan nama Mu’ahadan Ilya yang berarti “Perjanjian Yerussalem”.
Perjanjian itu disepakati pada tanggal 15 H/636 M, bertepatan dengan tanggal 12 April 636 M. Perjanjian itu ditandatangani oleh khalifah Umar bin Khatab di Eliya, sebuah nama kota kuno di Yesrussalem. (Berdasarkan kitab Al Khulafa Ar Rasyidin, karya Abdul Wahab Al Najjar. Beirut; Thabaah wa Nasyar Wa At Tawzi’, tt, halaman 151) Dalam perjanjian Eliya, Umar bin Khatab memberikan jaminan keamanan kepada penduduk Yerussalem, termasuk orang-orang Kristen dan Yahudi. Jaminan keamanan tersebut berbentuk kebebasan hidup, kebebasan beragama, kebebasan bertempat tinggal, kebebasan memiliki harta benda, dan kebebasan menjalankan ibadah, poin-poin tersebut adalah keteladanan dalam kisah toleransi Umar Bin Khatab pada warga Palestina.
Khalifah Umar juga menyebutkan secara spesifik bahwa geraja Kristen tidak boleh dirampas, dihancurkan, atau diubah fungsinya. Penduduk Yerussalem pun tidak boleh dipaksa untuk memeluk agama Islam. Dalam Al Khulafa Ar Rasyidin, karya Abdul Wahab Al Najjar. Beirut; Thabaah wa Nasyar Wa At Tawzi’, tt, halaman 151 dijelaskan bahwa “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Ini adalah apa yang diberikan oleh Hamba Allah, Umar bin Khatab, Amirul Mukminin, kepada penduduk Elia dari jaminan keamanan. Umar memberikan mereka jaminan keamanan untuk diri mereka sendiri, harta mereka, gereja-gereja mereka, salib-salib mereka, orang sakit mereka, orang yang tidak bersalah mereka, dan seluruh pemeluk agama mereka. Bahwa gereja-gereja mereka tidak boleh diduduki, tidak boleh dihancurkan, tidak boleh dikurangi darinya, tidak dari batasnya, tidak dari salib mereka, dan tidak dari apa pun dari harta mereka, dan mereka tidak akan dipaksa untuk meninggalkan agama mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka akan dirugikan, dan tidak akan ada seorang Yahudi pun yang tinggal bersama mereka di Elia.”
Itu dia kisah toleransi Umar Bin Khatab pada warga Palestina pada masa kepemimpinannya disana dengan warga Palestina yang beragam. Sebenarnya, masih banyak kisah keteladanan yang khalifah Umar bin Khatab contohkan di masa lalu. Sungguh cerminan akhlak seseorang yang beriman yang harus dijadikan contoh dan role model generasi saat ini.
Baca Juga: Yuk Berkenalan dengan Baitul Maqdis!