Alfatihah.com – Saat ini marak kasus bullying yang terjadi baik kepada anak kecil ataupun orang dewasa, bullying biasanya dilakukan oleh individu ataupun kelompok. Bullying muncul dipacu oleh banyak faktor. Maraknya kasus bullying akhir-akhir ini tidak banyak orang tau bahwa sesungguhnya bullying sudah ada sejak zaman dahulu, salah satunya yang menjadi korban bullying adalah nabi yusuf bahkan ketika nabi yusuf masih kecil. Kisah bullying yang dialami nabi yusuf tertulis rapi dalam Al-Qur’an. Kisah bullying yang dialami nabi yusuf datang dari para saudara-saudaranya. Kisah bullying yang dialami nabi yusuf ketika kecil abadi dan rapi tertulis dalam al-qur’an yang bertujuan untuk pembelajaran. Berikut kisah bullying yang dialami nabi yunus ketika kecil, simak artikel ini baik-baik.
Mengutip dari laman NU Online, Nabi Yusuf merupakan anak dari nabi Yaqub AS, ibu nabi yusuf yang bernama Rahel meninggal dunia ketika nabi yusuf masih kecil. Nabi Yusuf sendiri memiliki 11 saudara diantaranya terdiri dari 1 saudara kandung dan 10 saudara tiri. Kisah bullying yang dialami nabi Yusuf ini terjadi karena kecemburuan sosial sebab nabi Yaqub lebih mencintai nabi Yusuf dan adiknya yaitu Bunyamin. Padahal nabi Yaqub memiliki alasan terkait hal tersebut yaitu mereka berdua telah ditinggal oleh sang ibunda meninggal dunia bahkan ketika mereka saat itu masih kecil.
Kisah bullying yang dialami nabi Yusuf diperparah dengan saat itu Nabi Yusuf bermimpi melihat bulan, matahari dan 11 bintang yang diyakini merupakan keluarganya yang akan menghormatinya kelak. Hal tersebut makin menimbulkan rasa cemburu bagi saudara-saudara tirinya kepada Nabi Yusuf hingga mengakibatkan perundungan kepada nabi Yusuf. Kisah bullying yang dialami nabi Yusuf dikisahkan dalam Al-Qur’an surat Yusuf ayat 5, yang berbunyi :
إِذۡ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَٰٓأَبَتِ إِنِّي رَأَيۡتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوۡكَبٗا وَٱلشَّمۡسَ وَٱلۡقَمَرَ رَأَيۡتُهُمۡ لِي سَٰجِدِينَ
Artinya: “(Ingatlah) ketika Yusuf berkata kepada ayahnya (Ya’qub), “Wahai ayahku, sesungguhnya aku telah (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari dan bulan. Aku melihat semuanya sujud kepadaku”. (QS Yusuf: 5).
Saat itu nabi Yusuf menceritakan mimpi yang dialaminya kepada ayahnya dan berpesan agar tidak menceritakan mimpinya kepada saudara-saudaranya karena hal tersebut akan membuat para suadaranya hasud dan mencoba tipu daya kepadanya.
Dalam riwayat Ibnul Atsir disebutkan, ketika nabi Yusuf menceritakan mimpinya kepada sang ayah, ibu tiri nabi Yusuf mendengar juga dan nabi Yaqub berpesan kepada istrinya untuk tidak menceritakan mimpi tersebut kepada anak-anaknya. Namun siapa sangka, ketika saudara-saudara nabi Yusuf pulang dari menggembala, istri nabi Yaqub atau ibu tiri nabi Yusuf menceritakan terkait mimpi nabi Yusuf kepada para saudara nabi Yusuf. Hal tersebut menyebabkan para saudara nabi Yusuf benci kepada nabi Yusuf dan disinilah kisah bullying yang dialami nabi Yusuf dimulai. Setelah mendengar cerita tentang mimpi nabi Yusuf itu, saudara-saudara tiri nabi Yusuf kemudian berkata :
“Tidak ada maksud lain dari matahari selain ayah kami, bulan adalah ibu, dan bintang-bintang adalah kita, sungguh anak dari Rahel (Yusuf) ingin menguasai kita dan berkata bahwa ia adalah pemimpin kita”. Saat itulah dimulailah rencana mereka untuk memisahkan Yusuf kecil dengan Nabi Ya’qub. (Ibnul Atsir, Al-Kamil fi Tarikh, [Beirut, Darul Kitab Al-Arabi: 1997], juz I, halman 124).
