
Alfatihah.com – Dajjal merupakan makhluk yang dipercaya akan datang menjelang hari akhir tiba. Datangnya dajjal adalah untuk memfitnah manusia, terutama pada orang yang beriman.
Dalam surah Al Kahfi dalam firman Allah SWT, jenis fitnah dajjal ada berbagai macamnya. Yang mana fitnah ini bisa menyesatkan manusia di hari kiamat kelak dengan ujian yang sebegitu besarnya.
Dajjal juga dikenal sebagai Al Masih ad Dajjal, yang memiliki arti Mesias Palsu. Dajjal akan menyebabkan beberapa kekacauan, juga termasuk mengaku sebagai Tuhan.
Sebagai orang yang memeluk agama Islam yang mengimani adanya hari akhir, sudah sepatutnya juga percaya akan datangnya dajjal kelak. Berikut inilah jenis fitnah dajjal yang dapat diwaspadai dan agar bisa memperdalam iman dari sekarang.
Jenis fitnah dajjal yang pertama ini tercantum di dalam Al Quran yaitu tepatnya dalam surah Al Kahfi ayat 9 sampai 26. Dimana dalam fitnah beragama ini diceritakan dalam kisah Ashabul Kahfi, yang mungkin sudah familiar di telinga umat muslim.
Ashabul kahfi yang merupakan terdiri dari tujuh pemuda yang beriman dan bersembunyi didalam gua. Hal tersebut dilakukan demi menyelamatkan akidah. dan ditidurkannya mereka selama 309 tahun yang ditemani oleh seekor anjing.
Kisah ini menjadi teladan yang luar biasa bagi umat Islam untuk tetap menjaga akidah dan iman, dengan keadaan apapun. Seberat apapun keadaan menimpa seorang hamba, hendaknya senantiasa untuk tetap berjalan kepada-Nya, karena pertolongan Allah SWT nyata.
Salah satu jenis fitnah dajjal lainnya yaitu dengan fitnah ilmu. Yang mana kisah ini terdapat dalam Al Quran surah Al Kahfi ayat 60 hingga 82.
Dalam ayat-ayat di atas menceritakan mengenai kisah Nabi Musa AS bersama dengan Nabi Khidir AS. Dalam beberapa kitab tafsir, menyebutkan bahwa ketika Nabi Musa AS ditanya oleh kaumnya mengenai jawaban yang lebih alim darinya, Musa AS menjawab “tidak ada”.
Namun, disini Allah SWT menegur dan memberitahu kepada Nabi Musa AS. Bahwa ada seorang hamba yang dikaruniai pengetahuan lebih dalam atas ridho-Nya yaitu Nabi Khidir AS.
Dari sini, Nabi Musa AS menempuh perjalanan panjang untuk mencari ilmu. Ia mengajukan permintaan kepada Nabi Khidir AS untuk belajar, walaupun disini Musa AS juga seorang nabi yang mempunyai ilmu yang luas.
Jadi, sehebat apapun Nabi Musa AS dalam mengalahkan Fir’aun. Namun, ada Nabi Khidir AS yang mempunyai pengetahuan luas, dan ini menjadi mukjizat untuk membuktikan kenabiannya.
Ibarat perumpamaan masih ada langit di atas langit, manusia harus tetap menghargai orang lain. Walaupun dirinya mempunyai kemampuan yang tinggi, namun juga tetap harus belajar dan tidak menjadikan diri tinggi hati.
Fitnah harta termasuk ke dalam jenis fitnah dajjal yang akan terjadi pada hari akhir. Dalam Al Quran, kisah ini terdapat dalam surah Al Kahfi ayat 32 sampai 42.
Dimana ada pemilik dua kebun atau disini disebutnya shahibul jannatain, yang mana di dalam dua kebunnya terdapat ladang yang Allah alirkan air ke dalamnya.
Dengan kelimpahan hartanya, ia bersifat sombong dan mengucilkan temannya yang miskin namun beriman. Pemilik dua kebun ini sangat berbangga diri terhadap tatanan kebunnya yang rapi dan canggih.
Tak hanya itu, parahnya ia tak percaya adanya hari akhir kelak. Disini, temannya yang beriman itu menasehati dia agar tidak congkak, dan seringlah mengucap “Maa syaa Allah. Laa quwwata illa billah.”
Namun akhirnya, kedua kebun itu untuk hancur dan binasa oleh Allah SWT. Dari situlah, pemilik kebun menyesali akan perbuatannya.
Sejatinya harta yang dititipkan kepada seorang hamba adalah untuk mengujinya, bukan untuk kemuliaannya. Dengan adanya harta ini, seharusnya seorang hamba merasa bersyukur bukan untuk kufur.
Jenis fitnah dajjal yang terakhir adalah kekuasaan. Yang mana, manusia sering tergiur dengan adanya kekuatan dalam kekuasaan.
Dengan memiliki kuasa, manusia seringkali lalai untuk berbuat zalim dan bertindak semena-mena. Ada juga yang sudah seperti kehilangan akal, mengaku dirinya sebagai tuhan karena kekuasaan tersebut.
Padahal, kekuasaan itu datangnya dari Allah Yang Maha Kuasa. Seperti yang tercantum dalam QS Al Kahfi ayat 83 sampai 98, dimana Allah SWT memberikan contoh penguasa yang ideal.
Dzulqarnain adalah tokoh yang dimaksudkan dalam penguasa ideal tersebut. Dimana ia memiliki sifat-sifat yang mengandung kebaikan, seperti bijaksana, adil, gagah perkasa, dan berpengetahuan luas.
Demikianlah beberapa jenis fitnah dajjal yang wajib diketahui umat muslim. Dajjal dipercaya sosok yang menyesatkan manusia pada hari akhir kelak. Disini, kita harus menyiapkan iman untuk bisa menghadapi fitnah dajjal.