Jenis Sutrah yang Bisa Digunakan Saat Shalat, Bisa Dengan Tongkat!

Alfatihah.com – Dalam melaksanakan shalat, umat islam dianjurkan mengikuti tuntunan Nabi Muhammad SAW, termasuk dalam hal penggunaan sutrah. Sutrah adalah pembatas atau penghalang yang diletakkan di depan orang yang sedang shalat, bertujuan untuk menjaga kekhusyukan dan mencegah orang lewat di depannya. Meski sering kali dianggap sepele, menggunakan sutrah adalah bagian dari sunnah yang penting untuk diterapkan, terutama ketika shalat di tempat umum atau masjid yang ramai. Artikel ini akan membahas berbagai jenis sutrah yang bisa digunakan. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Apa Itu Sutrah?

Sutrah secara bahasa berarti “penghalang”. Dalam konteks shalat, sutrah berfungsi sebagai pembatas antara orang yang sedang shalat dan orang lain yang mungkin lewat di hadapannya. Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya menggunakan sutrah dalam shalat. Dalam hadits disebutkan:

“Apabila salah seorang dari kalian shalat, maka hendaklah ia shalat dengan menghadap ke arah sutrah dan mendekat kepadanya.” (HR. Abu Daud)

Dengan menggunakan sutrah, kita menunjukkan penghormatan terhadap ibadah dan mencegah kekacauan jika ada orang yang lewat di depan.

Jenis Sutrah yang Bisa Digunakan

Berikut beberapa jenis sutrah yang umum dan sah digunakan, sesuai dengan contoh dari Rasulullah SAW maupun ijtihad para ulama:

  1. Tongkat atau Kayu

Salah satu jenis sutrah yang paling sering digunakan oleh Nabi Muhammad SAW adalah tongkat. Ketika beliau shalat di padang pasir, beliau menancapkan tongkat di depannya sebagai sutrah.

  1. Tembok atau Dinding

Jika berada di dalam ruangan atau masjid, dinding bisa menjadi sutrah yang sangat ideal. Tidak perlu membawa apa pun, cukup menghadap ke arah dinding.

  1. Tiang atau Pilar Masjid

Jenis sutrah yang selanjutnya yaitu tiang masjid. Tiang masjid yang cukup besar dan tinggi bisa dijadikan sutrah. Ini juga umum dilakukan oleh para sahabat di masa Nabi.

Kriteria Sutrah yang Disunnahkan

Agar sah dan sesuai sunnah, berikut beberapa kriteria sutrah yang perlu diperhatikan:

  • Tinggi minimal sekitar seukuran pelana unta (sekitar 50–60 cm).
  • Diletakkan dekat dengan tempat sujud, tidak terlalu jauh.
  • Tidak harus benda tertentu, yang penting bisa berfungsi sebagai pembatas.

Manfaat Menggunakan Sutrah

Menggunakan sutrah tidak hanya mengikuti sunnah Nabi, tetapi juga memiliki manfaat praktis:

  • Menjaga kekhusyukan dalam shalat.
  • Mencegah orang lewat di depan.
  • Memberi batas visual agar tidak terganggu saat shalat.

Sutrah adalah sunnah yang sangat dianjurkan, terlebih di tempat umum. Jangan ragu menggunakan benda apa pun yang tersedia selama memenuhi kriteria, mulai dari tongkat hingga dinding. Dengan membiasakan diri menggunakan sutrah, kita telah berusaha mengikuti jejak Rasulullah SAW dalam menjaga kesempurnaan ibadah.

Baca Juga: Hukum Menggunakan Sutrah dalam Shalat, Wajib atau Sunnah?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like
Chat WhatsApp
Hubungi Kami