Mereka berunding terkait bagaimana cara menyingkirkan nabi Yusuf, dan timbullah beberapa pendapat. Ada yang berpendapat untuk membunuh nabi Yusuf, namun ada yang menentang. Ada juga yang berpendapat untuk memasukan nabi Yusuf kedalam sumur agar nanti ditemukan oleh orang lain dan dijual sebagai budak. Dari pendapat yang muncul, para saudara nabi Yusuf sepakat untuk memasukkan nabi Yusuf kedalam sumur, kisah ini tertulis dalam Al-Qur’an yaitu surat Yusuf ayat 8-10 sebagai berikut :
إِذۡ قَالُواْ لَيُوسُفُ وَأَخُوهُ أَحَبُّ إِلَىٰٓ أَبِينَا مِنَّا وَنَحۡنُ عُصۡبَةٌ إِنَّ أَبَانَا لَفِي ضَلَٰلٖ مُّبِينٍ (٨) ٱقۡتُلُواْ يُوسُفَ أَوِ ٱطۡرَحُوهُ أَرۡضٗا يَخۡلُ لَكُمۡ وَجۡهُ أَبِيكُمۡ وَتَكُونُواْ مِنۢ بَعۡدِهِۦ قَوۡمٗا صَٰلِحِينَ (٩) قَالَ قَآئِلٞ مِّنۡهُمۡ لَا تَقۡتُلُواْ يُوسُفَ وَأَلۡقُوهُ فِي غَيَٰبَتِ ٱلۡجُبِّ يَلۡتَقِطۡهُ بَعۡضُ ٱلسَّيَّارَةِ إِن كُنتُمۡ فَٰعِلِينَ (١٠)
Artinya, “(Ingatlah) ketika mereka berkata, “Sesungguhnya Yusuf dan saudara (kandung)-nya lebih dicintai Ayah daripada kita, padahal kita adalah kumpulan (yang banyak). Sesungguhnya ayah kita dalam kekeliruan yang nyata. Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu tempat agar perhatian Ayah tertumpah kepadamu dan setelah itu (bertobatlah sehingga) kamu akan menjadi kaum yang saleh. Salah seorang di antara mereka berkata, “Janganlah kamu membunuh Yusuf, tetapi masukkan saja dia ke dasar sumur agar dia dipungut oleh sebagian musafir jika kamu hendak berbuat”. (QS Yusuf: 8-10).
Setelah tersusun rencana tersebut, para saudara nabi Yusuf mulai melakukan tipu daya yaitu mengelabui nabi Yaqub untuk mengizinkan mereka membawa nabi Yusuf ikut menggembala dengan mereka dan bermain bersama. Awalnya nabi Yaqub tidak mengizinkan karena beliau takut terjadi suatu hal yang tidak diinginkan terjadi pada nabi Yusuf, namun karena para saudara nabi Yusuf meyakinkan maka nabi Yaqub mengizinkan.
Nabi Yusuf dibawa oleh saudara-saudaranya itu untuk menggembala dan bermain. Di tempat tersebut saudara-saudara Nabi Yusuf mulai melakukan aksi bullying. Mereka mulai memukuli Nabi Yusuf hingga hampir membunuhnya. Kemudian ada salah satu saudara tiri Nabi Yusuf yang bernama Yahuda berkata: “Bukankah kita sepakat untuk tidak membunuhnya?”. Para saudara nabi Yusuf membawa nabi Yusuf ke sumur dan melepas baju nabi Yusuf dan mulai memauskkan nabi Yusuf ke sumur dengan menggunakan timba, lalu mereka berkata: “Panggil matahari, bulan dan sebelas bintang untuk menyelamatkanmu!”. (Ibnul Atsir, 125).
Para saudara nabi Yusuf pulang dan berpura-pura menangis dengan membawa baju Nabi Yusuf yang telah dilumuri darah palsu untuk mengelabui ayahnya bahwa Yusuf telah wafat dimakan serigala. Kisah tersebut tertulis dalam surat Yusuf ayat 11-18.
Setelah kejadian tersebut Nabi Yusuf ditemukan oleh beberapa musafir yang melewati sumur tersebut. Nabi Yusuf dijual untuk menjadi seorang hamba sahaya dan dibeli oleh menteri di Mesir dan diangkat menjadi anak. Nabi Yusuf banyak mengalami lika-liku kehidupan sampai ia kemudian dipercaya sebagai menteri ekonomi Mesir saat itu karena berhasil mengatasi paceklik pangan yang terjadi.
Namun, meskipun di bully oleh saudara tirinya nabi Yusuf tetap memaafkan para saudaranya bahkan membawa keluarganya untuk hijrah ke Mesir.
Berdasarkan kisah bullying yang dialami nabi Yusuf diatas membuktikan bahwa bullying sudah ada sejak zaman dahulu bahkan diabadikan dengan rapi dalam Al-Qur’an surat Yusuf. Kisah bullying yang dialami Nabi Yusuf bisa dijadikan pelajaran bagi seluruh manusia sepanjang zaman.
Baca Juga : Kisah Nabi Nuh dalam Quran yang Harus Diketahui